Thursday, November 21, 2024
26.7 C
Jayapura

PNG Tolak Pembangunan Pos Lintas Batas di Kali Torasi 

MERAUKE – Pemerintah Papua Nugini menolak usulan dari Pemerintah Indonesia lewat Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua Selatan agar dibangfun satu pos lintas negara di Kali Torasi. Usulan  ini disampaikan dalam pertemuan Border Liaison Officer Meeting  baru-baru ini  di Abepura, Jayapura, Provinsi Papua-Indonesia.   

‘’Pemerintah PNG menolak usulan Pemerintah Indonesia untuk membangun  1 pos lintas batas di Kali Torasi,’’ kata Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Merauke  Rekianus Samkakai, S.STP, MAP,  kepada media ini, di ruangnya,  Jumat (15/11).

    Pemerintah PNG, kata  Rakianus Samkakai, menolak  usulan pembangunan pos lintas batas  negara di Kali Torasi tersebut dengan alasan bahwa pos lintas batas yang ada sekarang dibagian selaian  sudah cukup. Yakni, untuk  Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Indonesia dan pihak PNG memiliki pos lintas  batas di Weam.  ‘’Kalau kita di Indonesia ada di Sota, tapi kalau dari PNG ada di Weam,’’ katanya.   

Baca Juga :  Bangun Kereta Api, Dishub PPS Akan Mulai Kajian Disibilitas Studi 

Dikatakan, dalam kesepakatan kedua negara, setiap pembukaan pos lintas batas baik di Indonesia maupun di PNG harus  disetujui bersama. Padahal, kata Rekianus Samkakai, usulan pembangunan  pos lintas batas di Kali Torasi tersebut sangat penting bagi  Indonesia dalam mengurangi pelanggaran  perbatasan di sekitar Kali Torasi baik dari PNG maupun dari Indonesia.

Apalagi,  dalam   beberapa tahun ini  pelanggaran yang dilakukan nelayan Indonesia  dengan  menangkap ikan  ke PNG dan Australia mengalami peningkatan.

‘’Dalam pertemuan   itu juga Pemerintah PNG  menyoroti soal ilegal fishing yang dilakukan oleh nelayan-nelayan  dari Indonesia ke PNG  yang terus mengalami peningkatan. Sebenarnya, kami terus memberikan  sosialisasi kepada nelayan kita untuk tidak melakukan pelanggaran batas negara namun masih terus terjadi sampai sekarang,’’ pungkasnya . (ulo/wen)   

Baca Juga :  Diminta Segera Menyampaikan Materi RAPBD 2024 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Pemerintah Papua Nugini menolak usulan dari Pemerintah Indonesia lewat Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua Selatan agar dibangfun satu pos lintas negara di Kali Torasi. Usulan  ini disampaikan dalam pertemuan Border Liaison Officer Meeting  baru-baru ini  di Abepura, Jayapura, Provinsi Papua-Indonesia.   

‘’Pemerintah PNG menolak usulan Pemerintah Indonesia untuk membangun  1 pos lintas batas di Kali Torasi,’’ kata Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Merauke  Rekianus Samkakai, S.STP, MAP,  kepada media ini, di ruangnya,  Jumat (15/11).

    Pemerintah PNG, kata  Rakianus Samkakai, menolak  usulan pembangunan pos lintas batas  negara di Kali Torasi tersebut dengan alasan bahwa pos lintas batas yang ada sekarang dibagian selaian  sudah cukup. Yakni, untuk  Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Indonesia dan pihak PNG memiliki pos lintas  batas di Weam.  ‘’Kalau kita di Indonesia ada di Sota, tapi kalau dari PNG ada di Weam,’’ katanya.   

Baca Juga :  Pastikan Warga Aman, Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Patroli ke Warga 

Dikatakan, dalam kesepakatan kedua negara, setiap pembukaan pos lintas batas baik di Indonesia maupun di PNG harus  disetujui bersama. Padahal, kata Rekianus Samkakai, usulan pembangunan  pos lintas batas di Kali Torasi tersebut sangat penting bagi  Indonesia dalam mengurangi pelanggaran  perbatasan di sekitar Kali Torasi baik dari PNG maupun dari Indonesia.

Apalagi,  dalam   beberapa tahun ini  pelanggaran yang dilakukan nelayan Indonesia  dengan  menangkap ikan  ke PNG dan Australia mengalami peningkatan.

‘’Dalam pertemuan   itu juga Pemerintah PNG  menyoroti soal ilegal fishing yang dilakukan oleh nelayan-nelayan  dari Indonesia ke PNG  yang terus mengalami peningkatan. Sebenarnya, kami terus memberikan  sosialisasi kepada nelayan kita untuk tidak melakukan pelanggaran batas negara namun masih terus terjadi sampai sekarang,’’ pungkasnya . (ulo/wen)   

Baca Juga :  Dipengaruhi Miras, Pick up Tabrak Pejalan Kaki dan Motor

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya