Saturday, March 15, 2025
29.7 C
Jayapura

Membandel, 14 Kios dan Warung Makan Diberi Teguran Tertulis

Petugas Satpol PP Kabupaten  Merauke  saat memasang  stiker peringatan  terhadap sebuah  kios yang  masih  kedapatan  bukan diatas pukul  18.00 WIT.  ( FOTO: Dok.Satpol PP for Cepos )

MERAUKE- Dalam rangka menegakkan instruksi  Bupati Merauke   terkait pembatasan   jam operasi   swalayan, toko, kios, warung  makan  dan tempat-tempat    hiburan  malam serta  penjualan  minuman keras  di  Merauke, Satuan Polisi Pamong Praja  Kabupaten Merauke    melakukan  patroli  yang dimulai sejak Minggu  (5/4) malam. 

   Patroli  malam   ini dipimpin langsung   Kepala Satuan Polisi Pamong  Praja Kabupaten Merauke  Elias  Refra, S.Sos, MM. Alhasil dari 2   kali  patroli  dilakukan  secara berturut-turut,   sedikitnya 14   kios dan  warung makan diberikan teguran secara tertulis  dengan  menempel  peringatan  di setiap  kios dan warung yang diberi peringatan  tersebut. 

   Kepala  Satpol Kabupaten Merauke melalui Kepala Seksi  Deteksi  Dini, Pemeriksaan dan Penyidikan Bidang Penegakan Produk Hukum Agus Kurniawan mengungkapkan  bahwa, sejak instruksi    bupati   dalam rangka  memutus    mata rantai   penyebabaran Covid-19 di Kabupaten Merauke, pihak   telah melakukan sosialisasi   kepada masyarakat.

Baca Juga :  Jendala Ruang Kepsek Dirusak, 5 Notebook Raib 

  Setelah  sosialisasi  dianggap sudah cukup, maka  saatnya dilakukan penegakan instruksi  dengan    melakukan langkah-langkah memberikan teguran lisan, kemudian teguran  tertulis   dan   penutupan usaha sementara.

  “Nah, sekarang  yang sudah kita lakukan adalah dengan  pemberian teguran  secara tertulis dengan  pemasangan stiker  peringatan di   tempat usaha.”ujarnya saat ditemui Cenderawasih Pos di kantornya.  

   Agus Kurniawan menegaskan, jika  surat teguran  secara tertulis   tersebut juga tidak  digubris  maka   pihaknya   telah diberi  kewenangan  untuk mencabut  izin  usaha  yang diberikan. ‘’Itu juga sudah tercantum dalam izin yang mereka pegang bahwa   bersedia untuk mentaati seluruh  aturan,” katanya. 

  Ditambahkan,   dari 14 usaha yang  dipasang  stiker  peringatan  tersebut, 12 diantaranya  adalah kios  karena   masih membuka usaha di atas  pukul 18.00 WIT, sedangkan  2 usaha lainnya adalah warung   makan karena masih membuka usaha di atas pukul  20.00 WIT. Karena untuk usaha makan  hanya diberi  waktu buka dari pukul 06.00-20.00 WIT.

Baca Juga :  Jalan Dipalang, Akses ke Pelabuhan Perikanan Terganggu

   Soal  penjualan minuman keras berlabel,  Agus Kurniawan mengaku  sampai sekarang pihaknya   belum menemukan  adanya pelanggaran tersebut, meski  diakuinya  tidak menutup  kemungkinan adanya pelanggaran instruksi  bupati. Hanya saja diakuinya  bahwa    usaha  tersebut memiliki 2 pintu yakni  pintu depan dan pintu belakang. “Bisa saja pintu depan tutup  tapi ketika ada yang datang beli pintu belakang  mereka buka. Tapi, sampai sekarang kami belum  temukan  adanya pelanggaran   ini,”  tambahnya. (ulo/tri)  

Petugas Satpol PP Kabupaten  Merauke  saat memasang  stiker peringatan  terhadap sebuah  kios yang  masih  kedapatan  bukan diatas pukul  18.00 WIT.  ( FOTO: Dok.Satpol PP for Cepos )

MERAUKE- Dalam rangka menegakkan instruksi  Bupati Merauke   terkait pembatasan   jam operasi   swalayan, toko, kios, warung  makan  dan tempat-tempat    hiburan  malam serta  penjualan  minuman keras  di  Merauke, Satuan Polisi Pamong Praja  Kabupaten Merauke    melakukan  patroli  yang dimulai sejak Minggu  (5/4) malam. 

   Patroli  malam   ini dipimpin langsung   Kepala Satuan Polisi Pamong  Praja Kabupaten Merauke  Elias  Refra, S.Sos, MM. Alhasil dari 2   kali  patroli  dilakukan  secara berturut-turut,   sedikitnya 14   kios dan  warung makan diberikan teguran secara tertulis  dengan  menempel  peringatan  di setiap  kios dan warung yang diberi peringatan  tersebut. 

   Kepala  Satpol Kabupaten Merauke melalui Kepala Seksi  Deteksi  Dini, Pemeriksaan dan Penyidikan Bidang Penegakan Produk Hukum Agus Kurniawan mengungkapkan  bahwa, sejak instruksi    bupati   dalam rangka  memutus    mata rantai   penyebabaran Covid-19 di Kabupaten Merauke, pihak   telah melakukan sosialisasi   kepada masyarakat.

Baca Juga :  Lion Air Berikan Dua Opsi

  Setelah  sosialisasi  dianggap sudah cukup, maka  saatnya dilakukan penegakan instruksi  dengan    melakukan langkah-langkah memberikan teguran lisan, kemudian teguran  tertulis   dan   penutupan usaha sementara.

  “Nah, sekarang  yang sudah kita lakukan adalah dengan  pemberian teguran  secara tertulis dengan  pemasangan stiker  peringatan di   tempat usaha.”ujarnya saat ditemui Cenderawasih Pos di kantornya.  

   Agus Kurniawan menegaskan, jika  surat teguran  secara tertulis   tersebut juga tidak  digubris  maka   pihaknya   telah diberi  kewenangan  untuk mencabut  izin  usaha  yang diberikan. ‘’Itu juga sudah tercantum dalam izin yang mereka pegang bahwa   bersedia untuk mentaati seluruh  aturan,” katanya. 

  Ditambahkan,   dari 14 usaha yang  dipasang  stiker  peringatan  tersebut, 12 diantaranya  adalah kios  karena   masih membuka usaha di atas  pukul 18.00 WIT, sedangkan  2 usaha lainnya adalah warung   makan karena masih membuka usaha di atas pukul  20.00 WIT. Karena untuk usaha makan  hanya diberi  waktu buka dari pukul 06.00-20.00 WIT.

Baca Juga :  Jalan Dipalang, Akses ke Pelabuhan Perikanan Terganggu

   Soal  penjualan minuman keras berlabel,  Agus Kurniawan mengaku  sampai sekarang pihaknya   belum menemukan  adanya pelanggaran tersebut, meski  diakuinya  tidak menutup  kemungkinan adanya pelanggaran instruksi  bupati. Hanya saja diakuinya  bahwa    usaha  tersebut memiliki 2 pintu yakni  pintu depan dan pintu belakang. “Bisa saja pintu depan tutup  tapi ketika ada yang datang beli pintu belakang  mereka buka. Tapi, sampai sekarang kami belum  temukan  adanya pelanggaran   ini,”  tambahnya. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya