
JAYAPURA- Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengakui bahwa upaya Pemprov Papua agar tidak ditemukannya kasus Covid-19 di daerah Pegunungan Papua akhirnya jebol.
Pasalnya terdapat dua kabupaten di Pegunungan Tengah Papua yang telah dilaporkan memiliki kasus positif Covid-19, yakni di Jayawijaya dan Mamberamo Tengah.
“Jumlah daerah dengan kasus positif Covid-19 bertambah dua kabupaten. Kedua kabupaten ini ada di daearah pegunungan. Upaya kita selama hamper tiga minggu belakangan ini agar tidak menemukan kasus positif di daerah pegunungan akhirnya jebol. Ada tiga kasus di daerah pegunungan,” ungkap dr. Silwanus Sumule, saat video conference, Senin (13/4) kemarin.
Disebutkan, di Jayawijaya terdapat dua kasus positif. Dimana kedua pasien tersebut tengah dalam perawatan. Satu dari dua pasien positif ini adalah seorang dokter. Kondisi kedua pasien diketahui sakit ringan sampai sedang.
“Ini menjadi perhatian kita. Mohon dukungan dari masyarakat karena di rumah sakit, khususnya di Kabupaten Jayawijaya, kami sangat membutuhkan tenaga dokter yang dapat melayani masyarakat di sana. Dengan kondisi ini, maka dokter yang bersangkutan kami isolasi,” tambahnya.
Sedangkan di Mamberamo Tengah terdapat satu kasus positif, yang mana perawatan terhadap pasiennya itu dirujuk ke Jayawijaya.
Dengan kasus di Mamberamo Tengah dan Jayawijaya, dr. Sumule mengakui bahwa hal tersebut haruslah mendapat perhatian semua komponen masyarakat. Khususnya pemerintah daerah masing-masing. Dimana harus ada langkah strategis yang dapat dibuat untuk menghambat penyebaran penyakit mematikan ini di daerahnya.
“Tim bidang kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua sangat terbuka jikalau kedua kabupaten ini membutuhkan bantuan. Intinya, kita harus memberikan perhatian yang serius sehingga jangan sampai semua daerah di pegunungan terdampak Covid-19,” terangnya.
Dipaparkan dr. Sumule, untuk Kota Jayapura, terdapat 22 kasus positif, di mana 14 pasien tengah dirawat, lima pasien sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia. Untuk Kabupaten Mimika, terdapat 19 kasus positif, 13 pasien dirawat, tiga pasien sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia.
“Untuk Kabupaten Jayapura, terdapat 11 kasus positif, delapan pasien di antaranya sedang dirawat (3 pasien dirawat di Kota Jayapura), dan satu pasien meninggal dunia. Untuk Kabupaten Merauke, terdapat tujuh kasus positif, dimana empat pasien tengah dirawat dan tiga pasien telah dinyatakan sembuh. Adapun, di Keerom, terdapat dua kasus positif yang semua pasiennya dirawat di Kota Jayapura,”bebernya.
Seperti diketahui, berdasarkan data terkini Satgas Covid 19 Provinsi Papua per Senin (13/4) kemarin, diketahui bahwa jumlah kasus positif Covid 19 di Papua kembali bertambah enam kasus dari hari sebelumnya, sehingga totalnya kini mencapai 67 kasus positif kumulatif.
Dari 67 kasus positif kumulatif tersebut, 46 pasien tengah mendapat perawatan, 15 pasien dinyatakan sembuh, dan tujuh pasien meninggal dunia. Sementara untuk data Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3216 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 83 pasien.
Secara terpisah, Tim Covid -19 Pemda Jayawijaya memastikan adanya tiga pasien positif Corona baru usai pemerintah Jayawijaya melakukan penutupan bandara dan pembatasan aktivitas masyarakat yang sudah berjalan selama 2 kali diberlakukan. Dimana saat ini tiga pasien tersebut dalam penanganan medis di Ruang Isolasi RSUD Wamena.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua saat jumpa pers di gedung Wenehule Hubi Kantor Otonom Jayawijaya mengakui jika sejak malam pihaknya telah mengkonfirmasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua terkait hasil tes yang dikirim ke Labkesda Provinsi Papua.
“Dengan adanya tiga orang positif ini, kami sudah mengambil langkah untuk bagaimana yang satu dari Mamteng sudah memang dalam perawatan. Kebetulan masuk dengan kondisi malaria dan ternyata kita periksa hasilnya positif. Sementara yang dua kembali dari daerah terpapar saat sebelum penutupan bandara.”ungkapnya Senin (13/4) kemarin.
Lanjut Jhon Banua, dua orang yang positif dan diketahui baru pulang dari daerah terpapar itu sebenarnya tidak menujukkan gejala. Namun saat dilakukan pemeriksaan swebnya, keduanya dinyatakan positif.
