
MERAUKE-Kendati ada imbauan pemerintah daerah agar salat Idul Fitri tetap dilaksanakan dari rumah khususnya untuk wilayah Distrik Merauke atau Kota Merauke, karena berada dalam zona merah, namun sejumlah masjid tetap menggelar salat Idulfitri secara berjamaah di masjid.
Masjid yang melaksanakan salat Idul Fitri tersebut adalah masjid Raya Al-Aqsa Merauke yang sebenarnya dikhususkan hanya bagi pengurus PKM Madjid Al-Aqsa, namun sebagian jamaah juga ikut ambil bagian. Salat Idul Fitri juga digelar lebih cepat yakni mulai pukul 06.30 WIT dan lebih singkat.
Kemudian masjid Mujahidin Pasar Wamanggu Merauke, masjid Nurul Huda Mopah Lama, Masji Nurul Huda Jalan Ternate, masjid At Taqwa Seringgu dan Masjid Jami, jalan Sumatera. Salah satunya yang sempat dipantau media ini adalah pelaksanaan salat Ied di Masjid Muhajidin, Pasar Wamanggu Merauke.
Pelaksanaan salat Ied yang didominasi kaum adam tersebut dimulai sekitar pukul 06.30WIT. Ketua PKM Masjid Mujahidin Pasar Wamanggu Merauke H. Ali Syahbana, SE, M.Si mengungkapkan, bahwa pelaksanaan salat Ied ini lebih dikhususkan bagi para jamaah Masjid Mujahidin Pasar Wamanggu Merauke meski diakui ada jamaah dari luar yang ikut bergabung.
“Tapi kita tetap berpegang pada protokoler kesehatan dan anjuran pemerintah untuk melaksanakan bagaimana caranya kita memutuskan mata rantai virus Corona di Kabupaten Merauke,’’ kata Ali Syahbana.
Ali Syahbana menjelaskan bahwa sekitar 70 persen jamaah yang hadir adalah laki-laki. Sedangkan sisanya kaum hawa. ‘’Untuk anak-anak, memang kami anjurkan jauh sebelumnya untuk tidak melibatkan anak-anak yang rentan penyebaran vitrus Corona. Termasuk lansia yang usia diatas 60 tahun, kami harapkan untuk tidak ke masjid. Termasuk mereka yang sedang batuk atau demam,’’ terangnya.
Ditambahkan, Covid-19 tidak hanya menghantam dari sisi keagamaan namun semua sendir kehidupan, baik ekonomi, sosial kemasyarakatan dan agama. Khotib Fatahilla dalam kotbahnya mengungkapkan, Covid-19 merupakan ujian dari SWT. Walaupun demikian, lanjut dia, Covid-19 mampu menyadarkan kita semua selama ini banyak nikmat dari Allah yang tidak kita sadari dan syukutri.
“Ternyata salat Jumat dengan jamaah sebelum datangnya Covid-19 itu nikmat yang luar bviasa, silaturahmi itu ternyata nikmat, bekerja mencari rejeki itu ternyata nikmat dan sebagainya. Tapi ingat nikmat itu tidak selalu kekal dan bisa berubah dan inillah buktinya,’’ katanya. (ulo/tri)