JAYAPURA – BPS Provinsi Papua akui DOB bisa menjadi salah satu penyebab turunnya okupansi hotel hingga berakhir tutupnya sejumlah hotel di Jayapura, baik itu hotel melati maupun hotel bintang 3.
Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Caroline menjelaskan, jika dilihat dari rilis pariwisata setiap bulan, tercatat setiap bulannya ada peningkatan tingkat hunian hotel, baik itu hotel bintang maupun non bintang.
“Tetapi data yang kami sajikan ini, merupakan data dari hotel-hotel yang tetap, atau yang telah kita data, ini tidak berpindah-pindah, sehingga data sebagian hotel yang tutup ini tidak ter-cover oleh kami. Tetapi jika dilihat dampak DOB cukup berpengaruh pada penurunan okupansi di Kota Jayapura,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (18/9) kemarin.
Terkait dengan tutupnya sejumlah hotel di Kota Jayapura, pastinya akan berdampak juga pada meningkatnya jumlah pengangguran di Papua, hanya saja, khususnya di Papua lebih mendominasi pekerja adalah sektor pertanian.
“Jadi kalau kita lihat dari sisi tenaga kerja masih stabil, memang di Kota Jayapura termasuk sektor industri, tetapi sebenarnya sektor pertanian yang mendominasi yaitu penyerapan tenaga kerja sekitar 33,16%, selanjutnya ada di sektor pertambangan dan lain sebagainya, ” jelasnya.
Kalau dilihat dari data pengangguran di tahun 2023 tercatat sebesar 3,5%, sementara di tahun 2024 sebesar 5,8 persen per Februari 2024, yang mana data tersebut akan dirilis setiap tahunnya. (ana/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos