Sunday, December 14, 2025
28 C
Jayapura

Hari HAM Internasional, FRP Unjuk Rasa di Kantor DPRK Mimika

MIMIKA – Dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, massa aksi dari Front Rakyat Papua menggeruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Rabu (10/12).

Pantauan media ini, mulai pukul 08.00 WIT, massa telah lebih dulu berkumpul di beberapa titik seperti di Sp2, Jalan Budi Utomo Timika dan di eks Pasar Swadaya (Pasar Lama) Timika. Mereka lalu melakukan long march dari titik kumpul menuju ke Bundaran Mimika Smart City sebelum akhirnya mendatangi kantor DPRK Mimika untuk menyampaikan aspirasi.

Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Lapangan (Koorlap) Onan Kobogau selaku ketua dan Peu Yoga Yeimo selaku wakil. Mereka datang dengan membawa 57 tuntutan yang ditulis pada beberapa lembar spanduk yang dibawa oleh massa.

Baca Juga :  Pemkab Sarmi Berharap Demo Tidak Anarkis

Mereka juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan, seperti “Cabut investasi di Papua”, “Usut tuntas pelanggaran HAM”, ” Hentikan militerisme di Papua”, “Stop kapitalisasi pendidikan di Tanah Papua”, dan “Negara segera hentikan segala upaya eksploitasi perusahaan Blok Wabu”. Di DPRK Mimika, massa lalu berorasi dan menyampaikan aspirasi kepada para pemangku kepentingan yang hadir.

MIMIKA – Dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, massa aksi dari Front Rakyat Papua menggeruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Rabu (10/12).

Pantauan media ini, mulai pukul 08.00 WIT, massa telah lebih dulu berkumpul di beberapa titik seperti di Sp2, Jalan Budi Utomo Timika dan di eks Pasar Swadaya (Pasar Lama) Timika. Mereka lalu melakukan long march dari titik kumpul menuju ke Bundaran Mimika Smart City sebelum akhirnya mendatangi kantor DPRK Mimika untuk menyampaikan aspirasi.

Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Lapangan (Koorlap) Onan Kobogau selaku ketua dan Peu Yoga Yeimo selaku wakil. Mereka datang dengan membawa 57 tuntutan yang ditulis pada beberapa lembar spanduk yang dibawa oleh massa.

Baca Juga :  Residivis Kasus Curanmor Kembali Dibekuk Polisi

Mereka juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan, seperti “Cabut investasi di Papua”, “Usut tuntas pelanggaran HAM”, ” Hentikan militerisme di Papua”, “Stop kapitalisasi pendidikan di Tanah Papua”, dan “Negara segera hentikan segala upaya eksploitasi perusahaan Blok Wabu”. Di DPRK Mimika, massa lalu berorasi dan menyampaikan aspirasi kepada para pemangku kepentingan yang hadir.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya