JAYAPURA – Masuk hari ke-7, perjalanan Turkam Wali Kota Jayapura Abisai Rollo sudah menapaki kampung ketiga, dimana sekarang berlangsung di Kampung Skouw Yambe Distrik Muara Tami, Selasa (27/5).
Kepada Cenderawasih Pos, Abisai Rollo menyampaikan, dari tiga kampung Skouw ini satu persoalan yang menonjol adalah kurangnya sinergitas antara tiga tungku yakni, Pemerintah Kampung, Adat dan Tokoh Agama.
“Sepertinya selama ini aparat kampung jalan sendiri tidak melibatkan adat dan tokoh agama, ini menjadi sumber persoalan khusus di tiga kampung yang kita lalui hingga saat ini,” ujar Abisai.
Hal ini juga kerap disampaikan oleh masyarakat dalam sesi tatap muka dengan Wali Kota selama Turkam di 3 kampung ini. “Pokok permasalahannya ada pada aparatur kampung, mereka bekerja sendiri tanpa melibatkan ketiga tungku yang ada. Hal ini kerab menjadi keluhan warga dan juga para tokoh-tokoh selama kegiatan Turkam ini,” jelasnya.
Menurut Abisai, dalam Musrembang sekalipun tidak semua dilibatkan. Hal ini tentu menjadi persoalan yang bisa mempengaruhi hasil Musrembang Kampung yang dinilai tidak mewakili aspirasi seluruh lapisan masyarakat.
“Banyak keluh kesah yang mereka sampaikan, namun sayangnya tidak diakomodir pada Musrembang, nah ini yang perlu saya ingatkan kepada aparatur kampung agar Musrembang tahun depan semua dilibatkan,” tuturnya.
Menurut Abisai, kerinduan masyarakat adat untuk bekerja sama dengan pemerintah itu sangat besar, namun karena kurangnya koordinasi dari aparatur kampung akhirnya banyak persoalan tidak terselesaikan dengan baik.
“Namun dalam Turkam ini, masyarakat adat sangat antusias dan menyambut baik bahkan mereka sangat mendukung keterlibatan pemerintah dalam membangun kampung lewat kerja sama dalam sektor pariwisata,” ungkapnya.