Friday, November 28, 2025
30.3 C
Jayapura

Sejumlah Wilayah di Papua Berpotensi Banjir

JAYAPURA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada penghujung tahun 2025. Peringatan ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Papua, B. Wisnu Raditya, merujuk analisis terbaru BMKG Papua yang menunjukkan adanya peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah.

Menurut Wisnu, beberapa daerah seperti Kabupaten Jayapura, Keerom, Supiori, serta wilayah lain di Papua memiliki potensi banjir cukup tinggi akibat perubahan cuaca yang tidak menentu. “Ini masih dalam bentuk perkiraan, namun kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem,” ujarnya, Rabu (26/11).

Ia memastikan BPBD Provinsi Papua bersama BPBD kabupaten/kota telah menyiagakan sumber daya manusia untuk menangani potensi bencana hidrometeorologi. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan juga terus diperkuat untuk memastikan respons cepat apabila terjadi bencana.

Baca Juga :  Dramatis, Heli Mendarat, 18 Warga Sipil Berhamburan Minta Diselamatkan

“Peran masyarakat di wilayah rawan bencana sangat penting, terutama dalam memberikan informasi dan melakukan koordinasi awal,” tambah Wisnu.

Disisi lain, BPBD Papua tengah menggelar pelatihan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Provinsi Papua yang berlangsung pada 26–28 November 2025. Wisnu menjelaskan, pendampingan penyusunan IKD merupakan kewajiban dasar yang harus dipenuhi oleh seluruh BPBD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Dokumen IKD menjadi syarat utama dalam penyusunan kajian risiko bencana serta rencana penanggulangan bencana. Dokumen tersebut juga akan menjadi acuan penting dalam proses konsultasi program kebencanaan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Dalam Negeri.

“Dokumen-dokumen ini wajib dimiliki agar program kebencanaan dapat dilegalkan dan dijalankan sesuai ketentuan,” tegasnya.

Dari penyusunan IKD 2025, BPBD menilai terdapat sejumlah ancaman bencana hidrometeorologi yang menjadi prioritas, yakni banjir, longsor, dan angin puting beliung. Ketiga jenis bencana ini telah terjadi di beberapa kabupaten sepanjang tahun berjalan.

Baca Juga :  Digrebek, 11 Unit Truk dan 1 Excavator Diamankan

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Papua bersama seluruh stakeholder telah menggelar apel siaga bencana di eks-venue Dayung, Kota Jayapura. Sebanyak 600 personel diterjunkan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana di akhir tahun.

“Seluruh langkah yang kami lakukan berpedoman pada SOP dan arahan Kepala BNPB serta Menteri Dalam Negeri,” jelas Wisnu.

Ia berharap pelatihan IKD 2025 dapat menghasilkan dokumen yang komprehensif bagi seluruh BPBD kabupaten/kota di Papua. “Ketika dokumen ini dibutuhkan, keberadaannya akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan BPBD ke depan,” pungkasnya. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada penghujung tahun 2025. Peringatan ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Papua, B. Wisnu Raditya, merujuk analisis terbaru BMKG Papua yang menunjukkan adanya peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah.

Menurut Wisnu, beberapa daerah seperti Kabupaten Jayapura, Keerom, Supiori, serta wilayah lain di Papua memiliki potensi banjir cukup tinggi akibat perubahan cuaca yang tidak menentu. “Ini masih dalam bentuk perkiraan, namun kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem,” ujarnya, Rabu (26/11).

Ia memastikan BPBD Provinsi Papua bersama BPBD kabupaten/kota telah menyiagakan sumber daya manusia untuk menangani potensi bencana hidrometeorologi. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan juga terus diperkuat untuk memastikan respons cepat apabila terjadi bencana.

Baca Juga :  Kapolres Perintahkan Tembak

“Peran masyarakat di wilayah rawan bencana sangat penting, terutama dalam memberikan informasi dan melakukan koordinasi awal,” tambah Wisnu.

Disisi lain, BPBD Papua tengah menggelar pelatihan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Provinsi Papua yang berlangsung pada 26–28 November 2025. Wisnu menjelaskan, pendampingan penyusunan IKD merupakan kewajiban dasar yang harus dipenuhi oleh seluruh BPBD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Dokumen IKD menjadi syarat utama dalam penyusunan kajian risiko bencana serta rencana penanggulangan bencana. Dokumen tersebut juga akan menjadi acuan penting dalam proses konsultasi program kebencanaan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Dalam Negeri.

“Dokumen-dokumen ini wajib dimiliki agar program kebencanaan dapat dilegalkan dan dijalankan sesuai ketentuan,” tegasnya.

Dari penyusunan IKD 2025, BPBD menilai terdapat sejumlah ancaman bencana hidrometeorologi yang menjadi prioritas, yakni banjir, longsor, dan angin puting beliung. Ketiga jenis bencana ini telah terjadi di beberapa kabupaten sepanjang tahun berjalan.

Baca Juga :  Wali Kota Minta Tidak Ada Gerakan Tambahan

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Papua bersama seluruh stakeholder telah menggelar apel siaga bencana di eks-venue Dayung, Kota Jayapura. Sebanyak 600 personel diterjunkan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana di akhir tahun.

“Seluruh langkah yang kami lakukan berpedoman pada SOP dan arahan Kepala BNPB serta Menteri Dalam Negeri,” jelas Wisnu.

Ia berharap pelatihan IKD 2025 dapat menghasilkan dokumen yang komprehensif bagi seluruh BPBD kabupaten/kota di Papua. “Ketika dokumen ini dibutuhkan, keberadaannya akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan BPBD ke depan,” pungkasnya. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/