Wednesday, May 1, 2024
24.7 C
Jayapura

Positif Covid-19, Satu ABK KM. Dobonsolo Dievekuasi

DIEVAKUASI: Salah satu ABK KM Dobonsolo yang dinyatakan positif saat dijemput di Pelabuhan Laut Jayapura untuk dirawat di rumah sakit, Rabu (22/4). (FOTO: Kepala KSOP Jayapura for Cepos)

Lima ABK Lainnya dan 10 OTG Warga Kota Jayapura Masih Tunggu Hasil PCR

JAYPURA-Satu orang anak buah kapal (ABK) KM Dobonsolo yang sandar di Pelabuhan Jayapura, sejak Senin (20/4) pukul 15.00 WIT, akhirnya diturunkan dari atas kapal, Rabu (22/4).

ABK yang diturunkan dari atas kapal ini menurut Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Jayapura, Ferra J Alfaris, merupakan ABK KM. Dobonsolo yang dipastikan positif terinfeksi Covid-19.

“ABK yang dinyatakan positif tersebut sudah diturunkan untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Sementara lima ABK lainnya yang hasil uji cepatnya reaktif Covid-19, masih ditunggu hasilnya,” jelas Ferra saat dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Rabu (22/4).   

KM. Dobonsolo menurut Ferra hingga kemarin masih berada di dermaga Pelabuhan Jayapura. Pemberangkatan kapal putih tersebut diakuinya menunggu hasil pemeriksaan lima ABK lainnya.

“Kapal berangkat tergantung hasil dari lima orang ABK lainnya. Apabila masih ada yang hasil laboratoriumnya positif, maka akan diturunkan dari atas kapal untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit. Setelah itu, kapal baru akan berangkat,” tuturnya. 

Selama berada di Pelabuhan Jayapura, puluhan ABK KM Dobonsolo menurut Ferra tetap dikarantina di atas kapal. Pihaknya juga melakukan pengawasan secara ketat terhadap semua akses ke atas kapal. “Kami perketat pengawasan baik yang naik atau pun yang turun,” ujarnya.

Baca Juga :  KNPB Paparkan Kasus HAM Papua di Dewan HAM PBB

Ditambahkan, sesuai protokol kesehatan ABK yang dinyatakan positif Corono mendapatkan perawatan medis di Jayapura hingga dinyatakan sembuh oleh pihak dokter.

Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jayapura Ir. H. Rustan Saru, MM., membenarkan adanya satu ABK KM Dobonsolo yang dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab test yang dilakukan di Labkesda Provinsi Papua.

“Satu orang ABK yang dinyatakan positif tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Sementara ABK lainnya yang hasilnya dinyatakan negatif tetap dilakukan karantina mandiri dan terus diawasi oleh petugas medis,” jelasnya. 

Mengenai warga warga Hamadi, Distrik Jayapura Selatan  dan Tanah Hitam, Distrik Abepura yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 dan hasil uji cepatnya atau rapid testnya reaktif Covid-19, Rustan Saru mengaku masih menunggu hasil PCR dari Labkesda Provinsi Papua. 

Sementara itu, terkait adanya ketakutan warga untuk mengonsumsi barang yang diturunkan dari atas KM Dobonsolo pasca adanya ABK yang terpapar Covid-19, Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengatakan, sejak pembatasan sosial yang diperluas diterapkan di Papua. Dalam hal ini termasuk menutup akses bandara dan pelabuhan bagi penerbangan dan pelayaran penumpang, pemeriksaan kesehatan, khususnya bagi ABK hanya dilakukan terhadap kapal putih yang masuk saja.

Baca Juga :  Wajib Masker dan Tetap Jaga Jarak

“Pemeriksaan hanya dilakukan kepada kapal putih yang masuk. Dimana yang melaksanakan pemeriksaan itu adalah teman-teman dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura,” jelas dr. Silwanus Sumule, Rabu (22/4) kemarin.

Namun, belajar dari pengalaman KM Dobonsolo, maka pemeriksaan terhadap awak kapal menurutnya akan dilakukan juga terhadap kapal lain selain, kapal putih yang membawa barang ke Jayapura.

“Dalam pertemuan dengan stakeholder terkait, kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap semua ABK yang datang membawa barang ke Jayapura,” tambahnya.

Selain ABK yang diperiksa kesehatannya (karantina), dr. Sumule menegaskan bahwa barang-barang juga mendapatkan perhatian yang sama, dalam hal ini dengan disinfektan.

