JAKARTA-Radja Nainggolan, mantan pemain Bhayangkara FC yang kini membela klub Lokeren-Temse, ditangkap oleh kepolisian Belgia terkait dugaan keterlibatannya dalam jaringan penyelundupan kokain dari Amerika Selatan ke Eropa melalui Pelabuhan Antwerp.
Menanggapi penangkapan tersebut, Lokeren-Temse mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Nainggolan tidak hadir dalam sesi latihan pagi pada hari penangkapannya. Klub menegaskan menghormati asas praduga tak bersalah dan tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait situasi ini.
“Klub mengetahui melalui media bahwa pemain Radja Nainggolan akan diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan. Klub menghormati asas praduga tak bersalah dan oleh karena itu tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut. Kami hanya bisa memastikan bahwa sang pemain tetap absen dari latihan pagi ini. Klub hanya ingin berkonsentrasi pada pertandingan penting besok malam melawan KAS Eupen. Radja Nainggolan tidak memenuhi syarat untuk bermain untuk pertandingan itu,” tulis pernyataan resmi klub.
Penangkapan Nainggolan merupakan bagian dari operasi besar yang dilakukan oleh kepolisian federal Belgia, di mana sekitar 30 penggeledahan rumah dilakukan di wilayah Antwerp dan Brussels. Penyelidikan ini berfokus pada dugaan impor kokain dari Amerika Selatan melalui Pelabuhan Antwerp dan distribusinya di Belgia.
Radja Nainggolan dikenal sebagai gelandang berbakat dengan karier yang cemerlang di berbagai klub top Eropa, termasuk AS Roma dan Inter Milan. Setelah teka-teki masa depanya dan sempat tertarik olahraga Futsal, akhirnya ia memutuskan kembali ke dunia sepak bola dengan bergabung bersama Lokeren-Temse pada Januari 2025.
Sebelumnya eks pemain AS Roma ini sempat mencetak gol di laga debutnya untuk Lokeren-Temse dalam pertandingan yang digelar dua hari sebelum ia ditangkap polisi. Saat ini Lokeren-Temse menduduki posisi klasemen ke-10 dengan raihan poin 16 dari hasil 17 pertandingan. (*/jawapos)
JAKARTA-Radja Nainggolan, mantan pemain Bhayangkara FC yang kini membela klub Lokeren-Temse, ditangkap oleh kepolisian Belgia terkait dugaan keterlibatannya dalam jaringan penyelundupan kokain dari Amerika Selatan ke Eropa melalui Pelabuhan Antwerp.
Menanggapi penangkapan tersebut, Lokeren-Temse mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Nainggolan tidak hadir dalam sesi latihan pagi pada hari penangkapannya. Klub menegaskan menghormati asas praduga tak bersalah dan tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait situasi ini.
“Klub mengetahui melalui media bahwa pemain Radja Nainggolan akan diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan. Klub menghormati asas praduga tak bersalah dan oleh karena itu tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut. Kami hanya bisa memastikan bahwa sang pemain tetap absen dari latihan pagi ini. Klub hanya ingin berkonsentrasi pada pertandingan penting besok malam melawan KAS Eupen. Radja Nainggolan tidak memenuhi syarat untuk bermain untuk pertandingan itu,” tulis pernyataan resmi klub.
Penangkapan Nainggolan merupakan bagian dari operasi besar yang dilakukan oleh kepolisian federal Belgia, di mana sekitar 30 penggeledahan rumah dilakukan di wilayah Antwerp dan Brussels. Penyelidikan ini berfokus pada dugaan impor kokain dari Amerika Selatan melalui Pelabuhan Antwerp dan distribusinya di Belgia.
Radja Nainggolan dikenal sebagai gelandang berbakat dengan karier yang cemerlang di berbagai klub top Eropa, termasuk AS Roma dan Inter Milan. Setelah teka-teki masa depanya dan sempat tertarik olahraga Futsal, akhirnya ia memutuskan kembali ke dunia sepak bola dengan bergabung bersama Lokeren-Temse pada Januari 2025.
Sebelumnya eks pemain AS Roma ini sempat mencetak gol di laga debutnya untuk Lokeren-Temse dalam pertandingan yang digelar dua hari sebelum ia ditangkap polisi. Saat ini Lokeren-Temse menduduki posisi klasemen ke-10 dengan raihan poin 16 dari hasil 17 pertandingan. (*/jawapos)
