Suasana Malam Perngantian Tahun Baru di Jayawijaya dan Merauke
Meski di tengah Pandemi Covid-19, pemerintah dan aparat sudah melarang aktifitas berkerumun dalam malam pergantian tahun baru, namun masyarakat tetap tak bisa meninggalkan eforia perayaan pergantian tahun baru. Lantas bagaimana suasana pergantian tahun baru di Wamena dan Merauke?
Laporan: Deny Tonjau_Wamena & Yulius Sulo_Merauke
Pergantian tahun baru dari 2020 ke tahun 2021 kali ini memang terasa berbeda. Ya, hal ini tidak terlepas dari antisipasi penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini belum hilang. Bahkan cenderung meningkat kasus penyebarannya. Sebagian besar warga merayakan tahun baru di rumah, namun tetap ada juga yang berkumpul di tempat-tempat yang biasa jadi tempat favorit melewatkan detik-detik pergantian tahun.
Polres Jayawijaya sendiri memastikan bahwa pelaksanaan malam pergantian tahun dilakukan dengan perketat pengamanan di sejumlah titik, sehingga tak ada kecelakaan ataupun tindak kriminal yang terjadi kepada warga, warga juga lebih memilih untuk merayakan pergantian tahun bersama dengan keluarganya.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengakui jika tak ada hal yang menonjol saat malam pergantian tahun hingga memasuki Tahun 2021, karena aparat gabungan dari Kepolisian yang di backup oleh TNI melakukan pengamanan di beberapa titik dan terus melakukan imbauan kepada warga agar tidak melakukan kumpul -kumpul mengingat masih dalam situasi pandemi Covid -19.
“Sejak sore hari kami sudah terus melakukan imbauan kepada warga, dan melakukan pengamanan dan menempatkan personel di beberapa titik seperti di Tugu Salib , dengan tujuan agar warga tidak berkumpul dengan waktu yang lama,” ungkapnya sabtu (2/1) kemarin.
Kapolres juga mengaku sudah meminimalisir angka pemabukan sejak awal dengan gencar melakukan razia terhadap tempat pembuatan miras lokal yang menjadi pilihan utama warga menghadapi tahun baru, sehingga angka pemabukan itu bisa ditekan, hal ini terlihat dari tak ada kecelakaan lalulintas pada malam pergantian tahun dan itu sama seperti tahun lalu.
“Tahun lalu juga kita tidak ada kecelakaan pergantian tahun, di tahun 2020-2021 juga sama tidak ada warga yang mengalami kecelakaan, karena kita melakukan penekanan dari tempat penjualan dan pembuatan milo jenis Balo atau CT,”jelasnya .

Sementara itu di Merauke, kendati kasus Corona di Merauke terus bertambah, namun tak menyurutkan semangat warga Merauke keluar rumah menikmati pesta kembang api pada malam pergantian tahun, 2020 ke 2021. Seperti pantuan Cenderawasih Pos di sekitar Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke. Ratusan warga Merauke datang memadati Libra untuk menyaksikan dan menikmati pesta kembang api yang berlangsung sekitar 10 menit tanpa hentinya itu.
Pihak Kepolisian Resor Merauke melakukan pengamanan dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun serta mengatur lalu lintas. Meski sebelumnya masyarakat diimbau untuk tidak melakukan konvoi kendaraan, namun di saat pergantian tahun tersebut sebagian masyarakat Merauke turun ke jalan melakukan konvoi kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Secara umum, pelaksanaan pergantian tahun di Merauke berlangsung aman, damai dan lancar. Hanya orang mabuk yang cukup banyak. Bahkan, sebagian diantara mabuk tersebut yang membawa senjata tajam berupa parang dan kampak.
Tak heran, puluhan warga yang mabuk dan membawa senjata tajam tajam tersebut digelandang Polisi ke Mapolres Merauke. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji mengungkapkan, bahwa secara umum pergantian tahun di Merauke berjalan aman dan lancar. Hanya diakui, orang yang mabuk dan membawa senjata dan mengganggu orang yang cukup banyak. ‘’Beberapa diantaranya berhasil kita amankan karena mabuk dan membawa senjata tajam,’’ kata Kapolres.
Kapolres menegaskan bahwa bagi yang membawa parang dan mengancam-ancam masyarakat akan di proses secara hukum dimana pelaku akan diijerat dengan UU Darurat dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. (*/tri)