Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Belum Diaudit , Perumda Jereukom Enggan Beberkan Laba 2020

Katerina Rapar, S.Sos, M.Si, ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE- Direktur Perusahaan Daerah (Perumda) Jereukom atau PDAM Merauke Katerina Rapar, S.Sos, M.Si, masih enggan membeberkan laba  atau keuntungan yang diperoleh  perusahaan selama tahun 2020 karena belum diaudit akuntan publik.

   ‘’Ini belum diaudit akuntan publik, saya belum bisa sampaikan berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan di tahun 2020. Nanti setelah diaudit baru  kami bisa sampaikan,’’ kata  Katerina Rapar.  

  Di tahun 2019 lalu, Perumda Jereukom berhasil memperoleh laba  dan telah menyetorkan hasil bagi keuntungan ke Pemerintah Kabupaten Merauke sebesar Rp 1,5 miliar. Artinya, setelah memutus kontrak kerja sama  dengan perusahaan air minum asal Belanda, perusahaan  air minum daerah yang berubah nama Perusahaan Daerah Jereukom tersebut secara perlahan dan pasti  mendapatkan keuntungan. 

Baca Juga :  Telkom Masih Prioritaskan RS dan Tempat Pelayanan Publik

 Di tahun 2020 juga masih memdapatkan laba namun karena belum  dilakukan audit, sehingga pihak manajemen belum  berani untuk membeberkannya. 

 Terkait dengan   penyertaan modal pemerintah Kabupaten Merauke sebesar Rp 24 miliar sesuai dengan pembentukan perusahaan tersebut dalam Perda,   Katerina Rapar mengungkapkan bahwa di tahun 2020  lalu,  pihaknya tidak mendapatkan anggaran sebagai penyertaan modal tersebut karena kondisi pandemi, dimana sebagian anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-1. 

 ‘’Tapi kami berharap di tahun 2021  ini ada dana  untuk  penyertaan modal di APBD tersebut,’’ harapnya. 

  Menurutnya, penyertaan modal  bagi Perumda Jereukom  tersebut sangat penting dalam pengembangan perusahaan. Selain rencana untuk pengadaan mesin pengolah air dari Rawa Biru , juga rencana untuk penambahan jaringan pelanggan. 

Baca Juga :  Sasar Pecinta Balap MotoGP, AHM Hadirkan New CBR150R Edisi MotoGP

 ”Sudah lebih 10  tahun ini  tidak ada lagi penambahan jaringan, sementara pemukiman penduduk  terus bertambah. Tentunya, kita perlu layani mereka. Tapi, karena modal kita terbatas, sehingga sampai sekarang belum melakukan pengembangan,’’imbuhnya.(ulo/ary)   

Katerina Rapar, S.Sos, M.Si, ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE- Direktur Perusahaan Daerah (Perumda) Jereukom atau PDAM Merauke Katerina Rapar, S.Sos, M.Si, masih enggan membeberkan laba  atau keuntungan yang diperoleh  perusahaan selama tahun 2020 karena belum diaudit akuntan publik.

   ‘’Ini belum diaudit akuntan publik, saya belum bisa sampaikan berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan di tahun 2020. Nanti setelah diaudit baru  kami bisa sampaikan,’’ kata  Katerina Rapar.  

  Di tahun 2019 lalu, Perumda Jereukom berhasil memperoleh laba  dan telah menyetorkan hasil bagi keuntungan ke Pemerintah Kabupaten Merauke sebesar Rp 1,5 miliar. Artinya, setelah memutus kontrak kerja sama  dengan perusahaan air minum asal Belanda, perusahaan  air minum daerah yang berubah nama Perusahaan Daerah Jereukom tersebut secara perlahan dan pasti  mendapatkan keuntungan. 

Baca Juga :  Dapatkan 3 New Avanza dan 3 Unit New Veloz

 Di tahun 2020 juga masih memdapatkan laba namun karena belum  dilakukan audit, sehingga pihak manajemen belum  berani untuk membeberkannya. 

 Terkait dengan   penyertaan modal pemerintah Kabupaten Merauke sebesar Rp 24 miliar sesuai dengan pembentukan perusahaan tersebut dalam Perda,   Katerina Rapar mengungkapkan bahwa di tahun 2020  lalu,  pihaknya tidak mendapatkan anggaran sebagai penyertaan modal tersebut karena kondisi pandemi, dimana sebagian anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-1. 

 ‘’Tapi kami berharap di tahun 2021  ini ada dana  untuk  penyertaan modal di APBD tersebut,’’ harapnya. 

  Menurutnya, penyertaan modal  bagi Perumda Jereukom  tersebut sangat penting dalam pengembangan perusahaan. Selain rencana untuk pengadaan mesin pengolah air dari Rawa Biru , juga rencana untuk penambahan jaringan pelanggan. 

Baca Juga :  Jumlah Penumpang Kapal Laut Turun 1,87 Persen

 ”Sudah lebih 10  tahun ini  tidak ada lagi penambahan jaringan, sementara pemukiman penduduk  terus bertambah. Tentunya, kita perlu layani mereka. Tapi, karena modal kita terbatas, sehingga sampai sekarang belum melakukan pengembangan,’’imbuhnya.(ulo/ary)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya