MERAUKE– Penderita Tuberkulosis (TB) yang sudah resisten terhadap obat di tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Jika tahun 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke hanya menemukan 1 pasien TB yang resisten terhadap obat, namun di tahun 2024 ini dari Januari-akshir September, sudah ditemukan 8 pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita, saat dihubungi media ini mengungkapkan bahwa khusus pasien yang sudah resisten terhadap obat tersebut ditangani langsung oleh RSUD Merauke.
‘’Untuk pasien yang sudah resisten terhadap obat, ditangani langsung oleh RSUD Merauke. Karena di RSUD Merauke, ada dokter spesialis paru hakni dr. Hendra Sihombing yang menangani langsung pasien-pasien yang sudah resisten obat tersebut,’’ kata Nevile Muskita.
Lewat dokter spesialis tersebut akan menentukan obat TB mana yang cocok bagi pasien yang sudah resisten terhadap obat.
‘’Jelas obat paket TB yang diberikan, dosisnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan obat sebelumnya. Lewat dokter spesialis paru juga itu akan menentukan berapa waktu yang dibutuhkan pagi pasien untuk meminum paket selanjutnya. Bisa 1 tahun atau 2 tahun, tentunya ditentukan dokter spesialis paru yang menangani langsung,’’ jelas Nevile Muskita.
Nevil menjelaskan, seorang pasien TB bisa resisten terhadap paket obat yang diberikan apabila tidak tertib meminum obat tersebut. Selain itu, pasien merasa sudah sembuh sehingga berhenti meminum obat itu. Padahal paket obat tersebut belum selesai.
‘’Padahal harus melalui pemeriksaan lagi setelah obat paket yang diberikan sudah habis. Apakah pasien yang bersangkutan benar-benar sudah sembuh. Kalau belum, maka harus melanjutkan meminum obat tersebut,’’ terangnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos