Friday, January 24, 2025
25.7 C
Jayapura

Sabun Produksi SMKN 8 Jayapura Sudah Dipasarkan

JAYAPURA-Beberapa produk sabun hasil produksi SMK Negeri 8 Kota Jayapura, saat ini sudah mulai dipasarkan di sejumlah toko maupun outlet yang ada di kota Jayapura. Adapun beberapa produk yang dihasilkan saat ini, seperti sabun cuci piring SMKlight, deterjen pakaian dengan nama Delklin, dan pewangi pakaian itu softdell.

   “Pemasarannya sudah masuk di Saga Mall, Mega Abepura, Alfamidi SMK 2 Cigombong dan toko toko terdekat yang mau menjual produk kami,” kata Maryati, Guru Pembina Jurusan Kimia Industri, SMKN 8 Kota Jayapura, Selasa (21/1).

   Dia mengatakan, terkait hal itu, pihaknya susah mendapatkan izin dari Dinas perizinan Kota Jayapura. Meskipun sejauh ini masih ada sejumlah kendala yang dihadapi terutama terkait dengan pemasarannya yang harus diantarkan sendiri dari pihak sekolah. Selain itu juga produk-produk kebutuhan rumah tangga tersebut juga harus bersaing dengan produk-produk yang sudah memiliki brand tersendiri dan sudah lebih dulu dikenal di kalangan masyarakat.

Baca Juga :  Posko Kebakaran Ditutup, Pemkot Tetap Bantu Para Korban

   “Yang paling bersaing itu misalnya sabun cuci piring SMK Light. Karena ada beberapa merek sabun cuci piring juga yang beredar di pasaran saat ini,” katanya.

   Saat ini, untuk produk sabun cuci piring hasil  produksi pihak SMK Negeri 8 Kota Jayapura itu boleh dikatakan dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Misalnya sunlight itu dijual Rp 15 ribu  satu kemasan, sementara pihaknya menjual hasil produksinya dengan harga Rp 8.000 meskipun memiliki ukuran dan takaran yang sama.

   Sementara untuk kualitasnya sebenarnya tidak kalah dengan sabun cuci piring merk lainnya yang lebih dulu beredar secara nasional. “Kalau masalah kualitas sebenarnya tidak kalah dengan mereka, karena soal busanya juga sama,”ujarnya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Minta Semua Sekolah Maksimalkan Digitalisasi

   Dengan melihat kondisi seperti ini, pihaknya tidak menyerahk namun terus berupaya agar lebih baik kedepannya terutama lebih meningkatkan pemasarannya di tengah masyarakat. Besar kemungkinan faktor lain yang menyebabkan kurangnya peminat sabun buatan SMK Negeri 8 itu karena belum dikenal secara luas oleh masyarakat.

   “Jadi untuk ke depan kami akan terus tingkatkan pemasarannya dan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui media sosial dan juga turun langsung ke masyarakat melalui siswa-siswa kami,”tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Beberapa produk sabun hasil produksi SMK Negeri 8 Kota Jayapura, saat ini sudah mulai dipasarkan di sejumlah toko maupun outlet yang ada di kota Jayapura. Adapun beberapa produk yang dihasilkan saat ini, seperti sabun cuci piring SMKlight, deterjen pakaian dengan nama Delklin, dan pewangi pakaian itu softdell.

   “Pemasarannya sudah masuk di Saga Mall, Mega Abepura, Alfamidi SMK 2 Cigombong dan toko toko terdekat yang mau menjual produk kami,” kata Maryati, Guru Pembina Jurusan Kimia Industri, SMKN 8 Kota Jayapura, Selasa (21/1).

   Dia mengatakan, terkait hal itu, pihaknya susah mendapatkan izin dari Dinas perizinan Kota Jayapura. Meskipun sejauh ini masih ada sejumlah kendala yang dihadapi terutama terkait dengan pemasarannya yang harus diantarkan sendiri dari pihak sekolah. Selain itu juga produk-produk kebutuhan rumah tangga tersebut juga harus bersaing dengan produk-produk yang sudah memiliki brand tersendiri dan sudah lebih dulu dikenal di kalangan masyarakat.

Baca Juga :  Posko Kebakaran Ditutup, Pemkot Tetap Bantu Para Korban

   “Yang paling bersaing itu misalnya sabun cuci piring SMK Light. Karena ada beberapa merek sabun cuci piring juga yang beredar di pasaran saat ini,” katanya.

   Saat ini, untuk produk sabun cuci piring hasil  produksi pihak SMK Negeri 8 Kota Jayapura itu boleh dikatakan dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Misalnya sunlight itu dijual Rp 15 ribu  satu kemasan, sementara pihaknya menjual hasil produksinya dengan harga Rp 8.000 meskipun memiliki ukuran dan takaran yang sama.

   Sementara untuk kualitasnya sebenarnya tidak kalah dengan sabun cuci piring merk lainnya yang lebih dulu beredar secara nasional. “Kalau masalah kualitas sebenarnya tidak kalah dengan mereka, karena soal busanya juga sama,”ujarnya.

Baca Juga :  Kepsek Harus Mampu Berinovasi dan Berkreativitas

   Dengan melihat kondisi seperti ini, pihaknya tidak menyerahk namun terus berupaya agar lebih baik kedepannya terutama lebih meningkatkan pemasarannya di tengah masyarakat. Besar kemungkinan faktor lain yang menyebabkan kurangnya peminat sabun buatan SMK Negeri 8 itu karena belum dikenal secara luas oleh masyarakat.

   “Jadi untuk ke depan kami akan terus tingkatkan pemasarannya dan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui media sosial dan juga turun langsung ke masyarakat melalui siswa-siswa kami,”tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya