Untuk 272 Siswa/i di 2 SD di Kota Jayapura
JAYAPURA-Sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia di Tanah Papua, Bank Papua kembali menunjukkan kepeduliannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Kali ini bantuan pendidikan dari Bank Papua diberikan kepada ratusan siswa/i dari dua sekolah dasar negeri di Kota Jayapura, Rabu (23/7). Penyerahan bantuan CSR Bank Papua ini dihadiri langsung Direktur Utama Yuliana D. Yembise dan jajaran Direksi, Komisaris Utama dan Dewan Komisaris serta Penjabat Gubernur Provinsi Papua Agus Fatoni, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua dan Ketua Perisba Bank Papua.
Program CSR Bank Papua dengan nama “Sahabat Cerdas” tersebut menjadi bagian dari fokus Bank Papua dalam mendukung akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi anak-anak Papua. Bantuan program ini diberikan kepada 272 siswa/i dari dua sekolah, yaitu SD Negeri Inpres Angkasapura sebanyak 106 siswa/i dan SD Negeri Inpres Bhayangkara sebanyak 166 siswa/i. Mereka ini menerima bantuan berupa seragam sekolah dan perlengkapan alat tulis.
Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama Bank Papua, Yuliana D. Yembise, bersama-sama dengan Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Bapak A. Fatoni, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua, Ibu Anggar Pramudiani Widyaningtyas, S.Sos., M.Si, Ketua Perisba Bank Papua, Ibu Dina Parantean.
Dalam sambutannya, Yuliana D. Yembise menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun masa depan Papua. “Program Sahabat Cerdas ini merupakan komitmen kami untuk terus mendukung akses pendidikan yang layak dan memadai bagi anak-anak Papua. Kami yakin bahwa investasi terbaik adalah pada generasi muda sebagai fondasi Papua Emas di masa depan,” ujarnya.
Menurut Yuliana, bantuan ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga diharapkan mampu memberikan semangat dan dorongan psikologis bagi para siswa untuk terus belajar dan berprestasi. Ia juga mengungkapkan bahwa Bank Papua melalui program CSR tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga turut berperan aktif dalam bidang sosial, lingkungan, dan pendidikan.
Dikatakan Yuliana bahwa membangun Tanah Papua ini adalah kewajiban seluruh masyarakat Papua. Bukan hanya pemerintah pusat atau provinsi dan kota, tetapi seluruh stake holder yang ada di Tanah Papua, sehingga perlu terjalin sinergi dan kerjasama yang baik untuk mewujudkannya.