Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Kematian Pria 48 Tahun Gegerkan Warga Numbay

EVAKUASI JENAZAH: Anggota URC Covid-19 Bidokkes Polda Papua saat mengevakuasi jenazah dari kamar kostnya untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (13/4). ( FOTO: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA- Kematian seorang pria yang diketahui bernama Irwan (48) warga Jalan Setiapura,  Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Senin (13/4) sekira pukul 14;30 WIT mengegerkan warga di lokasi tersebut. 

Pria 48 tahun itu ditemukan tewas di kamar kostnya dengan posisi telentang. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh pemilik kost bernama  Fatimah (56) yang saat itu hendak memanggil korban untuk melaksanakan salat subuh namun tidak ada jawaban dari korban.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota, AKP. Jahka Rumra menyebutkan, korban meninggal dunia diduga karena sakit yang dialaminya.

“Dari  keterangan pemilik kos, korban beberapa hari ini mengalami panas tinggi dikarenakan penyakit bisul di bagian bawah ketiak sebelah kanan yang cukup parah,” terang Jahja.

Jenazah Irwan lanjut Jahja, sudah berada di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua guna dilakukan proses visum untuk mengetahui penyebab kematian korban. “Untuk penyebab kematian kita tunggu hasil visum dari Rumah Sakit,” ucapnya.

Baca Juga :  Kantor BKD Intan Jaya Terbakar

Menurut Jahja, warga setempat sempat menduga pria 48 tahun itu meninggal karena virus Corona. Sehingga warga merasa panik. Untuk itu ia mengimbau warga untuk tidak mudah panik dan jangan cepat menyatakan seseorang meninggal karena Corona.

“Tim medis dan Tim Gugus Covid-19 datang ke TKP dengan menggunakan APD saat itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Dikatakan, setiap penemauan mayat di tengah pandemi Covid-19, penangananya APD. Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Namun bukan berarti orang tersebut meninggal dikarenakan Corona. Sebab yang menentukan itu adalah tim medis.

“Masyarakat tidak perlu panik berlebihan, cukup ikuti anjuran dan himbauan dari pemerintah,” pintanya.

Terkait penemuan mayat tersebut, Jahja menerangkan  kira-kira pukul 04:00 WIT pemilik kos memanggil korban untuk melaksanakan salat subuh. Namun  tidak ada jawaban dari korban saat itu. 

Baca Juga :  Tak ada Papua di Pilpres 2019?

Pukul 04.25 WIT, saat saksi kembali melihat korban sudah ditemukan tergeletak di lantai dalam posisi terlentang dan hidung mengeluarkan darah dan enggan melaporkan kepada siapa-siapa.

Sekira pukul 14.00 WIT, pemilik kos kembali ke kamar kos yang ditempati pria 48 tahun itu untuk memastikan keadaannya benar-benar meninggal atau tidak. Setelah memastikan hal itu, ia lantas melaporkan kejadian itu kepada orang di sekitarnya dan melaporkan kepada personel Polresta Jayapura Kota.

Tak lama kemudian, anggota Unit Reaksi Cepat Covid-19 Bidokkes Polda Papua yang dipimpin oleh Katim III Unit Reaksi Cepat Covid 19 Bidokkes Polda Papua Iptu Ibrahim  mendatangi TKP lengkap dengan APD melakukan Penyemprotan cairan disentifektan di sekitar TKP. 

Jenazah di dievakusi menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua dengan menggunakan Mobil ambulance Unit Reaksi Cepat Covid 19 Bidokkes Polda Papua sekira pukul 14;56 WIT. (fia/nat)

EVAKUASI JENAZAH: Anggota URC Covid-19 Bidokkes Polda Papua saat mengevakuasi jenazah dari kamar kostnya untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (13/4). ( FOTO: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA- Kematian seorang pria yang diketahui bernama Irwan (48) warga Jalan Setiapura,  Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Senin (13/4) sekira pukul 14;30 WIT mengegerkan warga di lokasi tersebut. 

Pria 48 tahun itu ditemukan tewas di kamar kostnya dengan posisi telentang. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh pemilik kost bernama  Fatimah (56) yang saat itu hendak memanggil korban untuk melaksanakan salat subuh namun tidak ada jawaban dari korban.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota, AKP. Jahka Rumra menyebutkan, korban meninggal dunia diduga karena sakit yang dialaminya.

“Dari  keterangan pemilik kos, korban beberapa hari ini mengalami panas tinggi dikarenakan penyakit bisul di bagian bawah ketiak sebelah kanan yang cukup parah,” terang Jahja.

Jenazah Irwan lanjut Jahja, sudah berada di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua guna dilakukan proses visum untuk mengetahui penyebab kematian korban. “Untuk penyebab kematian kita tunggu hasil visum dari Rumah Sakit,” ucapnya.

Baca Juga :  Kontak Tembak 1 Jam, Satu Tewas

Menurut Jahja, warga setempat sempat menduga pria 48 tahun itu meninggal karena virus Corona. Sehingga warga merasa panik. Untuk itu ia mengimbau warga untuk tidak mudah panik dan jangan cepat menyatakan seseorang meninggal karena Corona.

“Tim medis dan Tim Gugus Covid-19 datang ke TKP dengan menggunakan APD saat itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Dikatakan, setiap penemauan mayat di tengah pandemi Covid-19, penangananya APD. Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Namun bukan berarti orang tersebut meninggal dikarenakan Corona. Sebab yang menentukan itu adalah tim medis.

“Masyarakat tidak perlu panik berlebihan, cukup ikuti anjuran dan himbauan dari pemerintah,” pintanya.

Terkait penemuan mayat tersebut, Jahja menerangkan  kira-kira pukul 04:00 WIT pemilik kos memanggil korban untuk melaksanakan salat subuh. Namun  tidak ada jawaban dari korban saat itu. 

Baca Juga :  Gagal Lanjutkan Tren Positif

Pukul 04.25 WIT, saat saksi kembali melihat korban sudah ditemukan tergeletak di lantai dalam posisi terlentang dan hidung mengeluarkan darah dan enggan melaporkan kepada siapa-siapa.

Sekira pukul 14.00 WIT, pemilik kos kembali ke kamar kos yang ditempati pria 48 tahun itu untuk memastikan keadaannya benar-benar meninggal atau tidak. Setelah memastikan hal itu, ia lantas melaporkan kejadian itu kepada orang di sekitarnya dan melaporkan kepada personel Polresta Jayapura Kota.

Tak lama kemudian, anggota Unit Reaksi Cepat Covid-19 Bidokkes Polda Papua yang dipimpin oleh Katim III Unit Reaksi Cepat Covid 19 Bidokkes Polda Papua Iptu Ibrahim  mendatangi TKP lengkap dengan APD melakukan Penyemprotan cairan disentifektan di sekitar TKP. 

Jenazah di dievakusi menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua dengan menggunakan Mobil ambulance Unit Reaksi Cepat Covid 19 Bidokkes Polda Papua sekira pukul 14;56 WIT. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya