Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Kecewa, Constan Karma Tak Dukung Pilihan Partai

JAYAPURA-Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Papua, Constan Karma mengaku kecewa dengan keputusan Partai Golkar yang mengeluarkan keputusan memberikan dukungan kepada kandidat calon gubernur Papua yang nyata – nyata bukan dari kader partai. Keputusan ini menurut Constan bukan hanya tidak sejalan dengan dasar pembentukan partai politik. Tapi juga tidak menghargai kerja kader yang ada di daerah khususnya di Provinsi Papua.

Dari kekecewaan itulah ia menyatakan tidak memberikan dukungan kepada sosok pilihan DPP Golkar dan memilih memberikan dukungan kepada kandidat lain. Dikatakan Partai Golkar secara struktur memiliki kekuatan lebih dibidang pengkaderan. Hal itu  dapat dilihat pada pemilu Legislatif dan Presiden 2024 kemarin. Golkar Papua berhasil menjadi partai pemenang baik tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Kemudian ditingkat provinsi Golkar berhasil mendapatkan 9 kursi. Lalu  untuk Kota Jayapura mendapat 6 kursi, begitu juga beberapa kabupaten di Papua Induk yang sudah berkorban habis-habisan untuk membesarkan Partai Golkar di Papua. Dengan melihat capain tersebut semestinya Golkar dapat mengusung kandidatnya sendiri untuk Pilkada Papua. Akan tetapi DPP Pusat justru memilih orang lain yang bukan berlatar belakang dari partai politik.

Baca Juga :  Mayat ASN Pemda Yahukimo Ditemukan di Bawah Jembatan

“Kami punya kader yang hebat, baik rekam jejak, maupun elektabilitas lain, kami sudah usulkan, tapi DPP mengabaikan itu,” kata Constan Karma di Jayapura, Sabtu (21/9).

Kandidat yang diusung DPP Golkar saat ini kata Constan bukan atas dasar pertimbangan kader-kader Golkar Papua sehingga menimbulkan keresahan. Selain itu keputusan tersebut lebih pada politik yang dilakukan dengan DPP.

“Akan tetapi keputusan DPP justru diluar dari harapan para kader. Kami  tidak tau dasar DPP memutuskan demikian,” tambah Constan.

Iapun mengatakan jika memang kader internal Golkar tidak layak diusung menjadi Calon Gubernur dan Wakil, mestinya DPP dapat mengambil kader politik lain yang sudah jelas punya elektabilitas dan kapabilitas yang baik.

Baca Juga :  Menanti Tuah Stadion Klabat

“Seperti PDIP yang mengusung BTM maju di Pilkada Papua. Menurut Constan mengusung BTM maju di Pilkada Papua sudah sangat tepat karena mengambil dari kader sendiri. Tapi yang terjadi Golkar justru pilih orang yang bukan dari partai politik dasarnya apa,” tandasnya.

Constan akan mempertanggungjawab keputusannya ini bila diperlukan untuk klarifikasi kepada internal partai.

Karena menurutnya lebih baik menyelamatkan prinsip partai politik dibandingkan memaksakan diri atas dasar kepentingan pribadi.

“Saya sudah puluhan tahun bekerja untuk membesarkan Partai Golkar, saya tidak bisa menciderai pinsip partai politik karena dasar dibentuknya partai politik untuk membentuk kadernya menjadi pemimpin,” ujarnya. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Papua, Constan Karma mengaku kecewa dengan keputusan Partai Golkar yang mengeluarkan keputusan memberikan dukungan kepada kandidat calon gubernur Papua yang nyata – nyata bukan dari kader partai. Keputusan ini menurut Constan bukan hanya tidak sejalan dengan dasar pembentukan partai politik. Tapi juga tidak menghargai kerja kader yang ada di daerah khususnya di Provinsi Papua.

Dari kekecewaan itulah ia menyatakan tidak memberikan dukungan kepada sosok pilihan DPP Golkar dan memilih memberikan dukungan kepada kandidat lain. Dikatakan Partai Golkar secara struktur memiliki kekuatan lebih dibidang pengkaderan. Hal itu  dapat dilihat pada pemilu Legislatif dan Presiden 2024 kemarin. Golkar Papua berhasil menjadi partai pemenang baik tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Kemudian ditingkat provinsi Golkar berhasil mendapatkan 9 kursi. Lalu  untuk Kota Jayapura mendapat 6 kursi, begitu juga beberapa kabupaten di Papua Induk yang sudah berkorban habis-habisan untuk membesarkan Partai Golkar di Papua. Dengan melihat capain tersebut semestinya Golkar dapat mengusung kandidatnya sendiri untuk Pilkada Papua. Akan tetapi DPP Pusat justru memilih orang lain yang bukan berlatar belakang dari partai politik.

Baca Juga :  Belum Ada Parpol yang Daftarkan Calegnya di KPU Jayawijaya

“Kami punya kader yang hebat, baik rekam jejak, maupun elektabilitas lain, kami sudah usulkan, tapi DPP mengabaikan itu,” kata Constan Karma di Jayapura, Sabtu (21/9).

Kandidat yang diusung DPP Golkar saat ini kata Constan bukan atas dasar pertimbangan kader-kader Golkar Papua sehingga menimbulkan keresahan. Selain itu keputusan tersebut lebih pada politik yang dilakukan dengan DPP.

“Akan tetapi keputusan DPP justru diluar dari harapan para kader. Kami  tidak tau dasar DPP memutuskan demikian,” tambah Constan.

Iapun mengatakan jika memang kader internal Golkar tidak layak diusung menjadi Calon Gubernur dan Wakil, mestinya DPP dapat mengambil kader politik lain yang sudah jelas punya elektabilitas dan kapabilitas yang baik.

Baca Juga :  Pieter El Ditunjuk jadi Kuasa Hukum Christian Sohilait

“Seperti PDIP yang mengusung BTM maju di Pilkada Papua. Menurut Constan mengusung BTM maju di Pilkada Papua sudah sangat tepat karena mengambil dari kader sendiri. Tapi yang terjadi Golkar justru pilih orang yang bukan dari partai politik dasarnya apa,” tandasnya.

Constan akan mempertanggungjawab keputusannya ini bila diperlukan untuk klarifikasi kepada internal partai.

Karena menurutnya lebih baik menyelamatkan prinsip partai politik dibandingkan memaksakan diri atas dasar kepentingan pribadi.

“Saya sudah puluhan tahun bekerja untuk membesarkan Partai Golkar, saya tidak bisa menciderai pinsip partai politik karena dasar dibentuknya partai politik untuk membentuk kadernya menjadi pemimpin,” ujarnya. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya