Wednesday, December 3, 2025
26.9 C
Jayapura

Bertambahnya Kasus HIV Bukan Kegagalan

JAYAPURA – Hingga 30 juni 2025, papua mencatat 23.563 kasus kumulatif HIV dan AIDS. Dengan Kota Jayapura sebagai daerah dengan kasus tertinggi, yaitu 9.811 kasus, disusul Kabupaten Jayapura dengan 6.101 kasus. Ketua Harian KPA Provinsi Papua, Anton Tony Mote menegaskan, bertambahnya jumlah kasus bukan berarti kegagalan, namun bagian dari fenomena gunung es.

Maksunya adalah semakin gencar sosialisasi dan kampanye, semakin banyak masyarakat yang berani datang untuk memeriksakan diri. “Artinya, kesadaran publik meningkat, layanan semakin dipercaya, dan deteksi dini berjalan lebih baik,” kata Anton Mote, pada peringatan Hari AIDS Sedunia, di Gedung Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Senin (1/12).

dr. Anton Mote . (foto; Yohana/Cepos)

Bertepatan dengan Hari AIDS seduniaGubernur Papua, Matius D Fakhiri mengukuhkan volunteer peduli AIDS.

Baca Juga :  Provinsi Papua Dapat Penghargaan Realisasi PAD Dari Mendagri

Menurutnya, para relawan ini merupakan garda terdepan penyebaran informasi, penjangkauan komunitas serta pendampingan masyarakat dalam upaya pencegahan AIDS di Papua.

“Gubernur juga melaunching program kerja KPA Provinsi Papua Tahun 2025-2030, sebagai arah kebijakan dan kerangka kerja komprehensif dalam memperkuat respon daerah terhadap HIV/AIDS,” ungkapnya.

Adapun program kerja tersebut disusun untuk mendorong percepatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS menuju capaian Three Zero tahun 2030, yaitu Zero Infeksi Baru, Zero Kematian terkait AIDS dan Zero Stigma dan Diskriminasi.

“Peluncuran program ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat langkah kita menuju Papua yang lebih sehat dan produktif,” tegasnya.

JAYAPURA – Hingga 30 juni 2025, papua mencatat 23.563 kasus kumulatif HIV dan AIDS. Dengan Kota Jayapura sebagai daerah dengan kasus tertinggi, yaitu 9.811 kasus, disusul Kabupaten Jayapura dengan 6.101 kasus. Ketua Harian KPA Provinsi Papua, Anton Tony Mote menegaskan, bertambahnya jumlah kasus bukan berarti kegagalan, namun bagian dari fenomena gunung es.

Maksunya adalah semakin gencar sosialisasi dan kampanye, semakin banyak masyarakat yang berani datang untuk memeriksakan diri. “Artinya, kesadaran publik meningkat, layanan semakin dipercaya, dan deteksi dini berjalan lebih baik,” kata Anton Mote, pada peringatan Hari AIDS Sedunia, di Gedung Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Senin (1/12).

dr. Anton Mote . (foto; Yohana/Cepos)

Bertepatan dengan Hari AIDS seduniaGubernur Papua, Matius D Fakhiri mengukuhkan volunteer peduli AIDS.

Baca Juga :  Kurikulum Muatan Lukal untuk SLB Mulai Diterapkan Tahun Depan

Menurutnya, para relawan ini merupakan garda terdepan penyebaran informasi, penjangkauan komunitas serta pendampingan masyarakat dalam upaya pencegahan AIDS di Papua.

“Gubernur juga melaunching program kerja KPA Provinsi Papua Tahun 2025-2030, sebagai arah kebijakan dan kerangka kerja komprehensif dalam memperkuat respon daerah terhadap HIV/AIDS,” ungkapnya.

Adapun program kerja tersebut disusun untuk mendorong percepatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS menuju capaian Three Zero tahun 2030, yaitu Zero Infeksi Baru, Zero Kematian terkait AIDS dan Zero Stigma dan Diskriminasi.

“Peluncuran program ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat langkah kita menuju Papua yang lebih sehat dan produktif,” tegasnya.

Artikel Sebelumnya

Berita Terbaru

Diduga Dibekap Hingga Tewas

Belum ada Penambahan Pemain

Persipura Fix Jadwalkan 4 Laga Ujicoba

Dua Pencari Gaharu Tewas Diserang OTK

Artikel Lainnya