JAYAPURA-Ratusan mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yang digelar di Aula USTJ, Sabtu (8/11).
Kegiatan yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USTJ ini menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya Anggota DPD RI asal Papua, Aryanto Kogoya, yang membawakan materi bertema “Peran Mahasiswa Papua dalam Bidang Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam pemaparannya, Aryanto menegaskan bahwa pembangunan Papua ke depan tidak terlepas dari peran strategis mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa memiliki posisi penting sebagai agen perubahan yang dapat mendorong pembangunan daerah dan nasional melalui ide dan aspirasi yang konstruktif.
“Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa dalam mendukung pembangunan, salah satunya dengan menyampaikan aspirasi. Aspirasi itu bisa disalurkan dalam berbagai bentuk, baik melalui tulisan, jurnal, dialog terbuka, maupun aksi demonstrasi,” ujar Aryanto di hadapan peserta LKM.
Ia menilai kegiatan LKM seperti ini sangat penting sebagai wadah peningkatan soft skill dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Selain fokus pada pendidikan akademik, mahasiswa juga disarankan aktif dalam berbagai organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus.
“Dengan berorganisasi, mahasiswa belajar berpikir kritis dan berani menyampaikan gagasan. Ilmu pengetahuan memang didapat di kampus, tetapi soft skill dan kepemimpinan diasah melalui pengalaman organisasi,” tuturnya.
JAYAPURA-Ratusan mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yang digelar di Aula USTJ, Sabtu (8/11).
Kegiatan yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USTJ ini menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya Anggota DPD RI asal Papua, Aryanto Kogoya, yang membawakan materi bertema “Peran Mahasiswa Papua dalam Bidang Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam pemaparannya, Aryanto menegaskan bahwa pembangunan Papua ke depan tidak terlepas dari peran strategis mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa memiliki posisi penting sebagai agen perubahan yang dapat mendorong pembangunan daerah dan nasional melalui ide dan aspirasi yang konstruktif.
“Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa dalam mendukung pembangunan, salah satunya dengan menyampaikan aspirasi. Aspirasi itu bisa disalurkan dalam berbagai bentuk, baik melalui tulisan, jurnal, dialog terbuka, maupun aksi demonstrasi,” ujar Aryanto di hadapan peserta LKM.
Ia menilai kegiatan LKM seperti ini sangat penting sebagai wadah peningkatan soft skill dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Selain fokus pada pendidikan akademik, mahasiswa juga disarankan aktif dalam berbagai organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus.
“Dengan berorganisasi, mahasiswa belajar berpikir kritis dan berani menyampaikan gagasan. Ilmu pengetahuan memang didapat di kampus, tetapi soft skill dan kepemimpinan diasah melalui pengalaman organisasi,” tuturnya.