
*Kebiasaan Baru, Kembalikan Produktifitas Kerja
JAYAPURA-Peningkatan kasus Covid-19 di Papua, khususnya di Kota Jayapura dan beberapa daerah lainnya, tidak luput dari perhatian Direktur Pasca Sarjana Universitas Cenderawasih (Uncen) Prof. Dr. Yohanis Rante, SE, M.Si.
Mantan Pembantu Rektor II Uncen ini mengungkapkan, kebijakan pembatasan sosial yang ditempuh oleh Pemerintah Provinsi Papua serta Kabupaten/Kota selama ini bertujuan untuk perlindungan dan keamanan bagi masyarakat, kestabilan sosial, kestabilan ekonomi serta kestabilan ekonomi daerah dan negara.
Diakui, pembatasan tersebut menyebabkan orang yang semula produktif menjadi kurang produktif, sehingga pendapatannya berkurang, usaha kecil menengah atau UKM menjadi kurang produktif, industri dan berbagai usaha sektor ekonomi yang memproduksikan barang dan jasa menjadi berkurang produksinya.
“Dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya tingkat pendapatan masyarakat, meningkatnya pengangguran akibat PHK, akibat lain yang ditimbulkan adalah dapat munculnya kerawanan sosial seperti pencurian, perampokan dan lain-lain,”ungkap Ketua Dewan Pakar KKSS di wilayah Papua kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Rabu,(3/6).
Ditambahkan, akibat lainnya yang timbul yakni berkurangnya penerimaan daerah dan negara, sebab pengumpulan/pemungutan berbagai jenis pajak menurun sehingga kemampuan keuangan daerah, dan negara untuk membiayai pembangunan juga jadi berkurang.
Hal ini yang harus diwaspadai dan ini adalah buah simalakama bagi pemerintah, karena penyebab utama itu yang mau dilawan/dikurangi adalah pandemi Covid-19, tapi jika terlalu lama pembatasan sosial tersebut akan menyebabkan banyak sendi-sendi kehidupan sosial manusia jadi terganggu (lesu), karena itu, yang perlu dilakukan adalah menerapkan tatanan new normal atau kehidupan baru atau kebiasaan baru.
Dikatakan, target pemerintah adalah penyebaran jumlah orang bebas penyakit Covid-19 berkurang supaya masyarakat dapat memasuki kebiasaan baru yang menjadikan masyarakat produktif bebas virus Covid-19. “Menjaga masyarakat dari Covid-19 dan menjaga kestabilan ekonomi, sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat harus ditingkatkan, terutama di kompleks perumahan, asrama-asrama mahasiswa dengan melibatkan lurah dan RT agar tidak terjadi kerumunan masyarakat,”ujar Ketua Dewan Pembina IKT Provinsi Papua.
Terkait hal itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi peraturan dan imbauan pemerintah agar daerah dan negara ini segera bebas dari pandemik Covid-19. “Supaya kita dengan aman menjalani kehidupan normal, sehingga kita kembali produktif bekerja pada tempat kita masing-masing dengan bebas dari Covid-19,”ungkap mantan Ketua Umum IKT Provinsi Papua ini.
Ditambahan, apabila tidak maka ekonomi semain terpuruk, pendapatan menurun, bahkan sendi-sendi ekonomi tidak berjalan normal, keuangan daerah dan negara bahkan bisa terpuruk atau resesi ekonomi karena sangat kurang penerimaan pajak-pajak masuk pada kas daerah dan negara. Hal tersebut menyebabkan kemampuan keuangan daerah dan negara menurun untuk membangun sarana dan prasarana umum, sehingga yang rugi adalah masyarakat sendiri.(tho/wen)