Thiasony Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM ( FOTO: Sulo/Cepos
MERAUKE-Pengumuman kelulusan siswa SMP akan diumumkan hari ini, Jumat (5/6). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Thiasony Betaubun, S.Sos, S.Pd, MM, ketika dihubungi media ini mengungkapkan bahwa seluruh siswa SMP tersebut dinyatakan lulus 100 persen. “Seluruhnya dinyatakan lulus,” kata Thiasoni ketika dihubungi lewat telpon selulernya, Kamis (4/6).
Hanya saja Thiasoni mengaku tidak membawa data jumlah siswa SMP dinyatakan lulus 100 persen tersebut. Thiasoni menengaskan bahwa 100 persen bukan karena Covid. ‘’Jangan sampai orang bicara seperti di Medsos bahwa lulus 100 persen karena Covid-19. Sebetulnya tidak. Sebenarnya, kadang-kadang orang bilang sekolah 3 tahun, sekolah 6 tahun tapi diukur hanya 2 jam ujian. Padahal sebenarnya tidak. ‘’Kadang-kadang mereka salah berpikir seperti itu,’’ terangnya.
Thiasony menjelaskan bahwa kelulusan seorang siswa ditentukan oleh masing-masing sekolah. ‘’Karena sekolah yang tahu anak itu bisa lulus atau tidak, dan ini didukung oleh ujian sekolah dan nilai semester,’’ katanya. Soal penerimaan siswa baru, Thiasony mengungkapkan bahwa penerimaan siswa baru tersebut sistemnya dengan zonasi. ‘’Kita buat pemetaan wilayah. Artinya, sekolah-sekolah yang masuk pemetaan wilayah dengan mengharapkan pada konteks bahwa nilai dari anak tidak dilihat dari besar kecilnya tapi wajib dalam satu wilayah zonasi,” terangnya.
Dalam penerimaan siswa baru, kata Thiasony, ada yang melakukan penerimaan secara online tapi ada juga yang melakukan penerimaan secara offline. Namun Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Merauke ini mengungkapkan bahwa penerimaan siswa baru tersebut didahulukan untuk sekolah-sekolah yayasan. Sedangkan sekolah-sekolah negeri, belakangan. Tujuannya, kata dia, untuk menepis anggapan masyarakat bahwa anak-anak yang tidak diterima di sekolah negeri adalah anak-anak buangan. Karena itu, kata Thiasony, apabila sudah diterima di sekolah swasta maka tidak boleh lagi masuk ke sekolah negeri. (ulo/tri)
Thiasony Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM ( FOTO: Sulo/Cepos
MERAUKE-Pengumuman kelulusan siswa SMP akan diumumkan hari ini, Jumat (5/6). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Thiasony Betaubun, S.Sos, S.Pd, MM, ketika dihubungi media ini mengungkapkan bahwa seluruh siswa SMP tersebut dinyatakan lulus 100 persen. “Seluruhnya dinyatakan lulus,” kata Thiasoni ketika dihubungi lewat telpon selulernya, Kamis (4/6).
Hanya saja Thiasoni mengaku tidak membawa data jumlah siswa SMP dinyatakan lulus 100 persen tersebut. Thiasoni menengaskan bahwa 100 persen bukan karena Covid. ‘’Jangan sampai orang bicara seperti di Medsos bahwa lulus 100 persen karena Covid-19. Sebetulnya tidak. Sebenarnya, kadang-kadang orang bilang sekolah 3 tahun, sekolah 6 tahun tapi diukur hanya 2 jam ujian. Padahal sebenarnya tidak. ‘’Kadang-kadang mereka salah berpikir seperti itu,’’ terangnya.
Thiasony menjelaskan bahwa kelulusan seorang siswa ditentukan oleh masing-masing sekolah. ‘’Karena sekolah yang tahu anak itu bisa lulus atau tidak, dan ini didukung oleh ujian sekolah dan nilai semester,’’ katanya. Soal penerimaan siswa baru, Thiasony mengungkapkan bahwa penerimaan siswa baru tersebut sistemnya dengan zonasi. ‘’Kita buat pemetaan wilayah. Artinya, sekolah-sekolah yang masuk pemetaan wilayah dengan mengharapkan pada konteks bahwa nilai dari anak tidak dilihat dari besar kecilnya tapi wajib dalam satu wilayah zonasi,” terangnya.
Dalam penerimaan siswa baru, kata Thiasony, ada yang melakukan penerimaan secara online tapi ada juga yang melakukan penerimaan secara offline. Namun Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Merauke ini mengungkapkan bahwa penerimaan siswa baru tersebut didahulukan untuk sekolah-sekolah yayasan. Sedangkan sekolah-sekolah negeri, belakangan. Tujuannya, kata dia, untuk menepis anggapan masyarakat bahwa anak-anak yang tidak diterima di sekolah negeri adalah anak-anak buangan. Karena itu, kata Thiasony, apabila sudah diterima di sekolah swasta maka tidak boleh lagi masuk ke sekolah negeri. (ulo/tri)