Sunday, April 20, 2025
29.7 C
Jayapura

Hujan Lebat Masih Berpeluang Terjadi

JAYAPURA – Curah hujan di Wilayah Papua pada Maret 2025 ini diperkirakan berada dalam kategori menengah dengan dengan sifat hujan umumnya normal, curah hujan diperkirakan berkisar 101 – 150 mm/bulan. Namun begitu, potensi hujan lebat masih bisa terjadi.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura melalui Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, Ezri Ronsumbre kepada Cenderawasih Pos pada, Minggu (2/3).

“Curah hujan di wilayah Papua, untuk periode Maret diprakirakan berada dalam kategori menengah dengan dengan sifat hujan umumnya normal, curah hujan diperkirakan berkisar 101 – 150 mm/bulan,” jelas Ezri melalui keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos.

Ezri menjelaskan berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer, Minggu (2/3) kondisi dinamika atmosfer terkini, terdapat gangguan gelombang Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif di wilayah Papua dan Papua Pegunungan yang berperan dalam peningkatan intensitas hujan.

Baca Juga :  Jangan Ada yang Buat Gerakan Tambahan!

Kondisi ini terang Ezri, umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Seperti diketahui gangguan gelombang Rossby yang terpantau aktif di PNG akan masuk ke bagian wilayah Papua pada awal Maret yang dapat meningkatkan intensitas hujan. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian utara turut mendukung pembentukan awan hujan.

   Dominasi pola angin baratan juga membawa banyak massa udara lembap ke wilayah Papua, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang, hingga lebat akan terjadi di beberapa wilayah.

   Adapun prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah Papua pada umumnya cerah berawan mulai, Minggu (2/3) hingga Minggu (9/2) mendatang. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan badai guntur diprediksi terjadi di beberapa wilayah berikut: Kota/Kab Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor, Supiori, dan Kepulauan Yapen yang umumnya terjadi pada pagi hingga siang hari.

Baca Juga :  Sudah Disediakan Lahan Parkir, Jangan Parkir Sembarangan

   Melihat historis kejadian cuaca ekstrem di Papua, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi hingga Maret 2025. “Selain itu, perlu diperhatikan bahwa kondisi geografis Papua yang memiliki banyak lereng curam berpotensi mengalami longsor, terutama jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi atau dalam durasi yang lama,” pungkas Ezri. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Curah hujan di Wilayah Papua pada Maret 2025 ini diperkirakan berada dalam kategori menengah dengan dengan sifat hujan umumnya normal, curah hujan diperkirakan berkisar 101 – 150 mm/bulan. Namun begitu, potensi hujan lebat masih bisa terjadi.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura melalui Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, Ezri Ronsumbre kepada Cenderawasih Pos pada, Minggu (2/3).

“Curah hujan di wilayah Papua, untuk periode Maret diprakirakan berada dalam kategori menengah dengan dengan sifat hujan umumnya normal, curah hujan diperkirakan berkisar 101 – 150 mm/bulan,” jelas Ezri melalui keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos.

Ezri menjelaskan berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer, Minggu (2/3) kondisi dinamika atmosfer terkini, terdapat gangguan gelombang Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif di wilayah Papua dan Papua Pegunungan yang berperan dalam peningkatan intensitas hujan.

Baca Juga :  Sudah Disediakan Lahan Parkir, Jangan Parkir Sembarangan

Kondisi ini terang Ezri, umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Seperti diketahui gangguan gelombang Rossby yang terpantau aktif di PNG akan masuk ke bagian wilayah Papua pada awal Maret yang dapat meningkatkan intensitas hujan. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian utara turut mendukung pembentukan awan hujan.

   Dominasi pola angin baratan juga membawa banyak massa udara lembap ke wilayah Papua, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang, hingga lebat akan terjadi di beberapa wilayah.

   Adapun prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah Papua pada umumnya cerah berawan mulai, Minggu (2/3) hingga Minggu (9/2) mendatang. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan badai guntur diprediksi terjadi di beberapa wilayah berikut: Kota/Kab Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor, Supiori, dan Kepulauan Yapen yang umumnya terjadi pada pagi hingga siang hari.

Baca Juga :  Tiga Tahun Kedepan, Target Stunting di Papua Turun 15,5 Persen

   Melihat historis kejadian cuaca ekstrem di Papua, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi hingga Maret 2025. “Selain itu, perlu diperhatikan bahwa kondisi geografis Papua yang memiliki banyak lereng curam berpotensi mengalami longsor, terutama jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi atau dalam durasi yang lama,” pungkas Ezri. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya