JAYAPURA-Meski tempat prostitusi resmi sudah tidak ada di Jayapura, namun disinyalir masih ada praktik prostitusi terselubung yang terjadi di tempat hiburan malam, bar, tempat karaoke maupun panti pijat yang tersebar di sejumlah wilayah di Kota Jayapura.
Olah karena itu, untuk meminimalisir penyebaran penyakit infeksi menular di Kota Jayapura Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Kotaraja rutin melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap para pekerja hiburan malam.
Dokter Melissa H Wulan, selaku dokter umum di PKR Kotaraja, mengatakan sejauh ini pihaknya lebih mengutamakan melayani pasien yang beresiko terkena penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).
“Disini kita lebih melayani pasien beresiko, termasuk pekerja hiburan malam, kemudian yang bekerja di Bar, Panti Pijat itu yang kami layani disini, dan juga populasi umum,” jelas Melissa kepada Cenderawasih Pos, Selasa (21/1) siang.
Melissa menjelaskan, untuk mengurangi penyebaran penyakit menular seperti penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), Human Immunodeficiency Virus (HIV) Sifilis, PKR rutin menggelar sosialisasi di sejumlah tempat hiburan malam di Kota Jayapura.
Sosialisasi tersebut dilakukan dua bulan sekali dan biasanya untuk para pekerja hiburan malam pihaknya telah membuat jadwal khusus untuk pemeriksaan kesehatan terhadap organ intim.
“Kita melakukan pemeriksaan setiap dua bulan sekali. Itu biasanya pemeriksaan inspekul, seperti pemeriksaan HIV serta IMS dan mengambil sampel darah. Seharusnya satu bulan sekali tetapi karena kita kurang tenaga medis disini (PKR) terpaksa satu kali dalam dua bulan,” ungkapnya.