Wednesday, December 17, 2025
26.9 C
Jayapura

Akibat Abrasi Kali Tagi 50 KK Kehilangan Tempat Tinggal

WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya  menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.

Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana,  dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.

“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua,  belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Tahapan Awal Dokumen RPJPD Kabupaten Mimika 2025-2045 Mulai Digodok

Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.

“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.

Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi  agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan  dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.

Baca Juga :  Jelang Buka Puasa, “Berburu” Takjil di depan Mall Wamena

WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya  menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.

Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana,  dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.

“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua,  belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Dua Bulan Terakhir Inflasi Jayawijaya Tertinggi se-Indonesia

Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.

“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.

Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi  agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan  dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.

Baca Juga :  Hadang Massa dari Tolikara, Polres Jayawijaya Sita 240 Sajam

Berita Terbaru

Artikel Lainnya