Sunday, February 16, 2025
25.7 C
Jayapura

Anggaran Dipangkas Rp 16 M, Kegiatan Pengawasan BPOM Berkurang

JAYAPURA-Sejumlah lembaga terdampak dengan kebijakan pemangkasan anggaran dari pusat, saah satunya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pusat yang terpangkas hingga mencapai 80 persen. Pemangkasan ini juga dirasakan dampaknya oleh Balai BPOM Jayapura yang mendapat potongan anggaran mencapai 50 persen.

   “Tentunya kita juga sangat merasakannya dampak dari pemangkasan ini. Karena itu kami sudah mulai penghematan-penghematan dengan memilah-milah kegiatan yang ada di Balai Besar POM Jayapura ini,” ungkap Kepala BBPOM Jayapura, Hermanto kepada Cenderawasih Pos, Selasa (12/2).

   Dengan kondisi anggaran yang kurang, akibat pemotongan, pelayanan di BPOM Jayapura akan dilakukan berdasarkan jumlah dan kriteria. Kondisi ini pun tidak mengurangi BBPOM untuk melayani masyarakat.

Baca Juga :  Di Holtekamp Seorang Nenek Jadi Korban Begal

   “Layanan publik kita tetap laksanakan, kalau ada pihak ketiga yang ingin mau menguji sampel juga bisa, karena keterbatasan anggaran kami akan memberikan pelayanan berdasarkan jumlah dan kriteria serta kebutuhan masyarakat,” terangnya.

   Diakuinya dengan adanya pemotongan anggaran itu kemampuan pihaknya untuk mengakomodir semua kegiatan di BBPOM Jayapura berkurang. Jadi, lebih prioritaskan ke hal-hal yang sangat dianggap penting sebagai bentuk dukungan kebijakan pemerintah.

  Menurutnya, BBPOM Jayapura mengoptimalkan dengan anggaran yang ada untuk bisa memberikan dampak yang baik kepada masyarakat.

“Kita sekarang hemat, mulai dari listrik, konsumsi, kegiatan-kegiatan yang sifatnya serimonial, perjalanan dinas dan sebagainya. yang terpenting pelayanan kita kepada masyarakat tidak terhambat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Terima Remisi, 2 Napi Langsung Bebas

  Adapun pemotongan anggaran yang dialami BBPOM Jayapura kurang lebih sebanyak Rp 16 Miliar. Jika dipersentasikan sekitar 50 persen lebih. Jumlah tersebut hanya bisa digunakan untuk gaji pegawai, peliharaan gedung serta kegiatan pengawasan dikurangi.

  “Kita di Jayapura sekitar Rp 16 Miliar. Sekarang agak susah sekitar 50 persen lebih dipotong. 50 persen itu digunakan untuk gaji pegawai, pemeliharaan gedung serta kegiatan pengawasan dikurangi karena itukan perlu anggaran,” pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Sejumlah lembaga terdampak dengan kebijakan pemangkasan anggaran dari pusat, saah satunya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pusat yang terpangkas hingga mencapai 80 persen. Pemangkasan ini juga dirasakan dampaknya oleh Balai BPOM Jayapura yang mendapat potongan anggaran mencapai 50 persen.

   “Tentunya kita juga sangat merasakannya dampak dari pemangkasan ini. Karena itu kami sudah mulai penghematan-penghematan dengan memilah-milah kegiatan yang ada di Balai Besar POM Jayapura ini,” ungkap Kepala BBPOM Jayapura, Hermanto kepada Cenderawasih Pos, Selasa (12/2).

   Dengan kondisi anggaran yang kurang, akibat pemotongan, pelayanan di BPOM Jayapura akan dilakukan berdasarkan jumlah dan kriteria. Kondisi ini pun tidak mengurangi BBPOM untuk melayani masyarakat.

Baca Juga :  BPBD Siagakan TRC Sampai Distrik

   “Layanan publik kita tetap laksanakan, kalau ada pihak ketiga yang ingin mau menguji sampel juga bisa, karena keterbatasan anggaran kami akan memberikan pelayanan berdasarkan jumlah dan kriteria serta kebutuhan masyarakat,” terangnya.

   Diakuinya dengan adanya pemotongan anggaran itu kemampuan pihaknya untuk mengakomodir semua kegiatan di BBPOM Jayapura berkurang. Jadi, lebih prioritaskan ke hal-hal yang sangat dianggap penting sebagai bentuk dukungan kebijakan pemerintah.

  Menurutnya, BBPOM Jayapura mengoptimalkan dengan anggaran yang ada untuk bisa memberikan dampak yang baik kepada masyarakat.

“Kita sekarang hemat, mulai dari listrik, konsumsi, kegiatan-kegiatan yang sifatnya serimonial, perjalanan dinas dan sebagainya. yang terpenting pelayanan kita kepada masyarakat tidak terhambat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penegak Hukum Tak Serius Berantas Korupsi di Papua

  Adapun pemotongan anggaran yang dialami BBPOM Jayapura kurang lebih sebanyak Rp 16 Miliar. Jika dipersentasikan sekitar 50 persen lebih. Jumlah tersebut hanya bisa digunakan untuk gaji pegawai, peliharaan gedung serta kegiatan pengawasan dikurangi.

  “Kita di Jayapura sekitar Rp 16 Miliar. Sekarang agak susah sekitar 50 persen lebih dipotong. 50 persen itu digunakan untuk gaji pegawai, pemeliharaan gedung serta kegiatan pengawasan dikurangi karena itukan perlu anggaran,” pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/