Friday, May 23, 2025
28.7 C
Jayapura

Jelang Idul Adha, Biak Numfor Terancam Krisis Sapi

BIAK – Perayaan Idul Adha di Biak Numfor tahun ini terancam diwarnai kelangkaan hewan kurban jenis sapi potong. Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua menyatakan bahwa hingga saat ini, lalu lintas hewan kurban yang masuk ke Biak masih nihil. Padahal, biasanya satu bulan sebelum perayaan Idul Adha, permintaan sudah membanjiri.

Dokter Hewan Awit Dyah A. Naomi, Pejabat BBKHIT Papua, mengungkapkan bahwa perubahan kebijakan dari daerah asal menjadi penyebab utama.

“Tahun ini ternyata informasinya ada pembatasan pengeluaran hewan jenis sapi potong dari Provinsi Papua Tengah di Nabire, olehnya itu frekuensi pengiriman sapi dari Nabire sama sekali tidak ada tahun ini. Sehingga pemasukan dari itupun tidak ada,” jelas Awit Dyah A. Naomi, Selasa (20/5) di temui di kantor BBKHIT Papua di Biak.

Baca Juga :  Siapkan Orang Khusus yang Tahu Syariat Islam dalam Pemotongan Hewan Kurban

Selama ini, pasokan sapi kurban untuk Biak umumnya berasal dari wilayah Papua sendiri seperti Nabire dan Waropen. Sementara itu, untuk pengeluaran sapi dari Biak sendiri ke luar daerah, frekuensinya sangat jarang karena Biak lebih banyak menerima pasokan dari luar.

Informasi terbaru, BBKHIT Papua baru menerima rencana pemasukan satu ekor sapi dari Manokwari, Papua Barat. Hal ini cukup mengejutkan mengingat pada tahun sebelumnya juga ada pembatasan pemasukan sapi dari Manokwari.

“Padahal sebelumnya juga ada pembatasan pemasukan sapi dari Manokwari, pada tahun sebelumnya. Namun di tahun ini justru permintaan sapi yang akan masuk ke Biak justru datang dari Manokwari, dan itu baru satu ekor rencananya,” tambahnya.

Baca Juga :  PGGBN Dukung Kebijakan Pemda Tangani Covid-19

BIAK – Perayaan Idul Adha di Biak Numfor tahun ini terancam diwarnai kelangkaan hewan kurban jenis sapi potong. Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua menyatakan bahwa hingga saat ini, lalu lintas hewan kurban yang masuk ke Biak masih nihil. Padahal, biasanya satu bulan sebelum perayaan Idul Adha, permintaan sudah membanjiri.

Dokter Hewan Awit Dyah A. Naomi, Pejabat BBKHIT Papua, mengungkapkan bahwa perubahan kebijakan dari daerah asal menjadi penyebab utama.

“Tahun ini ternyata informasinya ada pembatasan pengeluaran hewan jenis sapi potong dari Provinsi Papua Tengah di Nabire, olehnya itu frekuensi pengiriman sapi dari Nabire sama sekali tidak ada tahun ini. Sehingga pemasukan dari itupun tidak ada,” jelas Awit Dyah A. Naomi, Selasa (20/5) di temui di kantor BBKHIT Papua di Biak.

Baca Juga :  Mulai Tahun 2020, Pemda Biak Numfor Gelar Festival Religi

Selama ini, pasokan sapi kurban untuk Biak umumnya berasal dari wilayah Papua sendiri seperti Nabire dan Waropen. Sementara itu, untuk pengeluaran sapi dari Biak sendiri ke luar daerah, frekuensinya sangat jarang karena Biak lebih banyak menerima pasokan dari luar.

Informasi terbaru, BBKHIT Papua baru menerima rencana pemasukan satu ekor sapi dari Manokwari, Papua Barat. Hal ini cukup mengejutkan mengingat pada tahun sebelumnya juga ada pembatasan pemasukan sapi dari Manokwari.

“Padahal sebelumnya juga ada pembatasan pemasukan sapi dari Manokwari, pada tahun sebelumnya. Namun di tahun ini justru permintaan sapi yang akan masuk ke Biak justru datang dari Manokwari, dan itu baru satu ekor rencananya,” tambahnya.

Baca Juga :  160 Hewan Kurban Pada Hari Idul Adha di Biak

Berita Terbaru

Artikel Lainnya