Friday, May 16, 2025
21.9 C
Jayapura

Polisi Sebut Ada Kemiripan Kasus Tapasya dan Aulya

JAYAPURA-Penyidik Polresta Jayapura Kota terus mendalami kasus pembunuhan sadis terhadap Nurmila Nainin, bocah 9 tahun yang akrab disapa Tapasya. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kawasan Perairan Teluk Youtefa pada Senin, 14 April 2025.

Saat ditemukan, sejumlah organ tubuh korban seperti kepala, tangan, dan pergelangan kaki hilang. Hasil otopsi dari tim medis RS Bhayangkara mengungkap adanya tanda-tanda kekerasan benda tajam pada tubuh korban.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, menyatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan penyelidikan kasus tersebut setelah hasil tes DNA menunjukkan identitas jasad yang cocok dengan orang tua kandung Tapasya.

“Karena hasil tes DNA identik dengan orang tuanya, kami akan melakukan pengembangan dalam proses penyelidikannya,” ujar AKBP Maclarimboen saat memberikan keterangan pers, Selasa (13/5).

Baca Juga :  Kasus Penikaman di Lorong SMA Taruna Timika Naik Tahap I

Saat ini, penyelidikan masih berfokus pada pemeriksaan para saksi, termasuk dari pihak keluarga korban. Kapolresta menambahkan, penggunaan metode pemeriksaan ilmiah seperti lie detector akan dipertimbangkan jika dibutuhkan.

“Kita akan fokus pada pengembangan keterangan saksi terlebih dahulu. Jika nantinya diperlukan, pemeriksaan dengan lie detector akan kami lakukan,” tambahnya.

Menariknya, kasus kematian Tapasya ini memiliki kemiripan dengan kasus kematian Nur Aulya di Koya Barat, di mana salah satu lengan korban juga ditemukan terputus. Dalam kasus Tapasya, tidak hanya tangan, tetapi juga kepala dan pergelangan kakinya hilang.

Kendati demikian, polisi belum dapat memastikan apakah kasus ini berkaitan dengan perdagangan organ tubuh. AKBP Maclarimboen menegaskan bahwa belum ada bukti yang mengarah ke indikasi tersebut.

Baca Juga :  Ditetapkan Tersangka, H Samsunar Langsung Ditahan

JAYAPURA-Penyidik Polresta Jayapura Kota terus mendalami kasus pembunuhan sadis terhadap Nurmila Nainin, bocah 9 tahun yang akrab disapa Tapasya. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kawasan Perairan Teluk Youtefa pada Senin, 14 April 2025.

Saat ditemukan, sejumlah organ tubuh korban seperti kepala, tangan, dan pergelangan kaki hilang. Hasil otopsi dari tim medis RS Bhayangkara mengungkap adanya tanda-tanda kekerasan benda tajam pada tubuh korban.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, menyatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan penyelidikan kasus tersebut setelah hasil tes DNA menunjukkan identitas jasad yang cocok dengan orang tua kandung Tapasya.

“Karena hasil tes DNA identik dengan orang tuanya, kami akan melakukan pengembangan dalam proses penyelidikannya,” ujar AKBP Maclarimboen saat memberikan keterangan pers, Selasa (13/5).

Baca Juga :  Tujuh Predator Anak Dibawah Umur Diproses Hukum

Saat ini, penyelidikan masih berfokus pada pemeriksaan para saksi, termasuk dari pihak keluarga korban. Kapolresta menambahkan, penggunaan metode pemeriksaan ilmiah seperti lie detector akan dipertimbangkan jika dibutuhkan.

“Kita akan fokus pada pengembangan keterangan saksi terlebih dahulu. Jika nantinya diperlukan, pemeriksaan dengan lie detector akan kami lakukan,” tambahnya.

Menariknya, kasus kematian Tapasya ini memiliki kemiripan dengan kasus kematian Nur Aulya di Koya Barat, di mana salah satu lengan korban juga ditemukan terputus. Dalam kasus Tapasya, tidak hanya tangan, tetapi juga kepala dan pergelangan kakinya hilang.

Kendati demikian, polisi belum dapat memastikan apakah kasus ini berkaitan dengan perdagangan organ tubuh. AKBP Maclarimboen menegaskan bahwa belum ada bukti yang mengarah ke indikasi tersebut.

Baca Juga :  Lima Personel Polsek Kamu Ditahan dan Dimutasikan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/