Friday, February 28, 2025
21.9 C
Jayapura

Awalnya Ditugasi Foto PKKMB, Kini Berani Bermain Lensa Putih

Cerita Dua Pekerja Jasa Foto di Jembatan Yotefa, Jayapura yang Ciptakan Peluang Untuk Bertahan Hidup

Awalnya hanya bermodal tekad. Ditugasi memotret penerimaan mahasiswa baru hingga mulai percaya diri menggunakan kamera DSLR. Ini yang mendorong, Levant dan Demi berani menawarkan jasa foto meski aktifitasnya bisa dibilang mengganggu pengguna jalan lain.

Laporan : Jimianus Karlodi – Jayapura

Pada umumnya mahasiswa di zaman kini  hanya berkutat dengan gadget menguntit informasi sana sini hingga  mata lelah kemudian tertidur. Atau duduk berjam-jam membuka room untuk bermain game bersama. Namun sedikit berbeda dengan Levant Wenda (25), mahasiswa yang mengorbankan waktu bermainnya untuk menjalankan usaha fotografer.

Levant merupakan mahasiswa Semester 8 Jurusan Arsitek di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Ia berasal dari Kabupaten Lani Jaya Papua Pegunungan.

Namun siapa sangka, ia justru berinisiatif memanfaatkan waktunya sepulang kuliah untuk menjalankan jasa fotografi di Jembatan Youtefa. Dari hasil fotonya itu, Levant menyisihkan uangnya untuk membiayai sisa kuliahnya yang sempat nunggak.

Baca Juga :  Tingkatkan Pelayanan, RS Dian Harapan Terus Berbenah

Tak hanya itu dari hasil kerja kerasnya juga ia dapat membantu meringankan beban orang tuannya di kampung. Diketahui orang tua Levant adalah seorang petani yang hanya mempunyai penghasilan rata-rata per bulannya hanya mencapai Rp 500 hingga Rp 1 juta.

Termotivasi dari latar belakang orang tua yang tidak mampu untuk membiayai kehidupan keluarga membuat pria kelahiran Paniai itu harus mandiri di tanah rantau dengan memanfaatkan hobinya untuk memperoleh penghasilan cukup untuk membiayai kuliah dan kehidupan sehari-harinya.

“Saya belajar fotografi dari YouTube dan autodidak sejak tahun 2021 lalu. Awalnya coba-coba kemudian disuruh foto berbagai kegiatan di kampus salah satunya acara PKKMB. Sedangkan di di Jembatan Yotefa saya baru mulai pada Desember 2024,” ceritan Levant ketika disambangi Cenderawasih Pos Sabtu (22/2) lalu.

Jasa  foto ini sejatinya bukan hanya dua pemuda ini melainkan ada beberapa penyedia jasa yang lain juga memanfaatkan background tiang jembatan yang jika difoto dengan pencahayaan yang diatur maka akan terlihat aistetik. Jadi di lokasi jembatan ada sekitar 6 penyedia jasa foto seperti Levant dan Demi.

Baca Juga :  Ada Pelanggaran Pidana Dalam Pleno KPU Kota

Levant menambahkan semenjak dia membuka jasa fotografi ini banyak perubahan terjadi dalam dirinya. Salah satunya dari segi kesibukan yang makin bertambah, apalagi prioritas utama masih tetap kuliah. Tetapi disisi lain usahanya ini tetap harus jalan karena satu-satunya sumber pemasukan bagi dirinya hanya dari usahanya itu.

Baginya penghasilan dari membuka jasa usaha fotografi ini cukup lumayan. Ia juga mendapatkan ilmu yang mungkin belum pernah didapatkan. Ilmu berbisnis dan ilmu fotografi otomatis bertambah. Ia juga belajar melalui youtube, atau mentor langsung termasuk mengikuti seminar, guna mengembangkan usaha yang sedang dia jalani sekarang.

Karena bagi Levant setiap orang tua pasti akan bangga melihat seorang anaknya ingin berkembang. Begitu hal nya dengan orang tua Levant, yang bangga melihat anaknya di perantauan tidak hanya menuntut ilmu saja, tetapi juga mencoba merintis usaha.

