MERAUKE – Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke Nonce Sanam mengungkapkan bahwa untuk mendukung pertanian tehnis di Merauke, maka mau tidak mau bendungan harus dibangun. Apalagi, kalau bicara pertanian dengan skala besar 1,2 juta hektar.
‘’Existing kita saat ini baru 30.000 hektar dan yang dibicarakan oleh Pertanian itu seluas 40.000 hektar,’’ kata Nonce Sanam menjawab pertanyaan media ini di Merauke, Jumat (14/3).
Nonce Sanam menjelaskan, dari existing 30.000 hektar tersebut selama ini hanya mengandalkan air hujan dan air rawa. Sehingga untuk rencana tanam sampai 3 kali cukup sulit karena masalah ketersediaan air
Sementara potensi di Merauke untuk membangun bendungan tersebut tersedia. Karena ada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bian, Kumbe dan Maro.
‘’Untuk 3 DAS ini belum dikelola dengan baik. jadi untuk bisa mencapai target 3 kali tanam dalam setahun itu perlu irigasi tehnis terutama untuk mendukung pembangunan pertanian seluas 1,2 juta hektar,’’ kata Nonce Sanam.
Menurutnya, jika bendungan ini dibangun manfaatnya tidak hanya dapat mengairi persawahan tapi juga untuk bahan air air minum, pembangkit listrik serta menjadi obyek wisata.
‘’Kalau kami perencanaan sudah siap. Kalau bendungan pertama kita bisa memanfaatkan DAS Maro dari air baku yang kita bangun. Sudah ada existingnya 280 liter perdetik. Yang kita pakai baru 80 liter perdetik. Maro itu bisa kita pakai untuk Sermayam,’’ pungkasnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos