Thursday, June 19, 2025
25.7 C
Jayapura

Gubernur: Harus Ada Target Penanganan Stunting di Papua

JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong angkat bicara terkait penanganan kasus stunting di Papua. Terutama dengan adanya temuan 1.006 kasus stunting   di Kabupaten Jayapura. Ramses mengatakan, tidak bisa ada stunting hari ini lalu besoknya langsung hilang. Sebab, stunting mulai diukur setelah bayi lahir sampai dengan usia 5 tahun.

  “Jika dia (anak-red) sudah kena stunting, lantas bagaimana Pemda setempat untuk menurunkan presentase stunting di daerah itu,” kata Ramses di sela sela kunjungan kerjanya bersama Tim PKK Papua, di Posyandu Mimosa II Denzipur 10, Selasa (8/10) .

  “Saya rasa dalam konteks saat ini untuk menghilangkan stunting hingga angka nol belum bisa, namun bisa menekan khususnya pada usia ibu hamil dan saat anak-anak usia 1 hingga 5 tahun,” sambungnya.

   Kata Ramses, untuk menghilangkan kasus stunting, penangannya harus sejak dini. Khususnya mulai dari ibu hamil dan anak yang baru lahir. Ia pun berharap temuan 1006 kasus stunting di Kabupaten Jayapura harus dihilangkan, dalam konteks anak pada usia 6 tahun sudah menjadi sehat.

Baca Juga :  Dalam Seminggu Tuntutan Tidak Ditanggapi, Tidak Akan Melakukan Pelayanan di IGD

  “Harapan kita, di kemudian hari tidak muncul anak anak stunting baru. Itu yang harus kita dorong, dan penanggungjawabnya ada di kabupaten/kota,” ujarnya.

   Dikatakan Ramses, kasus stunting menjadi program nasional yang harus segera ditangani. Dan penanganannya sejak ibu hamil, anak usia 0 tahun hingga 5 tahun. “Harus ada target dalam penanganan stunting, dan itu sudah kita sampaikan pada pejabat bupati, wali kota maupun dinas-dinas terkait,” ucapnya.

  Ramses mengatakan, pihaknya bersama TP PKK Papua akan melakukan kunjungan kerja ke Posyandu-posyandu milik TNI-Polri di Papua. “Kita kemarin sudah pergi ke Posyandu Angkatan Laut, hari ini di TNI AD, nanti kedepan ke Posyandu TNI-AU dan Polri,” jelasnya.

   Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Papua, Kerdina Ramses Limbong mengatakan masalah stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah pusat. “Saya harapkan kerjasama yang baik, intansi terkait dapat membantu agar tujuan kita dapat menurunkan stunting di Papua dapat tercapai,” kata Kerdina.

Baca Juga :  Jangan Sampai Lumbung Sosial Dibangun Tanpa Pengawasan

   Ketua TP PKK Papua juga mengimbau para orang tua untuk rajin membawa anak-anaknya di posyandu, dengan demikian bisa dikontrol perkembangan anak-anak kedepan.

   “Saya minta orang tua rajin memperhatikan gizi  anak-anak dan sering memeriksakan kesehatan ke Posyandu. Karena masalah stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.

  Sekadar diketahui, dalam kunjungannya itu, Pj Gubernur memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk kebutuhkan Posyandu Mimoso II Denzipur 10/KYD. Sementara Pj Walikota Jayapura membantu peralatan kesehatan Posyandu dan satu buah komputer. (fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong angkat bicara terkait penanganan kasus stunting di Papua. Terutama dengan adanya temuan 1.006 kasus stunting   di Kabupaten Jayapura. Ramses mengatakan, tidak bisa ada stunting hari ini lalu besoknya langsung hilang. Sebab, stunting mulai diukur setelah bayi lahir sampai dengan usia 5 tahun.

  “Jika dia (anak-red) sudah kena stunting, lantas bagaimana Pemda setempat untuk menurunkan presentase stunting di daerah itu,” kata Ramses di sela sela kunjungan kerjanya bersama Tim PKK Papua, di Posyandu Mimosa II Denzipur 10, Selasa (8/10) .

  “Saya rasa dalam konteks saat ini untuk menghilangkan stunting hingga angka nol belum bisa, namun bisa menekan khususnya pada usia ibu hamil dan saat anak-anak usia 1 hingga 5 tahun,” sambungnya.

   Kata Ramses, untuk menghilangkan kasus stunting, penangannya harus sejak dini. Khususnya mulai dari ibu hamil dan anak yang baru lahir. Ia pun berharap temuan 1006 kasus stunting di Kabupaten Jayapura harus dihilangkan, dalam konteks anak pada usia 6 tahun sudah menjadi sehat.

Baca Juga :  Jangan Sampai Lumbung Sosial Dibangun Tanpa Pengawasan

  “Harapan kita, di kemudian hari tidak muncul anak anak stunting baru. Itu yang harus kita dorong, dan penanggungjawabnya ada di kabupaten/kota,” ujarnya.

   Dikatakan Ramses, kasus stunting menjadi program nasional yang harus segera ditangani. Dan penanganannya sejak ibu hamil, anak usia 0 tahun hingga 5 tahun. “Harus ada target dalam penanganan stunting, dan itu sudah kita sampaikan pada pejabat bupati, wali kota maupun dinas-dinas terkait,” ucapnya.

  Ramses mengatakan, pihaknya bersama TP PKK Papua akan melakukan kunjungan kerja ke Posyandu-posyandu milik TNI-Polri di Papua. “Kita kemarin sudah pergi ke Posyandu Angkatan Laut, hari ini di TNI AD, nanti kedepan ke Posyandu TNI-AU dan Polri,” jelasnya.

   Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Papua, Kerdina Ramses Limbong mengatakan masalah stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah pusat. “Saya harapkan kerjasama yang baik, intansi terkait dapat membantu agar tujuan kita dapat menurunkan stunting di Papua dapat tercapai,” kata Kerdina.

Baca Juga :  KPK Tangkap Gubernur Papua, Langsung Diterbangkan ke Jakarta

   Ketua TP PKK Papua juga mengimbau para orang tua untuk rajin membawa anak-anaknya di posyandu, dengan demikian bisa dikontrol perkembangan anak-anak kedepan.

   “Saya minta orang tua rajin memperhatikan gizi  anak-anak dan sering memeriksakan kesehatan ke Posyandu. Karena masalah stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.

  Sekadar diketahui, dalam kunjungannya itu, Pj Gubernur memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk kebutuhkan Posyandu Mimoso II Denzipur 10/KYD. Sementara Pj Walikota Jayapura membantu peralatan kesehatan Posyandu dan satu buah komputer. (fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya