Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Gagal Take Off, Trigana Bablas di Bandara Stavenus Rumbewas Serui

JAYAPURA – Insiden tergelincirnya pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500 di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (9/9). Kejadian ini mengundang perhatian publik mengingat bisa dibilang ini  kejadian pertama di bandara tersebut. Belum lagi ada puluhan penumpang yang dibawa termasuk istri Pj Gubernur, Ramses Limbong, Kerdina Ramses Limbong.

Untungnya setelah seluruh penumpang dievakuasi, pihak berwajib memastikan tak ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut. Meski demikian tak sedikit yang mengakui trauma atau syok. 

Berdasarkan informasi, pesawat ini awalnya dari Jayapura tujuan Serui kemudian dari Serui melanjutkan perjalanan ke Biak dan semuanya bisa berjalan lancar. Namun setelah dari Biak tujuan Serui dan akan kembali dari Serui tujuan Jayapura terjadilah musibah tersebut.

Baca Juga :  Hidup di Indonesia Menyiksa Diri, Saatnya Kembali ke Honai Melanesia

Pesawat berbadan cukup besar tesebut justru tergelincir di ujung Bandara saat akan take off. Insiden ini membuat 42 penumpang dewasa, satu bayi dan 6 crew pesawat termasuk Ketua TP PKK Papua, dalam hal ini istri Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong harus dilarikan ke RSUD setempat.

Kapolres Kepulauan Yapen, Kompol Ardyan Ukie Hercahyo menjelaskan bahwa pesawat yang mengangkut 42 Orang penumpang dan 6 Orang Crew tergelincir keluar landasan kurang lebih sejauh 1200 meter dari take off runway in use 28. Beruntung, seluruh penumpang dan kru berhasil selamat.

“Alhamdulillah, semua dalam keadaan selamat dan sudah dilarikan ke RS Serui untuk pemeriksaan kesehatan,” ujar Kapolres. Peristiwa ini terjadi saat pesawat hendak melakukan take-off menuju Jayapura. Dugaan awal menyebut adanya kendala teknis yang menyebabkan pesawat keluar dari jalur landasan. Namun, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.

Baca Juga :  Fungsi UPTD Samsat Dioptimalkan Untuk dapat Mendongkrak Pendapatan Pajak

“Kami sedang mendalami peristiwa ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tambah Kompol Ardyan. Selain itu, pihak kepolisian juga telah menghubungi otoritas penerbangan dan teknisi untuk memeriksa kondisi pesawat dan landasan. Investigasi menyeluruh diharapkan dapat mengungkap penyebabnya.

JAYAPURA – Insiden tergelincirnya pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500 di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (9/9). Kejadian ini mengundang perhatian publik mengingat bisa dibilang ini  kejadian pertama di bandara tersebut. Belum lagi ada puluhan penumpang yang dibawa termasuk istri Pj Gubernur, Ramses Limbong, Kerdina Ramses Limbong.

Untungnya setelah seluruh penumpang dievakuasi, pihak berwajib memastikan tak ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut. Meski demikian tak sedikit yang mengakui trauma atau syok. 

Berdasarkan informasi, pesawat ini awalnya dari Jayapura tujuan Serui kemudian dari Serui melanjutkan perjalanan ke Biak dan semuanya bisa berjalan lancar. Namun setelah dari Biak tujuan Serui dan akan kembali dari Serui tujuan Jayapura terjadilah musibah tersebut.

Baca Juga :  DPPAD Papua Beri Penghargaan Insan Peduli Pendidikan

Pesawat berbadan cukup besar tesebut justru tergelincir di ujung Bandara saat akan take off. Insiden ini membuat 42 penumpang dewasa, satu bayi dan 6 crew pesawat termasuk Ketua TP PKK Papua, dalam hal ini istri Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong harus dilarikan ke RSUD setempat.

Kapolres Kepulauan Yapen, Kompol Ardyan Ukie Hercahyo menjelaskan bahwa pesawat yang mengangkut 42 Orang penumpang dan 6 Orang Crew tergelincir keluar landasan kurang lebih sejauh 1200 meter dari take off runway in use 28. Beruntung, seluruh penumpang dan kru berhasil selamat.

“Alhamdulillah, semua dalam keadaan selamat dan sudah dilarikan ke RS Serui untuk pemeriksaan kesehatan,” ujar Kapolres. Peristiwa ini terjadi saat pesawat hendak melakukan take-off menuju Jayapura. Dugaan awal menyebut adanya kendala teknis yang menyebabkan pesawat keluar dari jalur landasan. Namun, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.

Baca Juga :  Cegah Gangguan Kamtibmas, KRYD Ditingkatkan

“Kami sedang mendalami peristiwa ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tambah Kompol Ardyan. Selain itu, pihak kepolisian juga telah menghubungi otoritas penerbangan dan teknisi untuk memeriksa kondisi pesawat dan landasan. Investigasi menyeluruh diharapkan dapat mengungkap penyebabnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya