WAMENA– Keluhan masyarakat tentang tempat pembuangan akhir (TPA) Pisugi yang sampahnya sampai keluar ke jalan mendapat respon dari pemerintah.
PJ Sekda Jayawijaya Pilatus Lagowan SE, menyatakan masyarakat mengeluh karena sampah tidak masuk pada tempatnya, karena mobil pengangkut sampah tertanam dalam lumpur di TPA.
“Saya turun langsung untuk lihat TPA. jalan di dalam TPA itu timbunan pakai tanah sehingga jalanya lembek dan mobil mudah terjebak dalam kubangan lumpur yang ada di TPA tersebut sehingga petugas tak membuang sampah itu di dalam,” ungkapnya Kamis (3/10) kemarin.
Ia mengakui jika sebenarnya sudah ada jalan lingkar Lukmen yang harus tingkatkan atau maksimalkan jalan itu dengan menggunakan Sirtu supaya keluhan masyarakat terkait sampah berserahkan di pinggir jalan umum, itu bisa teratasi.
“Sampah di pinggir jalan raya ini harus digeser dengan alat berat dan petugas sampaikan terkait keterbatasan BBM hanya 100 liter atau setengah drum. ternyata keluhannya harus ditambah menjadi satu drum. ini bukan untuk setiap hari tetapi ketika sampah muncul menjadi bukit di jalan sini, untuk mendorong ke dalam,”kata Lagowan.
Meyikapi masalah ini, Pemkab Jayawijaya harus tambah 100 liter lagi BBM untuk operasional alat berat mendorong sampah dari jalan ke dalam. sampah dibuang di pinggir jalan raya sebab akses ke dalam lokasi TPA belum baik sehingga menjadi masalah untuk armada pengangkut.