“Barang-barang itu tidak dikarantina. Yang dikarantina itu orangnya. Kalau barang-barang yang dibawa di kapal untuk mengantisipasi adanya Covid 19 yang menempel, ketika diturunkan dari kapal ke pelabuhan, langsung kita semprotkan disinfektan,” pungkasnya. (fia/dil/gr/nat)

DIEVAKUASI: Salah satu ABK KM Dobonsolo yang dinyatakan positif saat dijemput di Pelabuhan Laut Jayapura untuk dirawat di rumah sakit, Rabu (22/4). (FOTO: Kepala KSOP Jayapura for Cepos)

Lima ABK Lainnya dan 10 OTG Warga Kota Jayapura Masih Tunggu Hasil PCR

JAYPURA-Satu orang anak buah kapal (ABK) KM Dobonsolo yang sandar di Pelabuhan Jayapura, sejak Senin (20/4) pukul 15.00 WIT, akhirnya diturunkan dari atas kapal, Rabu (22/4).

ABK yang diturunkan dari atas kapal ini menurut Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Jayapura, Ferra J Alfaris, merupakan ABK KM. Dobonsolo yang dipastikan positif terinfeksi Covid-19.

“ABK yang dinyatakan positif tersebut sudah diturunkan untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Sementara lima ABK lainnya yang hasil uji cepatnya reaktif Covid-19, masih ditunggu hasilnya,” jelas Ferra saat dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Rabu (22/4).   

KM. Dobonsolo menurut Ferra hingga kemarin masih berada di dermaga Pelabuhan Jayapura. Pemberangkatan kapal putih tersebut diakuinya menunggu hasil pemeriksaan lima ABK lainnya.

“Kapal berangkat tergantung hasil dari lima orang ABK lainnya. Apabila masih ada yang hasil laboratoriumnya positif, maka akan diturunkan dari atas kapal untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit. Setelah itu, kapal baru akan berangkat,” tuturnya. 

Selama berada di Pelabuhan Jayapura, puluhan ABK KM Dobonsolo menurut Ferra tetap dikarantina di atas kapal. Pihaknya juga melakukan pengawasan secara ketat terhadap semua akses ke atas kapal. “Kami perketat pengawasan baik yang naik atau pun yang turun,” ujarnya.

Baca Juga :  Komnas HAM Temukan Empat Intake Ilegal

Ditambahkan, sesuai protokol kesehatan ABK yang dinyatakan positif Corono mendapatkan perawatan medis di Jayapura hingga dinyatakan sembuh oleh pihak dokter.

Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jayapura Ir. H. Rustan Saru, MM., membenarkan adanya satu ABK KM Dobonsolo yang dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab test yang dilakukan di Labkesda Provinsi Papua.

“Satu orang ABK yang dinyatakan positif tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Sementara ABK lainnya yang hasilnya dinyatakan negatif tetap dilakukan karantina mandiri dan terus diawasi oleh petugas medis,” jelasnya. 

Mengenai warga warga Hamadi, Distrik Jayapura Selatan  dan Tanah Hitam, Distrik Abepura yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 dan hasil uji cepatnya atau rapid testnya reaktif Covid-19, Rustan Saru mengaku masih menunggu hasil PCR dari Labkesda Provinsi Papua. 

Sementara itu, terkait adanya ketakutan warga untuk mengonsumsi barang yang diturunkan dari atas KM Dobonsolo pasca adanya ABK yang terpapar Covid-19, Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengatakan, sejak pembatasan sosial yang diperluas diterapkan di Papua. Dalam hal ini termasuk menutup akses bandara dan pelabuhan bagi penerbangan dan pelayaran penumpang, pemeriksaan kesehatan, khususnya bagi ABK hanya dilakukan terhadap kapal putih yang masuk saja.

Baca Juga :  Dianggap Paling Dahsyat, 7 Warga Tewas Tertimbun Longsor

“Pemeriksaan hanya dilakukan kepada kapal putih yang masuk. Dimana yang melaksanakan pemeriksaan itu adalah teman-teman dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura,” jelas dr. Silwanus Sumule, Rabu (22/4) kemarin.

Namun, belajar dari pengalaman KM Dobonsolo, maka pemeriksaan terhadap awak kapal menurutnya akan dilakukan juga terhadap kapal lain selain, kapal putih yang membawa barang ke Jayapura.

“Dalam pertemuan dengan stakeholder terkait, kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap semua ABK yang datang membawa barang ke Jayapura,” tambahnya.

Selain ABK yang diperiksa kesehatannya (karantina), dr. Sumule menegaskan bahwa barang-barang juga mendapatkan perhatian yang sama, dalam hal ini dengan disinfektan.

“Barang-barang itu tidak dikarantina. Yang dikarantina itu orangnya. Kalau barang-barang yang dibawa di kapal untuk mengantisipasi adanya Covid 19 yang menempel, ketika diturunkan dari kapal ke pelabuhan, langsung kita semprotkan disinfektan,” pungkasnya. (fia/dil/gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya