
MERAUKE– Bakal Calon Bupati Merauke yang didukung PDI Perjuangan dan PPP, Heribertus Silubun, SH menilai jika bahwa aksi demo damai yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat ke KPU dan DPRD Kabupaten Merauke pada Selasa (18/8), sudah ditunggangi atau ada pesan sponsor.
“Saya pikir ada pesan sponsor. Karena dalam demo kemarin itu bukan saya saja yang didemo tapi ada teman saya yang juga sebagai bakal calon bupati secara terang-terangan pakai marga Mahuze, neneknya juga Mahuze tapi kenapa dia bisa didemo. Apa yang dipersoalkan dalam demo ini. Makanya saya punya pandangan bahwa bisa saja ada pesan sponsor,’’ tandas Heribertus Silubun sata menggelar jumpa pers di Kantor DPC PDIP Kabupaten Merauke, Rabu (19/8).
Menurut Heribertus Silubun, adanya pesan sponsor tersebut dapat terbaca dari siaran langsung lewat media sosial dimana namanya disebut-sebut. ‘’Mereka pakai bahasa Marind dan itu sangat ampak disitu. Karena bahasa menggambarkan orang. Sementara dukungan saya ini mulai dari Kali Bian, Kali Kumbe, sampai Kali Maro. Dukungannya sangat jelas. Beberapa fakta saya bisa tunjukan proses ritual adat ketika saya dipangil ke ke Boha dan dukungan itu nyata dan sudah ada tua-tua adat yang akan hadir saat kami melakukan deklarasi nanti,’’ tandasnya.
Ditambahkan bahwa dukungan dari masyarakat Marind tersebut sudah lama, sehingga ia menilai bahwa aksi demo penolakan dirinya tersebut tidak mewakili seluruh orang Marind. ‘’Faktanya kita lihat bahwa hanya satu kelompok yang kemudian bisa saja punya dukungan kepada kandidat yang lain. Kami tidak mau sesumbar bahwa dukungan itu sangat kuat. Saya pikir proses ini akan membuktikan betapa besar dukungan suku Marind kepada saya,’’ tandasnya.
Di tempat sama, Ketua Umum Sirfu Vincen Dadom Kaize yang memberikan marga Takafanem Kaize kepada Heribertus Silubun mengungkapkan bahwa marga yang disandang Herisilubun tersebut sah sebagai anak adat. Karena proses pemberian marga tersebut sudah dilakukan ritual adat 4 golongan adat yang dihadiri sekitar 700 orang.
Vincen Dadom Kaize menolak klaim kelompok Suku Marind menolak Heribertus Silubun maju sebagai calon bupati Merauke. ‘’Klaim itu tidak bisa mewakili seluruh orang Marind,’’ katanya.
Vincen mengaku, pemberian marga ke Heribertus Silubun karena tete dari yang bersangkutan sudah berbuat banyak bagi masyarakat Marind dalam bidang pendidikan. ‘’Dia sudah memajukan kami dalam bidang pendidikan,’’ katanya.
Diapun memberi alasan mengapa mengusung Heribertus Silubun sebagai calon bupati Merauke. Sebab, menurut dia, 3 bupati orang asli Marind yakni Drs Johanes Gluba Gebze, Romanus Mbaraka dan Frederikus Gebze namun tidak memberi banyak perubahan. “Mungkin dengan anak kami ini (Heribertus Silubun) bisa memberikan perubahan kepada kami,” tandasnya. (ulo/tri)