Thursday, December 5, 2024
24.7 C
Jayapura

Resah, Taman Kampung Nelayan Ditutup Warga

Dianggap Kerap Dijadikan Lokasi Transaksi Ganja

JAYAPURA – Kampung Nelayan yang berada di pinggiran pesisir Hamadi Distrik Jayapura Selatan setiap tahunnya menggelar event Festival Kampung Nelayan. Lokasi yang dibangun tahun 2018 ini dulunya sempat ramai dikunjungi warga ketika belum banyak cafe di pinggiran pantai. Setelah itu warga dari luar juga masih ada yang berkunjung walau hanya sekedar foto-foto.

Hanya saja hampir 1 bulan ini ternyata warga mengaku resah dengan aktifitas di lokasi tersebut terutama di malam hari. Di lokasi yang berada di atas  laut ini disinyalir kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba jenis ganja. Wargapun sepakat untuk menutup dengan memagari pintu masuk dari kedua sisi.

Baca Juga :  Lapas Abepura Usulkan 347 Orang, Lapas Doyo 242 Orang

“Sudah tau to, yang jelas warga khawatir karena lokasi itu (Taman Kampung Nelayan) sering dipakai untuk hal-hal yang terlarang,” kata Aleks warga sekitar kepada Cenderawasih Pos, Minggu (1/12).

Dikatakan lokasi ini jika siang memang sepi namun jika sudah gelap apalagi jam – jam kecil maka dipastikan ada banyak aktifitas yang menimbulkan keresahan. Warga di kampung nelayan ini mengaku cukup paham dengan kegiatan malam ini karena tidak jarang dilakukan transaksi narkoba.

“Tidak hanya narkoba, kadang terjadi keributan, perkelahian dan gangguan lainnya. Warga akhirnya tidak nyaman makanya kami sepakat untuk menutup pintunya dan ini sudah hampir 1 bulan,” tambahnya.

“Sebenarnya ini untuk menjaga-jaga saja. Kami sudah sering laporkan ke lurah dan aparat tapi tidak ada kelanjutan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Presiden Mendatang Harus Beri Perhatian Serius Rakyat Papua

Ajiz warga sekitarpun membenarkan itu, ia menyatakan setelah pintu taman ditutup  kini warga lebih tenang karena tak ada keributan saat malam.

“Ini lebih baik. Dulu selalu mengganggu,” ungkapnya.

Terkait peredaran ganja di Kampung Nelayan ini Cenderawasih Pos juga pernah mengamati beberapa anak muda yang terang – terangan menghisap ganja di  sekitar Taman Kampung Nelayan. Asap dari ganja tentu berbeda dengan asap rokok dan ketika itu ada sekelompok anak remaja yang melakukan. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dianggap Kerap Dijadikan Lokasi Transaksi Ganja

JAYAPURA – Kampung Nelayan yang berada di pinggiran pesisir Hamadi Distrik Jayapura Selatan setiap tahunnya menggelar event Festival Kampung Nelayan. Lokasi yang dibangun tahun 2018 ini dulunya sempat ramai dikunjungi warga ketika belum banyak cafe di pinggiran pantai. Setelah itu warga dari luar juga masih ada yang berkunjung walau hanya sekedar foto-foto.

Hanya saja hampir 1 bulan ini ternyata warga mengaku resah dengan aktifitas di lokasi tersebut terutama di malam hari. Di lokasi yang berada di atas  laut ini disinyalir kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba jenis ganja. Wargapun sepakat untuk menutup dengan memagari pintu masuk dari kedua sisi.

Baca Juga :  DPD PSI Kota Jayapura Resmi Daftarkan 35 Bacalegnya ke KPU

“Sudah tau to, yang jelas warga khawatir karena lokasi itu (Taman Kampung Nelayan) sering dipakai untuk hal-hal yang terlarang,” kata Aleks warga sekitar kepada Cenderawasih Pos, Minggu (1/12).

Dikatakan lokasi ini jika siang memang sepi namun jika sudah gelap apalagi jam – jam kecil maka dipastikan ada banyak aktifitas yang menimbulkan keresahan. Warga di kampung nelayan ini mengaku cukup paham dengan kegiatan malam ini karena tidak jarang dilakukan transaksi narkoba.

“Tidak hanya narkoba, kadang terjadi keributan, perkelahian dan gangguan lainnya. Warga akhirnya tidak nyaman makanya kami sepakat untuk menutup pintunya dan ini sudah hampir 1 bulan,” tambahnya.

“Sebenarnya ini untuk menjaga-jaga saja. Kami sudah sering laporkan ke lurah dan aparat tapi tidak ada kelanjutan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Masih Ada 74 Ribu Lebih Warga Kota Belum Miliki KTP

Ajiz warga sekitarpun membenarkan itu, ia menyatakan setelah pintu taman ditutup  kini warga lebih tenang karena tak ada keributan saat malam.

“Ini lebih baik. Dulu selalu mengganggu,” ungkapnya.

Terkait peredaran ganja di Kampung Nelayan ini Cenderawasih Pos juga pernah mengamati beberapa anak muda yang terang – terangan menghisap ganja di  sekitar Taman Kampung Nelayan. Asap dari ganja tentu berbeda dengan asap rokok dan ketika itu ada sekelompok anak remaja yang melakukan. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/