JAYAPURA – Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo mengakui sangat kaget melihat respon masyarakat adat Kampung Nafri Distrik Abepura atas komitmen bersama yang dibuat antara Pemkot Jayapura dengan pihak adat kampung tersebut.
Abisai Rollo menjelaskan bahwa, Kampung Nafri yang dijuluki daerah Texas menyisakan persepsi negatif di tengah masyarakat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri Walikota dalam menjalankan Program Turkam di daerah tersebut.
“Banyak yang berpendapat bahwa kampung ini rawan, sering palang-palang, orang mabuk dan yang lain-lainnya, saya mau tegaskan hal tersebut sama sekali tidak betul,” ujar Abisai saat menutup rangkaian kegiatan Turkam di Kampung Nafri, Rabu (4/6).
“Meskipun saya sendiri sempat ragu sebelumnya, namun saya kaget sekali saat pertemuan dengan Ondoafi dan para kepala suku, komitmen bersama yang kita buat satu katapun untuk tidak setuju, sama sekali tidak ada,” lanjutnya.
Padahal dalam komitmen tersebut ada beberapa poin kesepakatan yang perlu ada dukungan dari masyarakat adat Kampung. Beberapa poin yang dimaksud diantaranya, masyarakat adat Kampung Nafri mendukung penuh Pemerintah Kota Jayapura, sepakat untuk tidak melakukan palang-memalang, menyerahkan potensi wisata untuk dikelola Pemkot dan beberapa poin lainnya.
“Hal ini saya sendiri menyadari bahwa sebenarnya masyarakat adat itu sangat mendukung penuh langkah pemerintah, hanya saja pendekatan seperti apa yang kita bangun,” tuturnya.
Abisai menambahkan, ketika Kampung Nafri sudah sepakat untuk mendukung penuh pemerintah, maka kampung-kampung yang lainnya nanti pastikan bisa menyatakan sikap yang sama.