Soal Warga Distrik Walaik Minta TNI Ditarik
WAMENA – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya memanggil Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya untuk meminta klarifikasi terkait situasi keamanan di wilayah tersebut, guna menindak lanjuti surat dari warga Distrik Walaik yang meminta agar aparat TNI segera ditarik dari wilayah itu.
Alasan Warga dari warga dari distrik Walaik Kabupaten Jayawijaya meminta aparat untuk meninggalkan wilayah tersebut karena masyarakat trauma dan tak bisa berkebun seperti biasa lantaran merasa takut dengan kehadiran aparat TNI
Ketua DPRK Jayawijaya Lucky Wuka S.S, MSi menyatakan terkait dengan permintaan masyarakat distrik Walaik DPRK Jayawijaya sudah memanggil Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya untuk menjelaskan situasi keamanan di wilayah dan alasan mengapa ada aparat di wilayah Distrik Walaik.
“Kami sudah klarifikasi semuanya sehingga warga bisa melakukan aktifitas biasa, dan kami sudah sepakat bersama jika tidak ada masyarakat yang menjadi korban di distrik itu,”ungkapnya dalam rapat dengar pendapat rabu (21/5) di Kantor DPRK Jayawijaya.
Di tempat yang sama Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Arh. Reza, Ch, A. Mamoribo, SE, M.Han mengaku jika pihaknya sudah menjelaskan secara gablang terkait surat yang masuk dari saudara -saudara di Distrik Walaik dan selama ini di wilayah tersebut baik -baik saja dan sampai saat ini tak ada laporan kalau ada korban dari masyarakat.
“Jadi soal kekhawatiran masyarakat yang tak bisa berkebun, bertani dan bersekolah, itu jangan dijadikan alasan untuk tidak bisa beraktifitas, situasi kota Wamena juga tenang, begitu juga distrik walaik dan kami berharap di distrik -distrik sekitarnya juga sama,”katanya.
Ia berharap agar mudah-mudahan tak ada lagi surat dari distrik lainnya, karena sampai dengan saat ini situasi aman dan itu bisa dipastikan, masyarakat silahkan beraktifitas seperti biasa dan normal, TNI/Polri akan menjaga, mencegah semua kemungkinan ancaman yang ingin masuk ke Jayawijaya.