Saturday, March 15, 2025
29.7 C
Jayapura

52 Personel Basarnas Merauke Jalani Pemeriksaan Urine

Satuan Reserse Narkoba  Polres Merauke  bersama Dokkes  Polres Merauke   saat melakukan pemeriksaan urine bagi seluruh personil  Basarnas Merauke,  Kamis (20/2). Hasil pemeriksaan menunjukan negatif  atau   tidak  ada pengguna Narkoba.    ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE – Sebanyak 52 personel Basarnas Merauke menjalani pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah  positif menggunakan Narkoba atau tidak. Pemeriksaan dilakukan oleh Satuan Narkoba Polres Merauke bersama dengan Dokkes Polres Merauke  ini  di Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Kamis (20/2). 

  Hanya saja, dalam pemeriksaan ini, tidak ditemukan adanya personel Basarnas yang positif menggunakan Narkoba. Namun sebelum pemeriksaan urine, Satuan Narkoba terlebih dahulu memberikan penyuluhan  kepada personel Basarnas  Merauke. Penyuluhan  dilakukan  Kasat Narkoba Polres Merauke AKP Subur Hartono beserta anggotanya. 

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Raymond Konstantin,SE bahwa kegiatan ini berkat kerjasama Kantor Basarnas Merauke dengan pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Merauke. 

Baca Juga :  Razia Dua Jam, 70 Kendaraan Terjaring Tilang dan Teguran 

  Dalam penyuluhan  ini, Kasat Narkoba Subur Hartono menjelaskan tentang bahaya Narkoba bagi generasi penerus bangsa ini.   Termasuk jenis-jenis Narkoba, jenis jenis zat audiktif lainnya,  serta sejumlah perkara Narkoba yang sudah ditangani oleh pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Merauke.   

  Selain  masalah Narkoba, menurut  Narkoba masalah  minuman keras  lokal juga  pihaknya  tangani terutama  bagi  mereka yang  menbuat  Miras Lokal  tersebut.  Karena minuman  keras lokal seperti Sopi tersebut memiliki kandungan  alkohol  yang cukup  tinggi dan dapat merusak  kesehatan. 

 “Miras termasuk  bahan adiktif yang perlu diwaspadai, diperangi oleh generasi bangsa ini,” terangnya.  

    Dikatakan bagi  yang menyalahgunakan Narkoba dapat dikenakan Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1  UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan denda maksimal  Rp 8  miliar dan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun dan atau seumur hidup bahkan hukuman mati..

Baca Juga :  Satu Tahanan Kabur Berhasil Ditangkap

  “Bagi seseorang yang mengetahui peredaran Narkoba namun tidak melaporkannya dapat dijerat dengan undang – undang Narkoba dengan ancaman hukuman satu tahun penjara,” pungkasnya. (ulo/tri)   

Satuan Reserse Narkoba  Polres Merauke  bersama Dokkes  Polres Merauke   saat melakukan pemeriksaan urine bagi seluruh personil  Basarnas Merauke,  Kamis (20/2). Hasil pemeriksaan menunjukan negatif  atau   tidak  ada pengguna Narkoba.    ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE – Sebanyak 52 personel Basarnas Merauke menjalani pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah  positif menggunakan Narkoba atau tidak. Pemeriksaan dilakukan oleh Satuan Narkoba Polres Merauke bersama dengan Dokkes Polres Merauke  ini  di Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Kamis (20/2). 

  Hanya saja, dalam pemeriksaan ini, tidak ditemukan adanya personel Basarnas yang positif menggunakan Narkoba. Namun sebelum pemeriksaan urine, Satuan Narkoba terlebih dahulu memberikan penyuluhan  kepada personel Basarnas  Merauke. Penyuluhan  dilakukan  Kasat Narkoba Polres Merauke AKP Subur Hartono beserta anggotanya. 

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Raymond Konstantin,SE bahwa kegiatan ini berkat kerjasama Kantor Basarnas Merauke dengan pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Merauke. 

Baca Juga :  Hukuman Mantan Sekda Mappi Diperberat 

  Dalam penyuluhan  ini, Kasat Narkoba Subur Hartono menjelaskan tentang bahaya Narkoba bagi generasi penerus bangsa ini.   Termasuk jenis-jenis Narkoba, jenis jenis zat audiktif lainnya,  serta sejumlah perkara Narkoba yang sudah ditangani oleh pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Merauke.   

  Selain  masalah Narkoba, menurut  Narkoba masalah  minuman keras  lokal juga  pihaknya  tangani terutama  bagi  mereka yang  menbuat  Miras Lokal  tersebut.  Karena minuman  keras lokal seperti Sopi tersebut memiliki kandungan  alkohol  yang cukup  tinggi dan dapat merusak  kesehatan. 

 “Miras termasuk  bahan adiktif yang perlu diwaspadai, diperangi oleh generasi bangsa ini,” terangnya.  

    Dikatakan bagi  yang menyalahgunakan Narkoba dapat dikenakan Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1  UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan denda maksimal  Rp 8  miliar dan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun dan atau seumur hidup bahkan hukuman mati..

Baca Juga :  Tim Gabungan Razia Lem Aibon

  “Bagi seseorang yang mengetahui peredaran Narkoba namun tidak melaporkannya dapat dijerat dengan undang – undang Narkoba dengan ancaman hukuman satu tahun penjara,” pungkasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya