Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

TPNPB Sebut TNI Telah Kuasai Kenyam

JAYAPURA – Aktifitas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di belantara hutan Papua nampaknya sedikit dikagetkan dengan seringnya pesawat Helikopter yang berkeliling melakukan patroli.

Kelompok TPNPB mengaku khawatir jika patroli ini masih terus dilakukan karena dikhawatirkan tidak hanya bisa memantau dari ketinggian tetapi juga membawa pasukan baru ke lokasi-lokasi mereka.

TPNPB sedikit keberatan mengingat sebelumnya pihaknya memiliki niat untuk membebaskan sandera Kapten Philips Mark Marthens namun kembali melakukan prank kepada publik. Heli yang berkeliaran ini juga dikhawatirkan akan melakukan serangan udara sehingga kelompok tersebut meminta agar publik mengeluarkan kecaman atas keberadaan heli yang sewaktu – waktu bisa melukai masyarakat sipil.

Baca Juga :  Mesak Megai-Ismail Djamaludin Resmi Pimpin Nabire

“Aparat militer sedang melakukan serangan udara ke markas TPNPB dengan menggunakan dua helikopter sejak pukul 03.00 WIT dan laporan ini disampaikan pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma,”  kata Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom, Senin (16/9).

Dan dalam laporan yang disampaikan oleh PIS TPNPB kepada Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB  menyebut jika TNI sedang mendrop pasukan dengan menggunakan helikopter militer ke Markas TPNPB dari Kenyam, Nduga dan kini Kenyam telah dikuasai oleh TNI.

Sebby justru menyalahkan dan menganggap bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki niat baik untuk mendukung upaya pembebasan sandera karena terus mengganggu dengan mendrop pasukan yang artinya hanya akan memperpanjang konflik.

Baca Juga :  Gempa 5,6 SR Guncang Wamena, Tiga Honai Perempuan Miring

“Kami mengecam upaya ini (patroli helikopter). TPNPB sedang berupaya menyerahkan proposal pembebasan sandera tapi malah dilakukan patroli udara,” tutup Sebby. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Aktifitas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di belantara hutan Papua nampaknya sedikit dikagetkan dengan seringnya pesawat Helikopter yang berkeliling melakukan patroli.

Kelompok TPNPB mengaku khawatir jika patroli ini masih terus dilakukan karena dikhawatirkan tidak hanya bisa memantau dari ketinggian tetapi juga membawa pasukan baru ke lokasi-lokasi mereka.

TPNPB sedikit keberatan mengingat sebelumnya pihaknya memiliki niat untuk membebaskan sandera Kapten Philips Mark Marthens namun kembali melakukan prank kepada publik. Heli yang berkeliaran ini juga dikhawatirkan akan melakukan serangan udara sehingga kelompok tersebut meminta agar publik mengeluarkan kecaman atas keberadaan heli yang sewaktu – waktu bisa melukai masyarakat sipil.

Baca Juga :  Pangkogabwilhan III Perintahkan Tindak Tegas OPM

“Aparat militer sedang melakukan serangan udara ke markas TPNPB dengan menggunakan dua helikopter sejak pukul 03.00 WIT dan laporan ini disampaikan pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma,”  kata Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom, Senin (16/9).

Dan dalam laporan yang disampaikan oleh PIS TPNPB kepada Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB  menyebut jika TNI sedang mendrop pasukan dengan menggunakan helikopter militer ke Markas TPNPB dari Kenyam, Nduga dan kini Kenyam telah dikuasai oleh TNI.

Sebby justru menyalahkan dan menganggap bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki niat baik untuk mendukung upaya pembebasan sandera karena terus mengganggu dengan mendrop pasukan yang artinya hanya akan memperpanjang konflik.

Baca Juga :  TPNPB  Gerah Soal Penerimaan TNI Polri

“Kami mengecam upaya ini (patroli helikopter). TPNPB sedang berupaya menyerahkan proposal pembebasan sandera tapi malah dilakukan patroli udara,” tutup Sebby. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya