WAMENA– Pemkab Jayawijaya mengusulkan beberapa program yang dilakukan kepada kementerian dalam negeri baik soal Makanan Bergisi Gratis (MBG), pertanian, metode pelatihan berhitung dengan sistem Gampang Mudah Dan Mengasikan (Gasing) yang diharapkan bisa merata di 40 Distrik yang ada di Wilayah itu.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH menyatakan pihaknya sudah menjelaskan kepada Wakil Mentri dalam Negeri pasca pelaksanaan Rakor Quik Wins Presiden kemarin untuk MBG ini masih di kelola oleh tiga dapur itu hanya di kota saja, sementara kebijakan presiden untuk daerah 3 T juga harus dibuka dengan jumlah siswa yang sedikit baik di daerah yang sulit jangkauan juga bisa dibuka .
“Kami kemarin meminta sebisa mungkin beberapa titik di wilayah distrik yang memiliki sekolah dan jauh dari kota, dapur MBG ini bisa dikelola pihak sekolah atau gereja agar program presiden ini cepat terlaksana agar anggaran yang disiapkan tak ditarik kembali ke negara karena tidak terserap,”ungkapnya Selasa (21/10) di kantor Bupati Jayawijaya.
Diketahui bersama ada pernyataan dari mentri keuangan yang baru apabila pagu anggaran untuk MBG itu akan ditarik apabila tidak terserap sekitar Rp 70 triliun, ini sangat disayangkan karena presiden sudah siapkan anggaran, tapi anak -anak Jayawijaya yang sekolah Dasar itu ada 137 sebenarnya kalau menunggu semua dari kota pastinya tak akan tercapai.
WAMENA– Pemkab Jayawijaya mengusulkan beberapa program yang dilakukan kepada kementerian dalam negeri baik soal Makanan Bergisi Gratis (MBG), pertanian, metode pelatihan berhitung dengan sistem Gampang Mudah Dan Mengasikan (Gasing) yang diharapkan bisa merata di 40 Distrik yang ada di Wilayah itu.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH menyatakan pihaknya sudah menjelaskan kepada Wakil Mentri dalam Negeri pasca pelaksanaan Rakor Quik Wins Presiden kemarin untuk MBG ini masih di kelola oleh tiga dapur itu hanya di kota saja, sementara kebijakan presiden untuk daerah 3 T juga harus dibuka dengan jumlah siswa yang sedikit baik di daerah yang sulit jangkauan juga bisa dibuka .
“Kami kemarin meminta sebisa mungkin beberapa titik di wilayah distrik yang memiliki sekolah dan jauh dari kota, dapur MBG ini bisa dikelola pihak sekolah atau gereja agar program presiden ini cepat terlaksana agar anggaran yang disiapkan tak ditarik kembali ke negara karena tidak terserap,”ungkapnya Selasa (21/10) di kantor Bupati Jayawijaya.
Diketahui bersama ada pernyataan dari mentri keuangan yang baru apabila pagu anggaran untuk MBG itu akan ditarik apabila tidak terserap sekitar Rp 70 triliun, ini sangat disayangkan karena presiden sudah siapkan anggaran, tapi anak -anak Jayawijaya yang sekolah Dasar itu ada 137 sebenarnya kalau menunggu semua dari kota pastinya tak akan tercapai.