Cerita Dua Pekerja Jasa Foto di Jembatan Yotefa, Jayapura yang Ciptakan Peluang Untuk Bertahan Hidup

Awalnya hanya bermodal tekad. Ditugasi memotret penerimaan mahasiswa baru hingga mulai percaya diri menggunakan kamera DSLR. Ini yang mendorong, Levant dan Demi berani menawarkan jasa foto meski aktifitasnya bisa dibilang mengganggu pengguna jalan lain.

Laporan : Jimianus Karlodi – Jayapura

Pada umumnya mahasiswa di zaman kini  hanya berkutat dengan gadget menguntit informasi sana sini hingga  mata lelah kemudian tertidur. Atau duduk berjam-jam membuka room untuk bermain game bersama. Namun sedikit berbeda dengan Levant Wenda (25), mahasiswa yang mengorbankan waktu bermainnya untuk menjalankan usaha fotografer.

Levant merupakan mahasiswa Semester 8 Jurusan Arsitek di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Ia berasal dari Kabupaten Lani Jaya Papua Pegunungan.

Namun siapa sangka, ia justru berinisiatif memanfaatkan waktunya sepulang kuliah untuk menjalankan jasa fotografi di Jembatan Youtefa. Dari hasil fotonya itu, Levant menyisihkan uangnya untuk membiayai sisa kuliahnya yang sempat nunggak.

Baca Juga :  Kondisi Ekonomi Lesu, 1.500 Sektor Usaha Terkena Imbas

Tak hanya itu dari hasil kerja kerasnya juga ia dapat membantu meringankan beban orang tuannya di kampung. Diketahui orang tua Levant adalah seorang petani yang hanya mempunyai penghasilan rata-rata per bulannya hanya mencapai Rp 500 hingga Rp 1 juta.

Termotivasi dari latar belakang orang tua yang tidak mampu untuk membiayai kehidupan keluarga membuat pria kelahiran Paniai itu harus mandiri di tanah rantau dengan memanfaatkan hobinya untuk memperoleh penghasilan cukup untuk membiayai kuliah dan kehidupan sehari-harinya.

“Saya belajar fotografi dari YouTube dan autodidak sejak tahun 2021 lalu. Awalnya coba-coba kemudian disuruh foto berbagai kegiatan di kampus salah satunya acara PKKMB. Sedangkan di di Jembatan Yotefa saya baru mulai pada Desember 2024,” ceritan Levant ketika disambangi Cenderawasih Pos Sabtu (22/2) lalu.

Jasa  foto ini sejatinya bukan hanya dua pemuda ini melainkan ada beberapa penyedia jasa yang lain juga memanfaatkan background tiang jembatan yang jika difoto dengan pencahayaan yang diatur maka akan terlihat aistetik. Jadi di lokasi jembatan ada sekitar 6 penyedia jasa foto seperti Levant dan Demi.

Baca Juga :  Kaget Dilarang Datang ke Hotel Bapaknya, Semua Aset Ternyata Sudah Dialihkan

Levant menambahkan semenjak dia membuka jasa fotografi ini banyak perubahan terjadi dalam dirinya. Salah satunya dari segi kesibukan yang makin bertambah, apalagi prioritas utama masih tetap kuliah. Tetapi disisi lain usahanya ini tetap harus jalan karena satu-satunya sumber pemasukan bagi dirinya hanya dari usahanya itu.

Baginya penghasilan dari membuka jasa usaha fotografi ini cukup lumayan. Ia juga mendapatkan ilmu yang mungkin belum pernah didapatkan. Ilmu berbisnis dan ilmu fotografi otomatis bertambah. Ia juga belajar melalui youtube, atau mentor langsung termasuk mengikuti seminar, guna mengembangkan usaha yang sedang dia jalani sekarang.

Karena bagi Levant setiap orang tua pasti akan bangga melihat seorang anaknya ingin berkembang. Begitu hal nya dengan orang tua Levant, yang bangga melihat anaknya di perantauan tidak hanya menuntut ilmu saja, tetapi juga mencoba merintis usaha.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/