SENTANI – Terkait dengan program MBG yang berlangsung di Kabupaten Jayapura, Dinas Pendidikan akui pihaknya hanya mengawasi dan memberikan data siswa untuk mendukung keberlangsungan program nasional tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Ronald Yaroseray menjelaskan, program MBG merupakan program pusat yang dikelolah oleh Badan Gizi Nasional.
“Badan Gizi Nasional yang mengatur yayasan -yayasan, yang nantinya mengelola dapur umum untuk program MBG,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (22/4) kemarin.
Diakuinya, karena Pemda berada di daerah-daerah maka pihaknya akan membantu dalam hal menyiapkan data anak-anak sekolah dan jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Data kami, ada sebanyak 25.000 siswa-siswi di Kabupaten Jayapura yang harus mendapatkan program MBG, 25.000 siswa tersebut terdiri dari TK- SMA/SMK,” jelasnya.
Sementara untuk kebutuhan dapur, menurut Ronald Yaroseray, Kabupaten Jayapura membutuhkan 17 dapur umum atau dapur bergizi. “Saat ini yang baru berjalan saat ini ada 4 (empat) dapur”, terangnya.
Lanjutnya, empat dapur ini terdiri dari empat yayasan , artinya satu yayasan mengelola satu dapur, dengan jumlah peruntukan siswa berbeda-beda ada yang 3.000 – 4.000 siswa.
Diakuinya, untuk menentukan satu yayasan mendapatkan sekolah berapa banyak, mereka menggunakan metode Geospasial.
“Setiap dapur yang diverifikasi dan validasi baru diajukan ke Badan Gizi Nasional (GBN) baru kemudian mereka akan tentukan sendiri berapa banyak siswa yang ditangani oleh satu yayasan,” jelasnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos