JAYAPURA – Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Papua mencatat ada 665 anggota veteran tersebar di seluruh provinsi di Tanah Papua. Mereka bagian dari para pejuang dengan bidang tugasnya masing-masing.
Dengan jumlah ratusan ini, rupanya mantan prajurit yang ikut andil dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini minim perhatian dari pemerintah daerah. Bahkan, sudah tak ada dana hibah yang diberikan kepada Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Papua.
“Minimnya perhatian dan dukungan dari pemerintah, padahal kami masih meneruskan perjuangan,” ucap Ketua Veteran Perempuan Papua, Rossima Parto kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/11).
Perempuan kelahiran 19 Agustus 1945 ini mengaku sejak beberapa tahun terakhir, LVRI Papua tak lagi mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Papua. “Semoga gubernur terpilih nanti bisa memperhatikan kami para pejuang,” ujar ibu tujuh anak ini.
Meski minim bantuan pemerintah, LVRI yang berlokasi di Jayapura Utara ini tetap melakukan beberapa kegiatan. Bahkan, anggotanya masih berkantor dengan usia yang sudah sepuh.
Sementara itu, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November. Perempuan dengan tujuh anak ini meminta anak muda untuk menghormati dan menghargai para pejuang.
“Anak muda harus menghormati pahlawan yang mendahului kita, sementara pejuang yang masih ada harus ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.
Ia juga meminta anak muda tetap berjuang dengan caranya masing-masing. Perjuangan pahlawan selama ini tetap dipegang teguh dan menjadikan itu sebagai teladan. “Anak muda jangan luntur mempertahankan NKRI yang selama ini diperjuangkan para pahlawan, harus ada tindakan nyata dan jangan terlibat pada hal-hal yang menciderai keutuhan negara yang kita cintai ini,” pintanya.