Thursday, December 5, 2024
23.7 C
Jayapura

Kodim Bantah Kejadian Pemotongan Alat Kelamin Anggotanya

JAYAPURA– Akhir pekan kemarin netizen dikagetkan dengan informasi terkait kejadian pemotongan alat vital seorang anggota TNI di Kodim 1702/Jayawijaya.

Disitu dijelaskan terkait kejadiannya dimana ada seorang istri prajurit  yang cemburu karena menduga jika suaminya berinisial M berpangkat Sertu memiliki wanita idaman lain. Karena cemburu inilah ia nekat memotong alat kelamin suaminya. Kejadian ini tertulis terjadi pada Jumat (29/11) sekira pukul 00.43 WIT di asrama Kodim Jayawijaya.

Namun informasi ini secara tegas dibantah oleh Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito. Rudi  memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoax.

“Itu berita hoax, nama korban dan saksi tidak terdaftar sebagai anggota Kodim. Bahkan dari pembuatan surat saja sudah tidak benar, tidak ada surat itu,” tegas Pangdam saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, melalui pesan WhatsAppnya, Minggu (1/12).

Lanjutnya, ada yang aneh dalam narasi yang dibuat sebab jika surat itu ditujukan kepada Pangdam harusnya darinya Danrem.

Baca Juga :  Tujuh Tersangka Makar Minta Dipulangkan

“Kelihatan sekali itu orang cari sensasi biar followernya bertambah, upaya cari uang maka segala cara ditempuh,” kata Pangdam.

Pangdam pun meminta jangan mudah terprovokasi dengan berita berita hoax, jika mendengar membaca berita cek kebenarannya dulu jangan asal share.

Sementara itu, dari rilis yang dikirim Pangdam, setelah dilakukan penelusuran dan pendalaman serta koordinasi antara staf Kodim 1702/JWY. Informasi tersebut adalah hoax, hingga 30 November pukul 14.20 WIT. Tidak ada yang melapor ke Staf Intel Kodim 1702/JWY perihal informasi tersebut.

Staf Pers Kodim 1702/JWY telah melakukan penelusuran perihal korban bernama Sertu Marwan dan saksi-saksi Serda Mndau anggota Kodim 1702/Jwy dan hasilnya nama-nama tersebut tidak terdaftar sebagai personel Kodim. Ini juga ditegaskan Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza Ch. A. Mamoribo yang menyatakan informasi  tersebut adalah hoax alias tidak benar. Ia  membantah kasus pemotongan alat kelamin pria yang dilakukan oleh seorang istri terhadap suaminya anggota Kodim 1702/Jayawijaya.

Baca Juga :  Berjalan Aman, Lancar dan Sukses

Reza menyatakan bahwa tidak ada prajurit Kodim 1702/Jayawijaya yang bertengkar dengan istrinya sampai terjadi pemotongan alat kelamin. “Kami dengan tegas menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar,  tidak ada kejadian seperti yang diberitakan tersebut di lingkungan satuan kami,” tegasnya melalui rillis tertulis yang diterima Cenderawasih Pos, Sabtu (30/11). Meski disertakan foto bagian tubuh yang dipotong namun informasi ini sekali lagi dinyakatan tidak benar.

Disini Letkol Reza mengingatkan masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. “Sekali lagi kami imbau kepada masyarakat untuk berhati – hati menyebarkan informasi yang tidak valid sebab dalam menimbulkan keresahan dan merugikan pihak tertentu. Termasuk bisa dikenakan sanksi hukum,” tegasnya. (fia/rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Akhir pekan kemarin netizen dikagetkan dengan informasi terkait kejadian pemotongan alat vital seorang anggota TNI di Kodim 1702/Jayawijaya.

Disitu dijelaskan terkait kejadiannya dimana ada seorang istri prajurit  yang cemburu karena menduga jika suaminya berinisial M berpangkat Sertu memiliki wanita idaman lain. Karena cemburu inilah ia nekat memotong alat kelamin suaminya. Kejadian ini tertulis terjadi pada Jumat (29/11) sekira pukul 00.43 WIT di asrama Kodim Jayawijaya.

Namun informasi ini secara tegas dibantah oleh Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito. Rudi  memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoax.

“Itu berita hoax, nama korban dan saksi tidak terdaftar sebagai anggota Kodim. Bahkan dari pembuatan surat saja sudah tidak benar, tidak ada surat itu,” tegas Pangdam saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, melalui pesan WhatsAppnya, Minggu (1/12).

Lanjutnya, ada yang aneh dalam narasi yang dibuat sebab jika surat itu ditujukan kepada Pangdam harusnya darinya Danrem.

Baca Juga :  Saling Curiga Harus Diakhiri!

“Kelihatan sekali itu orang cari sensasi biar followernya bertambah, upaya cari uang maka segala cara ditempuh,” kata Pangdam.

Pangdam pun meminta jangan mudah terprovokasi dengan berita berita hoax, jika mendengar membaca berita cek kebenarannya dulu jangan asal share.

Sementara itu, dari rilis yang dikirim Pangdam, setelah dilakukan penelusuran dan pendalaman serta koordinasi antara staf Kodim 1702/JWY. Informasi tersebut adalah hoax, hingga 30 November pukul 14.20 WIT. Tidak ada yang melapor ke Staf Intel Kodim 1702/JWY perihal informasi tersebut.

Staf Pers Kodim 1702/JWY telah melakukan penelusuran perihal korban bernama Sertu Marwan dan saksi-saksi Serda Mndau anggota Kodim 1702/Jwy dan hasilnya nama-nama tersebut tidak terdaftar sebagai personel Kodim. Ini juga ditegaskan Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza Ch. A. Mamoribo yang menyatakan informasi  tersebut adalah hoax alias tidak benar. Ia  membantah kasus pemotongan alat kelamin pria yang dilakukan oleh seorang istri terhadap suaminya anggota Kodim 1702/Jayawijaya.

Baca Juga :  Dalami Motif Pelaku dan Latar Belakang Korban

Reza menyatakan bahwa tidak ada prajurit Kodim 1702/Jayawijaya yang bertengkar dengan istrinya sampai terjadi pemotongan alat kelamin. “Kami dengan tegas menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar,  tidak ada kejadian seperti yang diberitakan tersebut di lingkungan satuan kami,” tegasnya melalui rillis tertulis yang diterima Cenderawasih Pos, Sabtu (30/11). Meski disertakan foto bagian tubuh yang dipotong namun informasi ini sekali lagi dinyakatan tidak benar.

Disini Letkol Reza mengingatkan masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. “Sekali lagi kami imbau kepada masyarakat untuk berhati – hati menyebarkan informasi yang tidak valid sebab dalam menimbulkan keresahan dan merugikan pihak tertentu. Termasuk bisa dikenakan sanksi hukum,” tegasnya. (fia/rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya