Tuesday, October 8, 2024
26.7 C
Jayapura

Pekerjaan Bukan Sebatas Profesi, Tapi Harus Dihayati sebagai Panggilan Hidup 

Upaya YPPK Mendorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Kegiatan Rekoleksi

Seluruh Guru dan Pegawai Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katholik (YPPK) Fransiskus Asisi Kota-Kabupaten Jayapura mengikuti kegiatan rekoleksi di Aula Paroki  Kristus Terang Dunia Waena, Jumat (4/10) seperti apakah esensi dari kegiatan tersebut?

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Sebagai guru dan karyawan atau staf, ada banyak suka dan duka yang dijumpai pada lingkungan kerja. Banyak hal terjadi tidak sesuai dengan harapan. Seperti halnya, seorang guru hanya menjalankan tugas berdasarkan profesi. Pun demikian pegawai hanya menjalankan tugas sesuai fungsi dan perannya.

  Kondisi ini tentu tidak dapat dipungkiri akan terjadi dalam setiap lingkungan pekerjaan. Sehingga kadang kala sikap saling acuh tak acuh akan timbul. Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, kadang kala dunia komunikasi pada lingkungan kerja makin berkurang.

Baca Juga :  Berkomitmen Dorong Pendidikan Karakter  Peserta Didik

   Sebab semua orang akan sibuk dengan dunia digital, sehingga kebiasaan yang selama ini dibangun misalnya sebelum pulang ke rumah biasa diisi dengan waktu diskusi, cengkrama satu sama lain di ruang guru ataupun di halaman sekolah jarang terlihat.

  Waktu yang ada, justru  dimanfaatkan membuka media sosial. Kondisi ini terus terjadi setiap harinya, hingga akhirnya ruang dan jarak antara satu sama lain semakin terpisah. Lambat laun situasi seperti itu akan membuat hubungan semakin rengang. Sebab,  guru hanya datang untuk melaksanakan tugas sebagai pengajar. Begitu juga,  pegawai datang memenuhi waktu kerja di lingkungan sekolah.

   Bahkan tak ayal jika ada masalah   di dalam internal sekolah, baik antara pribadi maupun golongan, penyelesaiannya tidak dengan komunikasi, namun saling lempar pantun melalui pesan whatsapp ataupun media sosial lainnya. Kondisi seperti ini bukan lagi hal aneh lagi di dunia kerja. Namun sudah dianggap biasa. Ini terjadi karena semua orang terbiasa dengan dunia maya.

Baca Juga :  Guru YPK Harus Mampu Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

  Untuk mencegah hal ini, maka Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Kota dan Kabupaten Jayapura melaksanakan kegiatan rekoleksi. Tujuannya untuk mendorong perkembangan pendidikan. Tidak hanya melalui peningkatan kualitas baik tenaga pendidik maupun peserta didik, namun juga semangat solidaritas atau persaudaraan diantara guru dan pegawai.

   Hal itu penting dilakukan untuk menyadari betul nilai mulia pekerjaannya, sehingga ia mampu mencintai pekerjaannya. Dengan cinta memungkinkan seorang guru dan karyawan untuk melihat pekerjaannya bukan hanya sebatas profesi, melainkan juga sebagai panggilan hidup yang dianugerahkan Tuhan.

Upaya YPPK Mendorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Kegiatan Rekoleksi

Seluruh Guru dan Pegawai Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katholik (YPPK) Fransiskus Asisi Kota-Kabupaten Jayapura mengikuti kegiatan rekoleksi di Aula Paroki  Kristus Terang Dunia Waena, Jumat (4/10) seperti apakah esensi dari kegiatan tersebut?

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Sebagai guru dan karyawan atau staf, ada banyak suka dan duka yang dijumpai pada lingkungan kerja. Banyak hal terjadi tidak sesuai dengan harapan. Seperti halnya, seorang guru hanya menjalankan tugas berdasarkan profesi. Pun demikian pegawai hanya menjalankan tugas sesuai fungsi dan perannya.

  Kondisi ini tentu tidak dapat dipungkiri akan terjadi dalam setiap lingkungan pekerjaan. Sehingga kadang kala sikap saling acuh tak acuh akan timbul. Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, kadang kala dunia komunikasi pada lingkungan kerja makin berkurang.

Baca Juga :  Jumlah Pasien Semakin Meningkat, Ada 5 Tips Memelihara Kesejahteraan Hewan

   Sebab semua orang akan sibuk dengan dunia digital, sehingga kebiasaan yang selama ini dibangun misalnya sebelum pulang ke rumah biasa diisi dengan waktu diskusi, cengkrama satu sama lain di ruang guru ataupun di halaman sekolah jarang terlihat.

  Waktu yang ada, justru  dimanfaatkan membuka media sosial. Kondisi ini terus terjadi setiap harinya, hingga akhirnya ruang dan jarak antara satu sama lain semakin terpisah. Lambat laun situasi seperti itu akan membuat hubungan semakin rengang. Sebab,  guru hanya datang untuk melaksanakan tugas sebagai pengajar. Begitu juga,  pegawai datang memenuhi waktu kerja di lingkungan sekolah.

   Bahkan tak ayal jika ada masalah   di dalam internal sekolah, baik antara pribadi maupun golongan, penyelesaiannya tidak dengan komunikasi, namun saling lempar pantun melalui pesan whatsapp ataupun media sosial lainnya. Kondisi seperti ini bukan lagi hal aneh lagi di dunia kerja. Namun sudah dianggap biasa. Ini terjadi karena semua orang terbiasa dengan dunia maya.

Baca Juga :  Selain Dirikan Posko Siaga, Ratusan Personel Disiagakan  Selama Nataru

  Untuk mencegah hal ini, maka Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi Kota dan Kabupaten Jayapura melaksanakan kegiatan rekoleksi. Tujuannya untuk mendorong perkembangan pendidikan. Tidak hanya melalui peningkatan kualitas baik tenaga pendidik maupun peserta didik, namun juga semangat solidaritas atau persaudaraan diantara guru dan pegawai.

   Hal itu penting dilakukan untuk menyadari betul nilai mulia pekerjaannya, sehingga ia mampu mencintai pekerjaannya. Dengan cinta memungkinkan seorang guru dan karyawan untuk melihat pekerjaannya bukan hanya sebatas profesi, melainkan juga sebagai panggilan hidup yang dianugerahkan Tuhan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya