Banyak warga yang tak menggunakan masker saat melakukan aktifitas jual beli pinggir perempatan Jalan Safridarwin dalam pelaksanaan New Normal di Jayawijaya. ( FOTO: Denny/ Cepos )
WAMENA-Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jayawijaya Jhon Richard Banua, mengakui bahwa sejak penerapan new normal di Jayawijaya, belum semua masyarakat mematuhi aturan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid -19. Hal ini sangat disayangkan karena pemerintah terus memberikan imbauan dan sosialisasi, namun tak diindahkan.
“Selama ini kita sudah berikan sosialisasi pake masker, jaga jarak, cuci tangan, bahkan masker juga diberikan, namun masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 di Jayawijaya,”ungkapnya Kamis (5/8) kemarin.
Ia mencontohkan kebiasaan mama-mama pedagang di pasar meski sudah diberikan masker hari ini mungkin dipakai sesaat, besok kalau ditanya lagi kenapa tak pakai masker ia sudah lupa. Bahkan, ada masker yang hilang, dan lebih memilih melakukan aktifitas tanpa menggunakan masker dalam menjajakan jualannya di pasar.
“Mama -mama kita yang jualan sayur dipasar kalau dibagikan masker mungkin hari ini saja dipakai, besok tidak lagi dipakai, ini yang dikhawatirkan pemerintah daerah tentang penularan covid -19,”jelasnya
Ia mengharapkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dalam penanggulangan Covid -19. Meski saat ini tinggal 12 pasien yang dirawat dan semuanya itu pasien di luar Jayawijaya yang masuk ke wamena pasca bandara dibuka, namun bukan berarti Jayawijaya sudah tak ada covid.
“Kita lihat sejak Bandara Wamena ditutup yang kedua kalinya angka Covid -19 di Jayawijaya terus menurun, karena tidak ditemukan lagi kasus baru, sama halnya dengan pengawasan di pos Wosi juga tidak ditemukan kasus baru,” tuturnya. (jo/tri)
Banyak warga yang tak menggunakan masker saat melakukan aktifitas jual beli pinggir perempatan Jalan Safridarwin dalam pelaksanaan New Normal di Jayawijaya. ( FOTO: Denny/ Cepos )
WAMENA-Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jayawijaya Jhon Richard Banua, mengakui bahwa sejak penerapan new normal di Jayawijaya, belum semua masyarakat mematuhi aturan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid -19. Hal ini sangat disayangkan karena pemerintah terus memberikan imbauan dan sosialisasi, namun tak diindahkan.
“Selama ini kita sudah berikan sosialisasi pake masker, jaga jarak, cuci tangan, bahkan masker juga diberikan, namun masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 di Jayawijaya,”ungkapnya Kamis (5/8) kemarin.
Ia mencontohkan kebiasaan mama-mama pedagang di pasar meski sudah diberikan masker hari ini mungkin dipakai sesaat, besok kalau ditanya lagi kenapa tak pakai masker ia sudah lupa. Bahkan, ada masker yang hilang, dan lebih memilih melakukan aktifitas tanpa menggunakan masker dalam menjajakan jualannya di pasar.
“Mama -mama kita yang jualan sayur dipasar kalau dibagikan masker mungkin hari ini saja dipakai, besok tidak lagi dipakai, ini yang dikhawatirkan pemerintah daerah tentang penularan covid -19,”jelasnya
Ia mengharapkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dalam penanggulangan Covid -19. Meski saat ini tinggal 12 pasien yang dirawat dan semuanya itu pasien di luar Jayawijaya yang masuk ke wamena pasca bandara dibuka, namun bukan berarti Jayawijaya sudah tak ada covid.
“Kita lihat sejak Bandara Wamena ditutup yang kedua kalinya angka Covid -19 di Jayawijaya terus menurun, karena tidak ditemukan lagi kasus baru, sama halnya dengan pengawasan di pos Wosi juga tidak ditemukan kasus baru,” tuturnya. (jo/tri)