Sedangkan yang positif dari Mamteng itu langsung dari Jayapura dan sejak tanggal 13 masuk di Puskesmas Ilugwa hingga dirujuk ke RSUD Wamena.
“Dengan positif malaria ini kita rawat dan sudah rawat karena gejalanya sudah menjalar ke Covid-19 dan ternyata hasilnya juga positif sehungga sudah di ruang isolasi.”tuturnya
Untuk salah satu pasien positif yang riwayat perjalanannya dari daerah terpapar dalam negeri kebetulan sejak datang sudah melakukan karantina mandiri. sehingga dilakukan pengawasan dengan pemberian obat. Sementara yang satunya lagi akan ambil lagi sampel swabnya dan dilakukan tahapan-tahapan pelayanan dengan memberikan obat.
“Kepada masyarakat di Jayawijaya dan pegunungan tengah jangan ada isu yang berkembang lain, sehingga dengan ada tiga orang positif supaya lebih banyak tinggal di rumah. Sekarang kita sudah tahu ada positif, saya harap masyarakat supaya tidak keluar rumah,” pinta Jhon Banua.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan menggelar rapat kembali dengan Forkopimda untuk mengambil langkah-langkah tindak lanjuti mengenai social distancing yang direvisi menjadi pukul 18.00 akan tutup full atau apa.
“Kami juga masih mencari alur kontak pasien yang positif. Dimana tim sedang mencari semua. Juga sudah koordinasi dengan Bupati Mamteng supaya akses keluarga mereka juga harus dicari tahu,” sambungnya.
Di tempat yang sama Direktur RSUD Wamena, dr Felly Sahureka mengatakan, dalam penanganan Covid -19 pihaknya akan bagi berdasarkan kategori, ringan, sedang dan berat mengingat daya tampung RS Wamena yang terbatas.
“OTG tetapi terkonfirmasi positif Corona, dia akan dirawat terpisah, sehingga kita akan pantau dia dan berikan pengobatan secara standar agar dia tidak menularkan ke orang. Orang yang diisolasi di rumah sakit itu kategori berat,” jelasnya
Ia juga menyatakan pasien dari Kabupaten Mamteng ini dilakukan swab karena gejalanya ini khas Covid-19. Untuk itu, keluarga pasien juga tetap dilakukan pemeriksaan swab untuk pengamanan. Selain itu orang yang sempat kontak dengan pasien juga perlu dilakukan pemeriksaan.
Sementara pasien yang dinyatakan positif terpapar virus Corona yang dirawat di RSUD Merauke kembali bertambah. Jika sebelumnya tinggal tiga pasien,maka sejak Senin (13/4) bertambah satu orang sehingga menjadi empat pasien positif Covid-19.
Ini karena pasien dalam pengawasan (PDP) yang sebelumnya dinyatakan negatif dan dipulangkan ternyata hasil konfirmasi terakhir dari Litbangkes Jakarta, menyatakan pasien 18 positif terpapar Corona. “Pasien positif bertambah satu orang yakni pasien 18. Jika sebelumnya dinyatakan negatif, ternyata hasil konfirmasi terakhir pasien 18 ini positif terjangkit Corona,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita yang juga juru bicara Covid-19 saat dihubungi media ini, Senin (13/4).
Dengan bertambahnya pasien Covid-19 tersebut, maka total warga Merauke yang terjangkit Corona sebanyak 7 orang. Dimana tiga diantaranya dinyatakan sembuh yakni pasien 01, 02 dan 14. Sedangkan yang masih menjalani perawatan di RSUD Merauke sebanyak empat orang yakni pasien 13, pasien 16, pasien 17 dan pasien 18.
Sementara pasien 19 dari hasil pemeriksaan laboratorium dan swab dinyatakan negatif. Selain pasien positif Corona yang bertambah, juga PDP bertambah satu orang yang diberi nama pasien 21. Pasien wanita 20 tahun tersebut menurut Nevile mengalami demam dan batuk. “Dia memiliki riwayat perjalanan dari Timika dan pulang menggunakan kapal Tatamailau beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Dengan bertambahnya satu orang PDP tersebut maka jumlah PDP yang dirawat dan diisolasi di RSUD Merauke sebanyak dua orang. Yakni pasien 20, laki-laki berumur 5 tahun. “Statusnya seperti apa untuk pasien 20, kita belum tahu, karena sampel spesimennya belum kita kirim. Belum ada penerbangan. Termasuk pengiriman kembali spesimen dari pasien 13,” ucapnya.
Mengenai pemeriksaan dari penumpang Lion Air Jayapura-Merauke pada tanggal 24 Maret lalu, Nevile menjelaskan bahwa dari 110 total penumpang yang ada, baru 90 orang yang melakukan pemeriksaan.
Dari 90 orang tersebut, hanya satu yang dilakukan rapid test yang hasilnya positif. Sedangkan 89 lainnya, negatif. (gr/jo/ulo/nat)