Tuesday, April 29, 2025
23.7 C
Jayapura

Harga Barang di Pasar Potikelek Lebih Mahal dari Pasar Jibama

Wabup Jayawijaya Akan Keluarkan Satuan Harga Agar Tak Ada Permainan Harga

WAMENA– Guna mengontrol tingkat harga di pasaran Wamena, Pemkab Jayawijaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar yakni Potikelek dan Jibama, Jumat  (25/4) kemarin.

Sidak yang dipimpin Wakil Bupati itu menemukan adanya perbedaan harga yang cukup signifikan, sehingga dalam waktu dekat ini pemerintah bakal mengeluarkan satuan harga yang bisa digunakan oleh pedagang.

Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere, S.IP, M.KP menyatakan fluktuasi harga barang di pasar Potikelek dan Pasar Jibama ini sangat berfariasi, artinya harga barang di pasar Potikelek dengan harga barang di pasar jibama perbedaannya sangat jauh.

Baca Juga :  September, Festival Literasi Perdana akan digelar di Papua Tengah

“Harga di Pasar Potikelek lebih mahal jika dibandingkan dengan pasar jibama (pasar Baru), contohnya seperti komuditas bawang putih di pasar potikelek ada yang menjual dari kisaran harga Rp 65.000 sampai dengan Rp 130.000, Bawang merah dari Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per kg, “ungkapnya Jumat (25/4) kemarin.

Menurutnya untuk pasar jibama itu untuk komuditas Bawang putih per kilo yang paling tinggi itu hanya sampai Rp 80.000 sehingga masih tinggi di pasar potikelek, untuk minyak goreng Bimoli besar  di Pasar Potikelek mencapai Rp 165.000 itu merata atau sama.

“Sedangkan untuk komuditas pertanian seperti sayuran untuk pasar Potikelek harganya memang Rp 10,000 rata -rata hanya saja ikatan sayurannya kecil, sedangkan dipasar Jibama ikatan sayurnya besar dan harganya dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 30.0000, untuk pasaran sayuran tak ada di harga Rp 5000,”jelas Wabup Jayawijaya.

Baca Juga :  Miras dan Ganja Hasil Operasi Dimusnahkan

Kata Ronny dengan harga yang bervariasi di pasaran Wamena ini langkah yang akan diambil oleh pemerintah yakni meminta pedagang pasar mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah, dimana untuk penyetaraan harga ini telah dirapatkan, contoh untuk beras lokal yang dikelola petani di Wamena itu perkilonya Rp 25.000, untuk beras bulog itu Rp 13.000 Per Kg,

Wabup Jayawijaya Akan Keluarkan Satuan Harga Agar Tak Ada Permainan Harga

WAMENA– Guna mengontrol tingkat harga di pasaran Wamena, Pemkab Jayawijaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar yakni Potikelek dan Jibama, Jumat  (25/4) kemarin.

Sidak yang dipimpin Wakil Bupati itu menemukan adanya perbedaan harga yang cukup signifikan, sehingga dalam waktu dekat ini pemerintah bakal mengeluarkan satuan harga yang bisa digunakan oleh pedagang.

Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere, S.IP, M.KP menyatakan fluktuasi harga barang di pasar Potikelek dan Pasar Jibama ini sangat berfariasi, artinya harga barang di pasar Potikelek dengan harga barang di pasar jibama perbedaannya sangat jauh.

Baca Juga :  Pasar Murah II Jadi Incaran Warga Dapatkan Sembako Murah

“Harga di Pasar Potikelek lebih mahal jika dibandingkan dengan pasar jibama (pasar Baru), contohnya seperti komuditas bawang putih di pasar potikelek ada yang menjual dari kisaran harga Rp 65.000 sampai dengan Rp 130.000, Bawang merah dari Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per kg, “ungkapnya Jumat (25/4) kemarin.

Menurutnya untuk pasar jibama itu untuk komuditas Bawang putih per kilo yang paling tinggi itu hanya sampai Rp 80.000 sehingga masih tinggi di pasar potikelek, untuk minyak goreng Bimoli besar  di Pasar Potikelek mencapai Rp 165.000 itu merata atau sama.

“Sedangkan untuk komuditas pertanian seperti sayuran untuk pasar Potikelek harganya memang Rp 10,000 rata -rata hanya saja ikatan sayurannya kecil, sedangkan dipasar Jibama ikatan sayurnya besar dan harganya dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 30.0000, untuk pasaran sayuran tak ada di harga Rp 5000,”jelas Wabup Jayawijaya.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Diminta Susun Program Yang Berdampak Pada Pendidikan

Kata Ronny dengan harga yang bervariasi di pasaran Wamena ini langkah yang akan diambil oleh pemerintah yakni meminta pedagang pasar mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah, dimana untuk penyetaraan harga ini telah dirapatkan, contoh untuk beras lokal yang dikelola petani di Wamena itu perkilonya Rp 25.000, untuk beras bulog itu Rp 13.000 Per Kg,

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/