BIAK NUMFOR – Penumpukan sampah di Kota Biak, khususnya di Pasar Inpres Biak Kota, terus menjadi sorotan warga. Sejak Kamis hingga saat ini Minggu (9/2), sebagian sampah belum terangkut, seperti contoh di TPS Pasar Inpres Biak, menyebabkan bak sampah yang sudah penuh meluber hingga ke bahu jalan. Kondisi ini mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan keresahan.
Menurut Iwan Ismulyanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Biak, masalah utama yang menyebabkan keterlambatan pengangkutan sampah adalah ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan ketersediaan sumber dana.
“Tidak ada masalah pada gaji petugas kebersihan. Gaji pegawai Desember sudah dibayar dan diajukan sejak awal Januari, Sedangkan Januari sudah dibayarkan dan akan diproses Senin ini. Namun yang menjadi kendala utama dan sebenarnya terjadi adalah ketiadaan BBM selama tiga hari. Hari ini (Sabtu) sebenarnya sudah mulai normal dan Senin nanti sudah pasti normal kembali,” kata Iwan Ismulyanto mengkonfirmasi, Minggu (9/2).
Iwan menambahkan bahwa peralihan BBM dari solar ke Dexlite karena adanya perawatan tangka pada salah satu SPBU di Biak penyedia Solar, juga berdampak pada anggaran operasional. Sebagai langkah darurat, Iwan mengaku sempat menggunakan dana pribadi, maupun pinjaman untuk menutupi biaya operasional pengangkutan sampah agar layanan tetap berjalan meskipun ada kendala anggaran.
“Kami tidak ingin layanan ini terhenti sepenuhnya, jadi beberapa kali kami harus menutup biaya operasional dengan berbagai cara,” ujarnya.