
MERAUKE- Tim dokter bedah RSUD Merauke berhasil memasang PEG Tube pada salah seorang pasien dysphagia stroke non Haemorrhage, pada Minggu (20/9) lalu. Tim dokter yang memasang PEG tube pada salah satu pasien dysphagia Stroke non Haemorrhage tersebut dr. Marcelino Richardo Renyut, Msc, SPPD-KGEH dibandu Asisten I dr. Willy Mulyono, SpB KDV, asisten 2 Evin, Amd, Kep, dan asisten 3 Bartol, Amd, Kep.
Direktur RSUD Merauke Merauke dr. Yenny Mahuze mengungkapkan bahwa pemasangan PEG Tube pada pasien dysphagia Stroke non Haemorrhage tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Papua, Maluku, NTT dan Bali.
“Sesuai laporan yang kami terima dari dokter Marcelino Richardo bahwa untuk pemasangan PEG Tube ini merupakan yang pertama kalinya untuk kawasan Papua, Maluku, NTT dan Bali,’’ jelasnya.
Pemasangan PEG tube atau selang ini untuk pasien stroke non haemorrhage adalah pasien yang tidak bisa makan lagi lewat mulut. “Jadi makanan itu masuk lewat lambung. Pemasangan PEG Tube ini biasanya dilakukan di rumah sakit-rumah sakit besar. Tapi karena kita punya alat dan dokter sehingga dilakukan pemasangan PEG tuber tersebut,” jelasnya.
Seharusnya, pasien tersebut kontrol di Jakarta atau Malaysia, karena tempat dirawat pertama di Malaysia. “Tapi karena Covid-19, sehingga koordinasi dengan dokter yang ada di sini dan bisa dikerjakan di Merauke. Sekali lagi, pemasangan ini pertama kalinya dilakukan di wilayah Indonesia Timur,” katanya.
Apalagi tambah doker Yenny Mahuze, konsultan dokter SPPD-KGEH untuk penyakit dalam di Papua hanya ada di Merauke. “Jadi konsultan untuk penyakit dalam itu di Papua hanya ada di Merauke yakni dokter Marcelino Richardo Renyut yang tak lain anak Merauke sendiri,’’ tandasnya. (ulo/tri)