Sunday, May 5, 2024
26.7 C
Jayapura

Kapolda: Tindak Tegas Oknum Yang boikot Pemilu!

SAFARI KAMTIBMAS: Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin  saat melaksanakan Safari Kamtibmas di Masjid Al-Aska Bucend II Jayapura, Jumat (29/3).( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos

JAYAPURA- Adanya oknum yang mengatakan akan memboikot Pemilu Serentak 2019 pada 17 April mendatang, dan menghentikan pembangunan jalan Trans Wamena, semua itu adalah hoax atau tidak benar.

Hal ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin  saat melaksanakan Safari Kamtibmas di Masjid Al-Aska Bucend II Jayapura, Jumat (29/3).

“Isu-isu tersebut hanyalah tentang hoax. Mari bersama-sama mengecek kebenarannya. Jangan mudah terpancing akan berita yang tidak jelas kebenarannya,” tegasnya.

Dikatakan, orang yang menghalangi pelaksanaan Pemilu yang merupakan agenda nasional akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Dalam menghadapi Pemilu nanti, TNI-Polri telah melakukan persiapan agar Pemilu Serentak yaitu Pilpres dan Pileg bisa berjalan aman dan lancar.

Baca Juga :  900 Prajurit Siap Amankan Tapal Batas RI-PNG di Papua Selatan

“Mari bersama – sama menjaga keamanan Pileg dan Pilpres serta gunakan hak pilih,” ajak Kapolda.

Selaku Kapolda, Sormin mengajak masyarakat untuk tidak takut dan tidak terprovokasi dengan berita yang belum pasti kebenarannya.

Terkait dengan situasi Kamtibmas di Provinsi Papua, Kapolda mengaku secara umum aman dan terkendali. Namun ia mengakui masih ada ancaman dari  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan tengah.

Sebelumnya, Kapolda Papua ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos Kamis (28/3) menganggap boikot Pilpres tersebut hanyalah sebuah propaganda. Dan kepada mereka yang melakukan propaganda tersebut,  akan ditindak tegas. “Ya, mereka ini bisa ditindak,” ucap Kapolda melalui pesan WhatsAppnya.

Disinggung seberapa besar ancamannya, Kapolda lagi-lagi menyebutkan bahwa meski TNI-Polri diminta segera ditarik  dari Kabupaten Nduga, namun, sudah menempatkan personel TNI-Polri di Mbua, Yigi, Dal, Mependuma dan Kenyam.

Baca Juga :  Dua Pemerintahan, Tetap Satu Tanah Papua

Menurutnya, selain TNI-Polri. Pemkab juga bertanggung jawab untuk melawan kelompok yang mengancam memboikut Pemilu. (fia/nat)

SAFARI KAMTIBMAS: Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin  saat melaksanakan Safari Kamtibmas di Masjid Al-Aska Bucend II Jayapura, Jumat (29/3).( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos

JAYAPURA- Adanya oknum yang mengatakan akan memboikot Pemilu Serentak 2019 pada 17 April mendatang, dan menghentikan pembangunan jalan Trans Wamena, semua itu adalah hoax atau tidak benar.

Hal ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin  saat melaksanakan Safari Kamtibmas di Masjid Al-Aska Bucend II Jayapura, Jumat (29/3).

“Isu-isu tersebut hanyalah tentang hoax. Mari bersama-sama mengecek kebenarannya. Jangan mudah terpancing akan berita yang tidak jelas kebenarannya,” tegasnya.

Dikatakan, orang yang menghalangi pelaksanaan Pemilu yang merupakan agenda nasional akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Dalam menghadapi Pemilu nanti, TNI-Polri telah melakukan persiapan agar Pemilu Serentak yaitu Pilpres dan Pileg bisa berjalan aman dan lancar.

Baca Juga :  Pemerintah Peduli dengan Pelayanan Gereja

“Mari bersama – sama menjaga keamanan Pileg dan Pilpres serta gunakan hak pilih,” ajak Kapolda.

Selaku Kapolda, Sormin mengajak masyarakat untuk tidak takut dan tidak terprovokasi dengan berita yang belum pasti kebenarannya.

Terkait dengan situasi Kamtibmas di Provinsi Papua, Kapolda mengaku secara umum aman dan terkendali. Namun ia mengakui masih ada ancaman dari  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan tengah.

Sebelumnya, Kapolda Papua ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos Kamis (28/3) menganggap boikot Pilpres tersebut hanyalah sebuah propaganda. Dan kepada mereka yang melakukan propaganda tersebut,  akan ditindak tegas. “Ya, mereka ini bisa ditindak,” ucap Kapolda melalui pesan WhatsAppnya.

Disinggung seberapa besar ancamannya, Kapolda lagi-lagi menyebutkan bahwa meski TNI-Polri diminta segera ditarik  dari Kabupaten Nduga, namun, sudah menempatkan personel TNI-Polri di Mbua, Yigi, Dal, Mependuma dan Kenyam.

Baca Juga :  Baik Hati dan Murah Senyum, Lulus STAN Pilih Jadi Katekis

Menurutnya, selain TNI-Polri. Pemkab juga bertanggung jawab untuk melawan kelompok yang mengancam memboikut Pemilu. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya