Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Terapkan IB Untuk Tingkatkan Ternak Sapi   

Bupati  Keerom Muh Markum SH MH MM  didampingi Ketua DPRD Bambang Mujiono dan peternak saat melakukan  inseminasi buatan  (IB) di Kampung Wiantre, Distrik Skanto, Rabu (5/8). ( FOTO: Noel/Cepos)

JAYAPURA – Bupati  Keerom Muh Markum SH MH MM mengungkapkan bahwa peternak sapi di Indonesia sebagian besar dalam berusaha ternak sapi masih secara tradisional, bahkan beternak dianggap sebagai usaha sampingan. Di sisi lain kata dia produktivitas ternak sapi potong maupun sapi perah beberapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan menurun, sementara jumlah penduduk terus meningkat.

  Untuk menyikapi meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka salah satu upaya untuk meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui kawin suntik yang dalam bahasa ilmiahnya adalah artificial insemination (AI) atau inseminasi buatan (IB). hal tersebut adalah sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan dari bibit pejantan unggul.

Baca Juga :  Belum Setahun, Kerja Piter-Wahfir Menyentuh Rakyat

  ‘’Kegiatan Inseminasi Buatan atau IB, untuk peternak di Kabupaten Keerom diharapkan menjadi motivasi untuk kedepan bisa mempunyai bibit unggul di Kabupaten Keerom khususnya untuk sapi,’’ kata Bupati   Markum, di Kampung Wiantre, Distrik Skanto, Rabu (5/8).

  Selain itu, kata Bupati terkait permintaan para peternak sapi agar disiapkan pasar hewan, Pemkab Keerom sendiri telah menyiapkan di pasar Afijar namun masih harus dimaksimalkan.  “Jadi untuk pasar hewan dan pemotongan hewan sebenarnya sudah ada di pasar Afijar, tinggal dimaksimalkan kegunaannya, sedangkan untuk pakannya Pemkab Keerom Bersama DPRD akan di anggarkan tahun depan, karna tahun ini dalam situasi pandemik Covid-19 kita focus di kesehatan manusia,’” ujar Bupati.

Baca Juga :  Gelar Monev, Terus Mantapkan Penggunaan Aplikasi E-Office

   Ketua DPRD Kabupaten Keerom, Bambang Mujiono mengatakan dengan potensi limbah pertanian jagung mestinya ini menjadi potensi dan keerom didukung dengan Iklim tropis, dan kondisi hari ini menjadi tantangan petani dan Peternak. “Kita harus inovatif dan kreatif  agar

bisa hasilkan pakan sapi sendiri,” katanya. (oel/tri)

Bupati  Keerom Muh Markum SH MH MM  didampingi Ketua DPRD Bambang Mujiono dan peternak saat melakukan  inseminasi buatan  (IB) di Kampung Wiantre, Distrik Skanto, Rabu (5/8). ( FOTO: Noel/Cepos)

JAYAPURA – Bupati  Keerom Muh Markum SH MH MM mengungkapkan bahwa peternak sapi di Indonesia sebagian besar dalam berusaha ternak sapi masih secara tradisional, bahkan beternak dianggap sebagai usaha sampingan. Di sisi lain kata dia produktivitas ternak sapi potong maupun sapi perah beberapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan menurun, sementara jumlah penduduk terus meningkat.

  Untuk menyikapi meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka salah satu upaya untuk meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui kawin suntik yang dalam bahasa ilmiahnya adalah artificial insemination (AI) atau inseminasi buatan (IB). hal tersebut adalah sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan dari bibit pejantan unggul.

Baca Juga :  Bupati Rayakan Natal Bersama di Kampung Terjauh

  ‘’Kegiatan Inseminasi Buatan atau IB, untuk peternak di Kabupaten Keerom diharapkan menjadi motivasi untuk kedepan bisa mempunyai bibit unggul di Kabupaten Keerom khususnya untuk sapi,’’ kata Bupati   Markum, di Kampung Wiantre, Distrik Skanto, Rabu (5/8).

  Selain itu, kata Bupati terkait permintaan para peternak sapi agar disiapkan pasar hewan, Pemkab Keerom sendiri telah menyiapkan di pasar Afijar namun masih harus dimaksimalkan.  “Jadi untuk pasar hewan dan pemotongan hewan sebenarnya sudah ada di pasar Afijar, tinggal dimaksimalkan kegunaannya, sedangkan untuk pakannya Pemkab Keerom Bersama DPRD akan di anggarkan tahun depan, karna tahun ini dalam situasi pandemik Covid-19 kita focus di kesehatan manusia,’” ujar Bupati.

Baca Juga :  Belum Setahun, Kerja Piter-Wahfir Menyentuh Rakyat

   Ketua DPRD Kabupaten Keerom, Bambang Mujiono mengatakan dengan potensi limbah pertanian jagung mestinya ini menjadi potensi dan keerom didukung dengan Iklim tropis, dan kondisi hari ini menjadi tantangan petani dan Peternak. “Kita harus inovatif dan kreatif  agar

bisa hasilkan pakan sapi sendiri,” katanya. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya