Wednesday, December 4, 2024
25.7 C
Jayapura

Jangan Ada Kekerasan di Lingkungan Sekolah!

JAYAPURA-YPPK Kota/Kabupaten Jayapura menggelar acara Workshop Pencegahan Tindak Kekerasan pada Satuan Pendidikan di Lingkungan YPPK Fransiskus Asisi Kota/Kabupaten Jayapura, di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu (26/10).

   Kegiatan yang bekerjsama dengan  Satgas PPK Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, dan Satgas PPKSP Kota Jayapura, menghadirkan hampir seluruh guru guru YPK Kota/Kabupaten Jayapura.

  Direktur Eksekutif YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, Ferdinando Lase mengatakan kegiatan tersebut digagas karena melihat fenomena di lingkungan YPPK selama ini. Dimana tindakan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah masih terus terjadi.

  Bahkan masalah perundungan antara siswa, baik fisik maupun psikis juga masih terus terjadi. Seperti baru-baru ini siswa SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja (Katada) berselisihan dengan siswa SMKN 3 Jayapura, tapi juga fenomena lain berkaitan dengan tindakan kekerasan pada anak.

Baca Juga :  Tabrakan di Pertigaan Holtekamp, Pengendara Vixion Tewas

   Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental anak, tetapi juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan hubungan sosialnya. Menyikapi itu, pihaknya melibatkan Satgas PPK BPMP Provinsi Papua, dan Satgas PPKSP Kota Jayapura untuk memberikan edukasi ataupun pemahaman kepada para guru, tentang langkah ataupun solusi yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan kepada anak anak di sekolahnya masing masing.

   “Kegiatan ini bagian dari pencegahan dini, sehingga kedepannya kasus kekerasan di Lingkungan YPPK semakin berkurang bahkan tidak ada lagi,” ujarnya.

   Diapun mengatakan tindakan kekerasan pada satuan pendidikan di lingkungan YPPK FA terjadi bukan katena adanya faktor kesengajaan tapi sistem atau cara penyelesaiannya yang belum maksimal tapi juga tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga :  Soal Pendataan Keluarga, Papua yang Terendah

  “Untuk menyelesaikan masalah kekerasan di sekolah sebenarnya sudah ada, salahsatunya melalui guru Bimbingan Konseling (BK) hanya saja pelaksanaanya selama ini masih belum maksimal,” tuturnya.

JAYAPURA-YPPK Kota/Kabupaten Jayapura menggelar acara Workshop Pencegahan Tindak Kekerasan pada Satuan Pendidikan di Lingkungan YPPK Fransiskus Asisi Kota/Kabupaten Jayapura, di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu (26/10).

   Kegiatan yang bekerjsama dengan  Satgas PPK Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, dan Satgas PPKSP Kota Jayapura, menghadirkan hampir seluruh guru guru YPK Kota/Kabupaten Jayapura.

  Direktur Eksekutif YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, Ferdinando Lase mengatakan kegiatan tersebut digagas karena melihat fenomena di lingkungan YPPK selama ini. Dimana tindakan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah masih terus terjadi.

  Bahkan masalah perundungan antara siswa, baik fisik maupun psikis juga masih terus terjadi. Seperti baru-baru ini siswa SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja (Katada) berselisihan dengan siswa SMKN 3 Jayapura, tapi juga fenomena lain berkaitan dengan tindakan kekerasan pada anak.

Baca Juga :  Wilayah Koya Tetap Jadi Pusat Pertanian

   Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental anak, tetapi juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan hubungan sosialnya. Menyikapi itu, pihaknya melibatkan Satgas PPK BPMP Provinsi Papua, dan Satgas PPKSP Kota Jayapura untuk memberikan edukasi ataupun pemahaman kepada para guru, tentang langkah ataupun solusi yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan kepada anak anak di sekolahnya masing masing.

   “Kegiatan ini bagian dari pencegahan dini, sehingga kedepannya kasus kekerasan di Lingkungan YPPK semakin berkurang bahkan tidak ada lagi,” ujarnya.

   Diapun mengatakan tindakan kekerasan pada satuan pendidikan di lingkungan YPPK FA terjadi bukan katena adanya faktor kesengajaan tapi sistem atau cara penyelesaiannya yang belum maksimal tapi juga tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga :  Tidak Ada Kata Terlambat, Diyakini Mengalami Perubahan Positif

  “Untuk menyelesaikan masalah kekerasan di sekolah sebenarnya sudah ada, salahsatunya melalui guru Bimbingan Konseling (BK) hanya saja pelaksanaanya selama ini masih belum maksimal,” tuturnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya